BAB 33 : Masa Lalu

25.3K 3.8K 149
                                    

Malam ini udara rasanya dingin sekali, padahal Gia sudah mematikan pendingin ruangannya sejak tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini udara rasanya dingin sekali, padahal Gia sudah mematikan pendingin ruangannya sejak tadi. Gia bergegas mengecek ponselnya, melihat temperatur di daerahnya saat ini. 21 derajat celcius. Tidak biasanya daerah rumah Gia sedingin ini.

Tanpa sengaja mata Gia menatap ponsel Citra yang tergeletak di atas nakasnya, diambilnya lalu mulai memainkan ponsel yang tak terkunci itu.

Pertama, Gia membuka galeri.

Di dalam galeri ponsel Citra tidak terlalu banyak gambar. Hanya ada tiga folder. Folder bernama Mama, Aku dan Gia, dan satu lagi folder bernama random.

Gia terlebih dahulu membuka folder bernama Mama. Di dalamnya banyak foto Citra dan sang Mama, Tante Levi. Selain itu ada foto-foto roti yang ada di toko roti Tante Levi. Gia tersenyum sendu, matanya mulai berkaca-kaca. Dia sangat merindukan sahabatnya itu.

Selanjutnya Gia membuka folder kedua, folder 'Aku dan Gia'. Dari namanya saja Gia sudah merasakan sesak di dada. Dengan keadaan sesak, Gia membuka folder itu. Dan benar saja, di dalamnya terdapat foto-foto dirinya dan Citra saat dulu.

Saat mereka pergi ke taman bermain, saat di toko roti Tante Levi, di restoran favorit mereka, dan banyak lagi.

Air mata Gia jatuh membasahi pipinya. Sesak luar biasa. Gia benar-benar kehilangan Citra, sahabat terbaiknya.

 Gia benar-benar kehilangan Citra, sahabat terbaiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Foto ini, Gia yang mengambilnya. Saat itu mereka sedang makan di salah satu restoran yang ada di dekat rumah Gia. Citra sangat menyukainya. Terlebih saat memakan eskrim vanilla, Citra sangat nenyukai eskrim vanilla.

"Lo kenapa ninggalin gue sih, Cit?" Gia bertanya lirih. Tidak ada jawaban, hanya suara jam dinding yang bergema di dalam kamar.

Tak mau tenggelam terlalu lama dalam kesedihan, Gia membuka folder selanjutnya, folder bernama Random. Sebenarnya Gia sedari awal sudah sangat penasaran dengan isi folder itu.

Tidak ada yang aneh saat Gia menggulir setiap fotonya, tetapi ada satu foto yang menurut Gia mencurigakan. Fotonya tidak terlalu jelas, gelap. Namun yang jelas, ada seorang perempuan berjaket biru menggunakan topi berwarna hitam. Sepertinya foto itu diambil secara diam-diam, terlihat dari sudut pengambilan foto itu.

Go Away Ghost! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang