27. Cemburu

210 12 0
                                    

Vote dan komen

Selamat membaca

✍️✍️

"Kakak dari mana saja sih!" Syifa langsung menghampiri Zayn yang baru saja datang bersama Rasyid. "Masih pakai baju dokter! Yaampun."

"Rasyid tolong ambilkan baju ganti untuk kak Zayn, cepetan!"

"Syifa! Bicara yang sopan."

"Tolong, Abang."

Rasyid langsung bergegas mengambil pakaian kantor untuk Zayn dari mobil. Menyerahkan baju ke Zayn untuk ia pakai, setelah di pakai, Zayn bergegas masuk ke dalam tidak lupa Rasyid dan Syifa masuk juga ke dalam.

Selain menjadi asisten pribadi Zayn, Rasyid juga menjadi sekertaris Zayn di kantor. Kalau Syifa dia tidak bekerja di kantor, karna Syifa belum lulus, jadi ia harus pokus pada sekolahannya terlebih dahulu.

Hanya saja sesekali Syifa ke kantor untuk mengetahui kerja di kantoran bagaimana. Agar suatu hari Syifa bisa memutuskan akan kuliah jurusan apa perkantoran atau kedoteran.

"Maaf pak Suhartono, kakak saya sedikit terlambat. Biasa anak ABG baru kenal cin---"

"Syidin! Cepet bawa Syifa." Tentu saja Rasyid langsung menggenggam tangan Syifa keluar dari ruangan. "Engga usah pegang-pegang!" Syifa langsung menghempas tangan Rasyid setelah mereka berada di luar.

"Maaf."

"Engga usah so manis."

"Yaudah non saya pamit undur diri." Setelah itu Rasyid melenggang pergi.

"Yaelah baperan amat sih, gue belum selesai bicara, asal pergi aja."

"Abang Rasyid!"

Rasyid membalikan badanya. "Iya non?"

Buru-buru Syifa berlari menghampiri Rasyid. "Temenin gue makan?!"

"Apa non, kurang jelas."

"Temenin gue makanan, gue laper!" Syifa berteriak dengan sangat keras sehingga menimbulkan tatapan dari karyawan. "Non, engga usah teriak kenceng juga." ucap Rasyid pelan.

"Yaudah ayok." Setelah mengatakan itu Rasyid lebih dulu berjalan daripada Syifa.

Tibalah mereka di tempat tujuan, restoran Indonesia Korean food tidak jauh dari kantor. "Non, mau duduk dimana?"

"Dimana aja terserah, yang penting mejanya kosong."

"Oke."

Mereka duduk di paling pojok dekat pintu keluar. Hanya itu saja meja yang paling nyaman.

"Permisi mba, mas. Mau pesan apa?"

"Bakso saja mbak, engga usah pakai mie dan bihun. Hanya pake sayur saja." Jelas Rasyid si mba pun mengangguk. "Lalu mba ya?"

Syifa beguman masih mencari makanan yang ia suka. "Patbingsoo aja mba."

"Hanya es serut aja. Katanya laper, kalau pesen itu aja mana kenyang tuh perut."

"Bawel banget sih!" Setelah itu Syifa membuka lagi daftar menu. "Dakgangjeong."

Tertutup Gengsi (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang