Suka pencet bintang di pojok kiri
Jangan lupa follow dan komentar
Selamat membaca
✍️✍️
Nomor yang anda tuju sedang sibuk, cobalah beberapa saat lagi.
"Gimana?"
"Apa!"
"Itu si bos ada kabar lagi?"
"Lo buta atau apa hah! Lihat sendiri bukan, belum di jawab dari tadi." Sentak laki-laki yang duduk di bangku sendiri sambil mengisap sebatang rokok di tangan.
"Bisa santai kan loh, kita itu sama hah! Lo itu cuman bawahan sama kayak gue. Jangan anggap diri loh tinggi!"
"Bangsat!" Laki-laki tersebut tidak terima. Seketika marahnya naik sampai ubun-ubun, mengebrak meja lalu menghampirinya.
"Udahlah Aldo, dia itu masih baru engga usah emosi begitu." halang laki-laki yang lumayan tampan.
"Ingat kata bos! Kita boleh menyakiti orang lain, tidak untuk geng kita."
"Anggap saja loh beruntung hari ini!" decihnya lalu duduk kembali.
"Baco---"
Gudubrag
"Eh ayam-ayam."
"Mulai si Edo latahnya." _Aldo
"Bos!" Rifki_ cowok tampan.
"Wah si bos udah dateng, mari bos silahkan duduk."
Seketika para anak buah laki-laki yang disebut bos itu menjadi ramai dan mengerubungi pria yang baru datang.
"Dari mana aja bos? Kami khawatir," ucap pria berbadan kekar.
"Bos kok bisa loh kabur dari penjara?"
"Bos kangen tahu!"
"Bos udah makan belum?"
"Pasti belum mandi juga ya bos?"
"Diam semuanya, berisik!" Satu hentakan tangan membungkam semua ucapan anak buahnya.
"Loh sih..." cicitnya pelan.
"Jaga basecamp ini yang benar! Gue mau tidur dulu. Awas aja kalian lengah, nyawa kalian taruhanya."
"Siap bos!"
"Aldo ikut saya!"
✍️✍️
"Yuhuy... Assalamualaikum anak gadis baru pulang nih." Arumi baru saja sampai rumahnya. Melangkahkan kakinya ke kanan dan ke kiri seperti irama lagu.
"Hello, epribadeh. Cewek cantik baru pulang... Engga ada yang nyambut nih?"
"Assalamualaikum, paket..."
"Ya udahlah ya mending langsung ke atas aja bobo cantik, enak kali ya."
"Dengar-dengar ada yang lagi ngedate nih." rumpi Gibran yang nonghol dari arah bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tertutup Gengsi (On going)
RomanceUpdate Setiap hari (kalau engga malas) Sebelum baca jangan lupa follow Arumi Nasya Aleta di jodohkan dengan seorang dokter oleh bundanya. Dia tidak menyangka sang bunda menjodohkan dirinya dengan seorang dokter padahal dia sangat trauma dengan dokte...