07. Kesialan

439 175 534
                                    

Salam kenal untuk kalian semua☺️🤗
Selamat datang di cerita ku❤️
Semoga kalian suka💯

Spam komen disetiap paragraf🥰
Boleh share cerita ini asal izin dulu🤗

✍️✍️

Sore hari Arumi bersama Salsa pergi ke mall untuk menghilangkan stress.

Mereka berjalan bersama menyusuri mall ini. "Mi, kamu mau belanja apa?!"

Arumi mengidikan bahunya, "engga tau. Bentar aku kebelet, pengen ke kamar mandi. Kamu duluan aja, kabarin aku posisi kamu ada dimana." Arumi tidak kuat lagi. Dia langsung berlari ke arah kamar mandi. Tapi sialnya dia tidak begitu hapal, letak kamar mandi di area mall ini. Dia terus mencari dan mencari.

Bugh.

Dia menabrak seseorang yang berbadan baja, tubuhnya setengah sakit. Karna menabrak orang tersebut. Arumi mendongkak melihat siapa yang menabraknya.

Arumi menutup mulutnya, dia tidak menyangka. yang di tabraknya adalah tetangganya sendiri. Zayn Anaqi Luthfi yang di tatap oleh Arumi tidak berekpresi sekali dan tidak merespon kegerakan tubuh Arumi.

Arumi bangkit sendiri tanpa di bantu oleh tetangganya yang rese ini.

Sebelum Arumi mengeluarkan ucapannya, Zayn langsung mengeluarkan ucapannya.

"Apa! Mau marah?!" Zayn melenggang pergi meninggalkan Arumi sendirinya.

Arumi menarik tangganya "songgong banget lu, bukannya tolongin." hardiknya dengan mata jengah.

"Lo yang salah, gue yang kena semprot. Masih waraskan?!" Zayn menempelkan tangganya ke dahi Arumi.

Arumi menghempaskan tangan Zayn dari keningnya. "Jangan pegang-pegang bukan muhrim."

Zayn memajukan wajahnya menatap Arumi lekat-lekat lalu berkata. "Soryy Lo bukan level gue, jadi please jangan berharap." Dia mendorong bahu Arumi hingga Arumi jatuh tersungkur ke lantai.

"Dasar Zayn beranak banyak, mampus Lo dari muka bumi ini." Arumi menupuk-nepuk tangannya lalu berdiri. Dia yang ingin sekali ke kamar mandi tidak jadi karna kejadian Zayn beranak.

"Dari mana aja kamu, gitu banget mukanya." ucap Salsa sambil memilih baju yang akan di belinya.

"Habis ketemu setan!"

"Hah setan?!" Salsa kaget atas ucapan Arumi. Mana mungkin setan munculnya sore-sore. Haha ada-ada saja.

"Ngawur ya!?" ucapnya sambil menepuk pantat Arumi agar sadar hayalannya.

✍️✍️

Tin... Tin...

Tin... Tin...

Tin.......

"APA. Berisik tau!"

Arumi kesal dengan suara klakson mobil, yang terus menerus berbunyi. Ntah kenapa mobil itu terus mengikuti Arumi, padahal Arumi tidak salah. Dia mendorong sepeda motornya di sisi jalan, untuk apa mobil itu mengikutinya. Arumi menghiraukan mobil itu, untuk apa dia tanggapi dia tidak salah. Arumi terus menerus mendorong sepeda motornya, dia sudah capek untuk mendorongnya. Tapi percuma dia berhenti, tidak akan ada yang menolong, lagi pula ada mobil yang terus mengikutinya, jadi dia harus waspada, takutnya tuh mobil ada rencana jahat terhadapnya. Untung saja dia sudah shalat magrib di mall jadi dia tidak risau.

Tertutup Gengsi (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang