🍯10

11K 1.9K 487
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau sudah izin pada ibumu kalau kau akan langsung berkunjung ke rumahku sepulang sekolah?" Lisa bertanya ketika Jungkook memakaikan sebuah helm di atas kepalanya, selayaknya sepasang kekasih sungguhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kau sudah izin pada ibumu kalau kau akan langsung berkunjung ke rumahku sepulang sekolah?" Lisa bertanya ketika Jungkook memakaikan sebuah helm di atas kepalanya, selayaknya sepasang kekasih sungguhan.

Kini Lisa tak peduli dengan apa yang akan diucapkan oleh murid lain tentang interaksi atau hubungan mereka berdua. Biar saja orang-orang menarik spekulasi sendiri. Selama hal itu tidak menimbulkan kerugian berupa tekanan mental dan lainnya, maka Lisa akan membiarkannya. Ia hanya ingin menjalani hidup sesuai dengan apa yang ia inginkan, bukan sesuai dengan apa yang orang lain harapkan.

"Kurasa itu tidak perlu," kata Jungkook. Ia bergerak untuk menaiki motornya sendiri, menunggu Lisa untuk duduk di jok bagian belakangnya. "Ibuku terlalu sibuk bersama layar komputer dan kertas-kertasnya. Aku yakin, aku akan sampai di rumah lebih dulu sebelum ia pulang bekerja."

Entah Lisa harus merasa bersalah atau tidak. Namun Jungkook tampak biasa saja kendati pemuda tersebut memberikan jawaban seakan ibunya tak begitu peduli terhadapnya.

Lisa tahu kalau ayah dan ibu Jungkook sudah bercerai sejak pemuda itu berusia enam tahun, lalu ia tinggal dengan sang ibu hingga detik ini. Jungkook memasukkan fakta tersebut ke dalam dokumen perkenalan ketika mereka berdua baru saja memulai misi. Tapi hanya sebatas itu saja, selebihnya Lisa tidak tahu. Tentang mengapa kedua orang tua Jungkook bercerai, atau tentang bagaimana kehidupan di dalam rumah Jungkook pasca kejadian itu.

Lisa sangat merasa kehilangan ketika kedua orang tuanya meninggal dunia karena kecelakaan. Ia selalu merasa iri terhadap teman-temannya yang bisa mengajak orang tua mereka untuk menonton pertunjukkan pentas seni, pergi berpiknik bersama, maupun menghadiri rapat orang tua di sekolah. Lisa tidak bisa merasakannya lagi, sebab hanya para kakaknya yang mengisi posisi tersebut. Biar bagaimanapun, rasanya tetap akan berbeda. Terkadang Lisa bahkan marah pada keadaan, kerap menyalahkan takdir, tentang mengapa Tuhan merenggut kedua orang tuanya lebih dulu.

Namun kini, gadis tersebut baru lebih menyadari kalau ia jauh lebih beruntung karena memiliki enam kakak laki-laki yang begitu menyayanginya, begitu memedulikannya, serta begitu memerhatikannya kendati hal itu masih dirasa belum mencukupi tanpa kehadiran orang tua mereka.

Princess and Seven Heroes | Lizkook✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang