[M] Semua orang berkata bahwa Lalisa adalah gadis yang beruntung karena memiliki enam pahlawan dalam hidupnya ; Seokjin yang menduduki posisi CEO dalam perusahaan, Yoongi si produser musik, Namjoon si dosen muda, Hoseok si pemilik sekolah tari, Jimi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sejak dulu, Tuan dan Nyonya Hwang memang selalu mengajarkan anak-anaknya untuk saling menyayangi. Tak hanya untuk merawat si bungsu, para Abang itu juga tetap harus saling peduli terhadap satu sama lain.
Lisa ingat bagaimana paniknya mereka ketika Taehyung pulang ke rumah dalam keadaan kepala bocor akibat berkelahi dengan seseorang yang dianggap paling menyebalkan di sekolah. Lisa juga ingat bagaimana terkejutnya mereka kala Yoongi yang tiba-tiba harus melakukan operasi karena pemuda itu tak berkata jujur, pernah terjatuh dari motor dan mengalami cedera bahu.
Mereka bertujuh adalah keluarga--meski tua ataupun muda--semuanya harus tetap dipedulikan, harus tetap saling membantu satu sama lain. Kendati Lisa merupakan anak yang paling kecil, sehingga tak banyak yang bisa dilakukannya selain diam-diam membawakan es krim dari kulkas untuk Jimin yang saat itu sedang demam, atau menemani Hoseok tidur kala pemuda tersebut tengah terserang penyakit cacar.
Sewaktu masih kecil, Lisa hanya berpikir kalau mungkin ia bisa membantu dengan membuat para kakaknya merasa bahagia dan sedikit lebih baik. Kata Seokjin, hati yang bahagia itu bisa mempercepat proses penyembuhan. Semua orang menyukai es krim, 'kan? Maka dari itu Lisa membawakan es krim untuk Jimin, bahkan menyuapi si kakak agar demamnya cepat turun.
Lisa juga menyelinap ke dalam kamar Hoseok saat pemuda itu terkena cacar, agar si kakak tidak merasa sedih atau kesepian karena harus tidur seorang diri. Yah, meski tak lama kemudian justru Lisa juga ikut terserang cacar. Tapi ia tidak marah dan tidak menyalahkan Hoseok, kok. Yang ada, hanya para kakaknya saja yang tak habis pikir terhadapnya.
Kkk, sungguh memori lampau yang menyenangkan sekaligus menggelikan. Lisa akan tertawa malu dan merasa bodoh sekali jika tiba-tiba teringat akan momen tersebut.
Tapi setidaknya, apa yang sudah tertanamkan sejak kecil pada ketujuh anak itu masih berlaku sampai sekarang. Sama seperti saat ini, ketika tahu-tahu Namjoon pulang ke rumah dengan tertatih-tatih. Pakaiannya kotor, seperti terkena tanah setengah basah. Celananya sobek di beberapa bagian, dengan darah yang mengalir di sekitar kaki kanannya.
"Namjoon-Hyung! Apa yang terjadi?!" pekikan Jimin mampu mengundang atensi, membuat para saudara dan saudarinya memunculkan diri untuk melihat apa yang terjadi.
