[M] Semua orang berkata bahwa Lalisa adalah gadis yang beruntung karena memiliki enam pahlawan dalam hidupnya ; Seokjin yang menduduki posisi CEO dalam perusahaan, Yoongi si produser musik, Namjoon si dosen muda, Hoseok si pemilik sekolah tari, Jimi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"SEOKJIN-HYUUUUNNNGGGGGG!!! ADA TELEPON UNTUKMU!!!"
Suara bass milik Taehyung yang digaungkan dari lantai satu terdengar jelas sampai ke dalam kamar Lisa. Hah.. terkadang gadis tersebut sampai bingung terhadap kakaknya yang satu itu. Entah Taehyung mendapatkan kekuatan darimana hingga mampu berteriak keras seperti kera yang hendak melahirkan begitu.
Tapi di sisi lain, Lisa juga cukup berterima kasih pada Taehyung karena berkat pekikannya itu, Seokjin mendadak memutar tubuh dan melangkah pergi--seakan melupakan pertanyaan yang semula dilemparkan untuk si adik bungsu beserta kekasih palsunya tersebut.
Sesaat menghela napas lega, Lisa lalu memukul pelan kepala Jungkook, sepenuhnya menatap jengkel sembari berbisik, "Kau itu harus hati-hati kalau bicara disini!"
Mereka tidak bisa membayangkan bagaimana jika seandainya Seokjin tahu kalau mereka pernah melakukan sesuatu yang menggairahkan di dalam toilet sekolah. Mungkin Jungkook akan di tendang sampai ke ujung negeri, sementara Lisa akan dimasukkan ke dalam kamar berlapis baja oleh para kakaknya. Ugh, terdengar mengerikan, sungguh.
Jungkook kemudian balas menatap tak terima. Ia berbicara dengan volume rendah yang disisipi penekanan. "Ha. Bagus! Kau yang memancing lebih dulu, dan sekarang malah menyalahkan aku!"
Yaa, Lisa sadar betul, sih. Kalau dalam situasi ini, ia memang salah. Tapi tetap saja, rasa gengsinya sebagai seorang wanita itu membuatnya enggan mengakui kesalahannya tersebut. Memasang wajah seolah tak peduli, gadis itu lantas melesat masuk ke dalam toilet untuk berganti pakaian. Tidak mungkin 'kan melepas baju di hadapan Jungkook? Salah-salah, nanti malah dirinya yang disuruh bertanggung jawab karena tak sengaja membangunkan sesuatu milik Jungkook yang tertidur.
Ketika usai, Lisa menemukan Jungkook sudah mengenakan sebuah kaus santai berwarna putih, sementara bagian bawahnya tetap terbalut celana sekolah. Para murid lelaki biasanya memang kerap membawa kaus tambahan di dalam tas, terutama anggota klub olahraga. Mereka sering menghabiskan waktu di lapangan sepulang sekolah, sehingga membutuhkan pakaian lain agar tidak mengotori seragam.
"Cepat buka bukumu," titah Jungkook tanpa melihat Lisa. "Karena belajar bersama ini merupakan rencana mendadak, jadi kita akan membahas soal-soal matematika saja. Guru kita sama, jadi sudah pasti dia mengajarkan materi yang sama untuk kelas kita."
