Lisa paham betul kalau nyaris semua gadis akan merasa iri ketika tahu bahwa ia memiliki enam orang kakak laki-laki yang super tampan dan hebat. Kata-kata yang sudah terbilang sangat sering mampir ke dalam telinganya adalah, 'Duh, pasti enak, ya, dikelilingi pemuda-pemuda tampan begitu.' atau, 'Bagaimana rasanya menjadi satu-satunya anak bungsu dengan enam kakak laki-laki? Pasti menyenangkan, bukan?'
Jujur saja, Lisa benar-benar bosan mendengarnya. Rasanya ia ingin berteriak seperti, "Shut the fuck up, bitch!" sembari mengacungkan jari tengah tinggi-tinggi.
Heh, apa mereka masih tidak paham akan hukum alam mengenai, 'Kebahagiaan yang berdampingan dengan kesengsaraan'?!
Biar Lisa beritahu, ya. Memiliki enam orang kakak laki-laki memang termasuk anugerah yang patut disyukuri. Apalagi, sejak Tuan dan Nyonya Hwang telah tiada akibat kecelakan pesawat tragis yang terjadi sepuluh tahun yang lalu. Semua peran orang tuanya tersebut digantikan oleh keenam abang-abangnya.
Lisa memang cukup beruntung, karena mereka semua bisa merawatnya dengan sangat baik. Tapi di sisi lain, Lisa juga memiliki keluhan-keluhan akan apa yang telah mereka berikan.
Setiap pagi, sang kakak kedua--Hwang Yoongi, akan membangunkan si bungsu dari tidur lelapnya. Yoongi akan membuka semua tirai jendela kamar Lisa tanpa ragu, sengaja membuat sinar matahari masuk secara sempurna agar adiknya segera terbangun. Caranya memang sedikit lebih kasar. Yoongi juga jarang tersenyum, kecuali di saat-saat tertentu.
Namun meski begitu, Yoongi merupakan salah satu kakak yang paling protective terhadap Lisa. Hanya dengan tatapannya yang dingin, ia mampu mengusir anak-anak nakal yang berusaha untuk mengganggu adik bungsunya tersebut.
Kemudian, si anak ketiga--Hwang Hoseok akan masuk ke kamar Lisa dan menyunggingkan senyuman yang lebih cerah dari sinar mentari. Hoseok tampak lebih sabar menghadapi Lisa yang kesulitan bangun pagi karena diam-diam marathon menonton drama sampai dini hari.
Ia memiliki cara yang lebih lembut untuk membangunkan Lisa, seperti menepuk-nepuk pelan pipinya, memanggil dengan suara halus, atau bahkan menggendong sang adik untuk masuk ke kamar mandi. Disana, Hoseok akan mendudukkan Lisa di atas kloset yang tertutup. Ia hanya terkekeh-kekeh melihat adik bungsunya yang terkantuk-kantuk dan sesekali terkejut saat kepalanya nyaris terjatuh. Lucu dan menggemaskan, pikirnya.
Kemudian, Hoseok mengambil segelas air kran beserta sikat dan pasta giginya, lalu menggosokkan gigi Lisa dengan hati-hati. Gadis tersebut akan sadar sepenuhnya kala menyesap rasa cokelat-peppermint yang menyengat di dalam mulutnya. Setelah memastikan kalau adiknya sudah tersadar seratus persen, Hoseok akan keluar dari kamar mandi, membiarkan Lisa membersihkan dirinya sendiri, sementara ia bergegas untuk menyiapkan seragam serta keperluan sekolah Lisa.
Kondisi tempat tidur sudah rapih karena Yoongi yang membereskannya. Beraneka ragam boneka koleksi Lisa bahkan sudah berjajar rapi di sisi bantal. Tugas paginya hanya sampai disana, sebab beberapa orang asisten rumah tangga akan datang pada pukul sembilan pagi untuk membersihkan seisi rumah dan halaman hingga sore hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess and Seven Heroes | Lizkook✔️
Fanfiction[M] Semua orang berkata bahwa Lalisa adalah gadis yang beruntung karena memiliki enam pahlawan dalam hidupnya ; Seokjin yang menduduki posisi CEO dalam perusahaan, Yoongi si produser musik, Namjoon si dosen muda, Hoseok si pemilik sekolah tari, Jimi...