[M] Semua orang berkata bahwa Lalisa adalah gadis yang beruntung karena memiliki enam pahlawan dalam hidupnya ; Seokjin yang menduduki posisi CEO dalam perusahaan, Yoongi si produser musik, Namjoon si dosen muda, Hoseok si pemilik sekolah tari, Jimi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lisa agak sedikit ragu, sebenarnya. Apalagi, sebelumnya ia tidak mengenal Jungkook secara akrab. Mereka hanya sesekali bertemu pada momen rapat OSIS sebagai perwakilan dari klub masing-masing ; Jungkook yang merupakan kapten sekaligus ketua klub basket, sementara Lisa adalah ketua klub dance.
Tapi demi keselamatan dan harga dirinya dihadapan para Abangnya, serta demi kehidupan sebagai orang dewasa yang lebih layak lagi--Lisa menguatkan tekad untuk menemui Jungkook sepulang sekolah.
Gadis Hwang itu mencegat Jungkook di depan pintu kelas. Beberapa murid yang menangkap pemandangan tersebut sejenak mengerutkan dahi dan bertanya-tanya, sebab Lisa dan Jungkook memang tidak pernah berinteraksi sedekat itu.
"Aku ingin bicara." Lisa berucap cepat, setengah gugup. Jangan tanya bagaimana kinerja jantungnya saat ini.
Jungkook menekan bibir sesaat, sebelum kemudian menitah Jaehyun dan Bambam untuk menunggunya di area parkir sekolah. Pemuda ini memang sudah terkenal ramah pada semua orang. Terkadang, sifatnya itu bisa membuat para gadis menjadi salah paham karena mengira bahwa ia memiliki perasaan yang berbeda hanya karena membalas senyum mereka.
Saking ramahnya, Jungkook bahkan tidak merasa curiga ataupun memberikan penolakan ketika harus mengekori Lisa menuju halaman belakang sekolah. Padahal sekali lagi, ya--mereka tidak sedekat itu untuk disebut sebagai teman.
"Ada apa?" tanya Jungkook. Dari caranya berbicara, bisa ditebak kalau sebenarnya Jungkook sudah tahu siapa Lisa. Laki-laki itu bahkan tidak melontarkan pertanyaan seperti, 'Kau siapa? Apa kita saling mengenal? Apa kita pernah bertemu di kehidupan sebelumnya?'
Oh, ya, tentu saja. Siapa yang tidak tahu si ketua klub dance yang cantik dan sangat mahir menari ini? Lisa beserta anggota klubnya sering kali tampil di acara-acara festival sekolah hingga nyaris seluruh murid sudah pasti mengenali wajahnya.
"Ehm, jadi begini..." Lisa meneguk saliva sejenak, menekan kegugupannya, sebelum kembali melanjutkan, "Aku ingin menawarkan sebuah kesepakatan denganmu."
Sosok Ahn Jungkook adalah satu-satunya laki-laki yang mendapatkan tiga poin penuh ; satu poin dari Eunha, satu poin dari Rose, dan tentunya satu poin dari Lisa. Menurut mereka, Jungkook merupakan kandidat yang paling cocok, sebab tampak memenuhi seluruh persyaratan yang dikemukakan oleh enam kakak Lisa, beserta kriteria yang dipaparkan oleh gadis itu sendiri.
Yah, itu bukan berarti Lisa benar-benar ingin menjadi pacar Jungkook sungguhan, ya! Jangan salah paham!
Maksudnya, secara vibes dan visual, Jungkook memang berhasil memenuhi segalanya. Namun untuk masalah hati? Jelas saja tidak begitu. Ugh, sudah berapa kali dijelaskan?! Lisa bahkan tidak berteman akrab dengan pemuda Ahn ini. Jadi tentu, Lisa tidak memiliki perasaan khusus terhadap Jungkook.
Lisa menghembuskan napas perlahan secara samar, mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan dan juga reaksi yang akan diberikan Jungkook setelah ia menjelaskan rencananya. "Aku ingin kau berpura-pura menjadi pacarku selama satu bulan."
