[M] Semua orang berkata bahwa Lalisa adalah gadis yang beruntung karena memiliki enam pahlawan dalam hidupnya ; Seokjin yang menduduki posisi CEO dalam perusahaan, Yoongi si produser musik, Namjoon si dosen muda, Hoseok si pemilik sekolah tari, Jimi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kau tahu bagian paling menarik sekaligus paling menyebalkan dalam sebuah hubungan sebagai sepasang kekasih?
Ya, benar. Menahan rindu.
Apa yang Jungkook katakan sewaktu berada di meja makan rumah Lisa untuk pertama kali, mungkin memang benar adanya. Rasanya, hanya beberapa jam tidak bertemu saja sudah bisa terserang nelangsa, rindu setengah mati ingin melihat wajah si dia dan memeluknya kelewat erat.
Itu sebabnya Lisa tak bisa berhenti menyunggingkan senyum ketika Jungkook datang ke kelasnya sepulang sekolah. Tidak tahu, sulit dijelaskan. Pokoknya, rasanya itu sangat-sangat bahagia; berdebar, berbunga-bunga, seperti ada gelitik kupu-kupu yang berterbangan di perutnya.
"Seharian ini aku berada di ruang Guru Lee untuk persiapan olimpiade," kata Jungkook, seakan menjelaskan mengapa ia tidak bolak-balik melewati kelas Lisa seperti biasanya.
Lisa mengangguk paham ketika Jungkook menggamit tangannya untuk digandeng. "Tidak apa-apa. Aku mengerti kalau pacarku ini memang pintar sekali."
Jungkook tergelak sesaat, mengusak puncak kepala Lisa. Mereka melangkah bersama menuju area parkir. "Sebenarnya aku lebih suka bermain game daripada belajar."
"Ya, ya. Aku tahu itu hanyalah trik untuk bersikap rendah hati," Lisa mencebik kala melanjutkan, "Biasanya, orang pintar itu akan berkata bahwa mereka tidak belajar. Tapi bagaimana bisa mereka selalu mendapatkan nilai yang tinggi? Apakah itu merupakan sebuah keajaiban?"
Jungkook tertawa lagi. Kalau mereka sedang tidak berada di sekolah, mungkin ia akan dengan senang hati menyerang Lisa dengan kecupan bertubi di wajah manisnya itu. "Aku hanya berkata kalau aku lebih suka game daripada belajar, bukan berarti aku tidak belajar sama sekali."
Lisa mengayun-ayunkan tangannya yang di genggam Jungkook. Sebetulnya, mereka tidak pernah menunjukkan interaksi seintens ini saat berada di sekolah. Para murid menyimpulkan kalau mereka berdua benar-benar berkencan, hanya karena mereka cukup sering berangkat dan pulang sekolah bersama-sama. Mereka juga suka makan siang bersama. Ya, hanya sebatas itu saja.
Jadi ketika melihat Lisa dan Jungkook yang semakin dekat dari waktu ke waktu ini, membuat para murid itu menjadi semakin yakin kalau sebenarnya dua sejoli tersebut memang benar-benar berkencan.
