Gia ditinggalkan Mamanya saat Gia masih berumur 14 tahun. Saat itu Gia kelas 2 SMP di kota ini, sebelum akhirnya saat kelas 3 SMP Gia harus pindah ke kota lain. Ditinggalkan Mamanya, bagaikan mimpi buruk bagi Gia. Mama yang begitu Gia sayangi dan hormati harus pergi selama-lamanya ketika sudah menyerah memerangi penyakit kanker-nya.
Setelah ditinggal Mamanya, Gia menjadi sosok yang sangat berbeda dari sebelumnya. Sosok Gia yang ceria berubah menjadi sosok yang sering melamun dan jarang berbicara.
Semuanya berawal dari kehilangan.
Saat itu sedang hujan deras, dan Gia sendirian di rumah. Tak ada Papa, Gia benar-benar sendirian. Menatap kosong jendela kamarnya menjadi kebiasaan baru semenjak ditinggal Mamanya.
Gia mengerjap cepat sesaat setelah melihat sekelibat bayangan hitam lewat di depan jendela kamarnya. Gia mengusap wajah pelan lantas beranjak dari ranjangnya menuju toilet. Gia membasuh wajah beberapa kali lalu menatap dirinya di cermin.
Bayangan hitam itu kembali terlihat. Makhluk yang tingginya hampir 2 meter itu berdiri di belakang Gia.
Suara Gia tercekat. Gia tak mampu menjerit.
Setelah itu, Gia tidak mengingat apa-apa lagi, selain terbangun di rumah sakit dengan kepala yang sudah diperban.
...ooo0ooo...
"Gia kamu sudah sadar?"
Gia mengerjapkan mata lalu mengangguk pelan. Miss Anna membantunya duduk seraya memberikan Gia segelas air mineral.
"Saya kenapa bisa a-" Gia melotot besar, sepertinya dia tahu penyebabnya. "Jangan-jangan saya kesurupan lagi, ya, Miss?!"
"Lagi?" ulang Miss Anna. "Kamu sering mengalami seperti ini?"
Gia mengangguk, "Sebulan bisa dua kali, Miss. Mungkin lebih, hehehe... Tapi udah beberapa bulan ini saya gak kesurupan, ini pertama kalinya setelah sekian lama." Gia nyengir lebar.
"Dua kali?"
"Iya!"
Miss Anna menepuk pundak Gia pelan seraya tersenyum ramah, "Gia... saya hanya menyarankan kamu, sebaiknya kamu pergi ke Psikiater," ujar Miss Anna membuat senyum Gia lenyap seketika.
Psikiater?
"Kalau kamu mau saya bisa beritahu orang tua kamu," sambungnya kemudian menepuk pundak Gia lagi. "Oh,iya, saya sudah telepon mama kamu tadi soal kamu yang pingsan tadi." Setelah mengucapkan hal itu, Miss Anna pergi meninggalkan Gia sendiri.
TING
Ponsel Gia berbunyi, satu pesan belum dibaca baru saja masuk. Gia merogoh saku roknya, kemudian membaca pesan yang baru saja masuk itu.
Mama Indira
Pulang sekolah pergi ke Psikiater yang dulu kamu datangi, Mama sudah buat janjinya dengan dokter Randy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Go Away Ghost! [SELESAI]
Teen Fiction(Ghost Series #3) Galen punya satu keistimewaan yang tidak banyak orang tahu. Keistimewaan yang membuatnya menjadi lebih dekat dengan sosok Gia, cewek pindahan yang terkenal karena sering kesurupan. "Kalau gue kesurupan, lo colek gue aja setannya k...