28. Panggilan polisi

314 19 0
                                    

Vote dan komen

Maaf ceritanya kurang menarik

Selamat membaca

Kritik dan saran

✍️✍️

"Assalamualaikum Bunda! Nak gadis mu pulang."

Buk

Aww--s

"Aduh!" Arumi mengusap keningnya yang terkena badan seseorang. "Kakak ih!" Yap betul yang Arumi tabrak adalah kakaknya.

"Minta maaf!"

"Ikut aku!" Daffa menarik tangan Arumi ke kolam renang. "Bunda! Kak Daffa mau nyeburin Arumi, ah!?"

Daffa menyentil kening Arumi. "Bisa dewasa sebentar!" Dari mimik wajah Daffa terlihat ia menahan amarah. "Maaf," cicit Arumi sambil menunduk ke bawah.

"Lihat kakak Arumi!" Arumi mendongak menatap lekat manik mata Daffa. "Kemarin kamu nolongin orang?"

Arumi bergumam sambil memikirkan kejadian kemarin. Memang Arumi sangat lemah terhadap mengingat. "Iya, kenapa emang. Bukannya bagus Arumi nolong orang."

"Apa kamu mengenal orang tersebut?"

"Bagaimana kalian bertemu?"

"Lalu kamu antarkan orang tersebut?!"

"Pada jam berapa kamu ketemu dengannya?!"

Daffa ingin mengetes kejujuran adiknya. Memang ia sudah mendapatkan semua informasi tentang kejadian tersebut. Apa salahnya ia bertanya kepastiannya pada Arumi.

"Yaelah kak, kaya nanya ke siapa aja. Aku tuh bukan tahanan, banyak amat pertanyaannya." Arumi mendengus kesal.

"Jawab Kakak Arumi!" ucap Daffa dengan tegas.

"Iya." Arumi menarik napasnya terlebih dahulu. "Kayaknya sih---"

"Bukan kayaknya tapi sebenarnya!"

Arumi mendengus dengan kesal. "Sebel banget deh kak Daffa kalau serius begini." lirihnya pelan.

"Arumi---"

"Iya, jadi gini. Waktu kemarin Zayn hampir nabrak orang, nah terus Arumi sama Zayn tentu nolong dong, masa udah kayak gitu engga di tolong. Terus Arumi inisiatif untuk beli pakaian baru soalnya pakaian yang dia kenakan pada sobek, setelah itu Arumi antarkan pulang. Oh Iyah kalau soal pertanyaan kakak, Arumi sama sekali engga kenal bapak tersebut, terus Arumi lupa jam berapa nabrak tuh sih bapak. Kejadiannya begitu cepat jadi ya, Arumi engga sempet lihat jam." terangnya begitu panjang lebar.

Daffa bernapas lega, dugaannya benar. Arumi akan menceritakan sejujurnya tentang kejadian tersebut. "Besok ke kantor polisi, jangan telat jam 08.00 harus udah kesana."

"Lah kok gitu sih, emangnya kenapa sih kak. Besok kan Arumi ngajar, mana boleh telat." Arumi tidak terima, apa salahnya sehingga ke kantor polisi.

"Kamu membatu burunon yang kabur!"

"Mana bisa gitu kak, Arumi engga ada sangkut pautnya dong. Kalau burunon kabur berarti polisinya aja yang lalai."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tertutup Gengsi (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang