BAB 5 : Croissant

35.7K 5.1K 199
                                    

Citra baru saja dimakamkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Citra baru saja dimakamkan. Suara tangis Tante Levi menjadi pengiring pemakaman Citra yang didatangi banyak orang itu. Tante Levi mengangkat kepala, seseorang yang asing di matanya kini tengah menangis tersedu-sedu meliha kepergian Citra. Jika dilihat dari seragam yang dipakainya, itu seragam yang sama dengan seragam milik Citra. Seragam SMA Harmoni.

Teman Citra, kah?

Gadis berkaca mata itu menyadari dirinya ditatap sejak tadi, akhirnya melenggang pergi dari sana secepat mungkin membelah kerumunan. Tante Levi mengedarkan pandangannya, dia tidak melihat teman-teman Citra atau anak Harmoni yang lainnya. Hanya gadis itu yang terlihat. Kemana mereka semua? Apa mereka tidak mempunyai kepedulian sama sekali?

Sedikit demi sedikit kerabat dan tetangga meninggalkan pemakaman, kini hanya tersisa Tante Levi dan Gia. Mereka enggan meninggalkan Citra.

"Tante..." panggil Gia parau. Tante Levi hanya menoleh tanpa bersuara. "Gia izin buat angkat telepon Papa dulu boleh?"

Tante Levi mengangguk.

Gia berbalik, tanpa sengaja bahunya menabrak bahu seorang cowok berhoodie hitam. "Maaf, maaf..." ucap Gia. Cowok itu hanya mengangguk. Gia meneruskan langkahnya, ponselnya terus bergetar.

Ditinggalkan Citra menjadi ujian terberat Tante Levi selama hidupnya. Citra adalah harta paling berharga yang dia milki. Ingat kata-kata ini, semua yang ada di dunia ini adalah milik Tuhan, semuanya akan kembali pada sang pemilk pada waktu yang sudah ditentukan. 

Itu berarti, Citra sudah waktunya untuk kembali pada sang pemilk, Tuhan yang maha kuasa. Tante Levi hanya perlu ikhlas menerima. Semuanya akan baik-baik saja jika sudah terbiasa.

"Saya turut berduka cita, Tante." Ujar cowok itu setelah menaruh bunga mawar yang dia bawa.

Tante Levi mengangkat kepala, menatap wajah anak laki-laki berhoodie hitam itu, namun Tante Levi hafal celana yang laki-laki itu pakai adalah celana seragam SMA Harmoni. "Iya, terima kasih ya sudah datang ke sini. Teman Citra, ya?" tanyanya penasaran.

Laki-laki itu tak menjawab, hanya menunduk sebentar memberi salam lalu melenggang pergi. Tatapan Tante Levi tak lepas dari anak laki-laki yang baru saja menyimpan bunga mawar di kuburan Citra itu. Lalu ada satu hal yang membuat fokusnya teralihkan.

Didekat pohon di ujung sana, Tante Levi bisa melihat satu orang lagi yang memakai seragam SMA Harmoni, tengah menatap sendu kearah tempat pemakaman Citra.  Laki-laki berkaca mata itu juga pergi begitu saja ketika ketahuan keberadaanya oleh Tante Levi.

Ada apa dengan mereka semua?

...ooo0ooo...

"Galen tunggu!" teriak Gia seraya mengikuti langkah Galen yang baru saja keluar dari toko roti.

Galen tak berbalik ataupun menghentikan langkahnya, dia melangkah santai sambil menenteng roti croissant yang baru saja dia beli.

Gia berhasil menyelaraskan langkahnya dengan Galen, ini saatnya Gia untuk bertanya sesuatu pada Galen. "Galen yang lo bilang waktu itu kalau lo tahu kebenaran tentang Citra, itu maksudnya lo tahu tentang Citra yang udah meninggalkan?" tanya Gia sambil terus mengikuti langkah Galen.

Go Away Ghost! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang