Happy reading
Vote dan komen
✍️✍️
Ngajar lagi ngajar lagi, males amat sih, yaallah.
Hari ini Arumi sangat malas beraktifitas apalagi mengajar. Rasanya ia ingin berlama-lama rebahan di kasur, tapi apalah daya sang Bunda merebos pintu kamarnya lalu duduk berceramah di depan mukanya.
"Hey kamu itu sudah menjadi seorang guru, tidak sepantasnya kamu rebahan seperti ini. Ayolah kamu itu udah tua, jangan kekanak-kanakan. Masa seorang guru seperti ini."
Arumi yang masih bergelung dengan selimutnya, males mendengar ocehan Bundanya sepagi ini. Ia hanya diam tidak mau menjawab ocehan Bundanya, toh Bundanya akan cape dengan sendirinya.
"Pernah dengar tidak kisah seperti ini?"
"Pernah."
"Apa coba."
"Lah mana Arumi tahu," acuhnya.
"Tadi katanya tahu, gimana sih!"
"Lah Bunda juga aneh, Bunda yang mau cerita kok nanya sama Arumi, udah tahu Bunda sama sekali engga ngasih tahu, gimana Arumi bisa tahu coba," lesuhnya sambil mengerucutkan bibirnya.
"Punya otak kan?"
"Te boga kunaon dih!"
"Pantas rada gel---"
"Terserah Bun, terserah! Udahlah sana keluar nanti Arumi nyusul." Arumi menyerah mengahadapi sang Bunda yang tidak mau mengalah, lebih baik ia mengalah dari pada jadi berabe.
"Kalau engga mau gimana?!" Kalau seperti ini Bundanya seperti anak kecil. Mau bilang ngemesin tapi---
Ah masa gemesin kek begitu.
Rasanya ku ingin melempar ke kandang buaya.
"Bunda!" Terpaksa Arumi melempar bantal, kode untuk Aisyah pergi dari kamarnya.
"Arumi, kamu ya!" Bunda sudah memegang bantal yang Arumi lempar untuk ia lemparkan kembali pada Arumi.
"Ayah! Bunda mau main tangan ke Arumi." Tentu saja Bunda ciut kalau berhadapan dengan Hasan. Mumpung Ayahnya masih di rumah Arumi bisa adu domba, Bunda sama Ayahnya agar bertengkar hebat.
"Kamu ya!" Mata Bunda sudah nyalang menatap Arumi dengan wajah garangnya. "Yakin mau lempar tuh bantalnya?!"
"Akh!" Aisyah kesal.
Bukan Bunda namanya kalau kalah oleh Arumi. Aisyah melempar dengan kesal bantal Arumi ke tong sampah.
Puk
"Bunda!"
"Sukurin, siapa suruh main-main sama Bunda." Aisyah terkekeh. "Ada yang besok tidur engga pakai bantal nih?!" Setelah meledek Arumi, akhirnya Aisyah keluar juga.
"Bisa beli lagi, wle."
"Jangan ngebo terus, bangun!" Walaupun sudah keluar tapi suaranya masih terdengar di kamarnya. "Iya! Lagi pula masih jam 05.00."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tertutup Gengsi (On going)
RomanceUpdate Setiap hari (kalau engga malas) Sebelum baca jangan lupa follow Arumi Nasya Aleta di jodohkan dengan seorang dokter oleh bundanya. Dia tidak menyangka sang bunda menjodohkan dirinya dengan seorang dokter padahal dia sangat trauma dengan dokte...