3.8 bersinar terang bintang ku

218 39 0
                                    


Happy Reading

"Ayo sapalah temanmu" Jaemin menyenggol lengan Fa-Rae

"Bahkan, seharusnya kau tidak perlu menyapanya" Fa-Rae tampak geram terhadap Jaemin

"Kau tidak boleh menjadi orang yang sombong seperti itu" Jaemin memarahi Fa-Rae akibat ucapannya yang baru terucap

"Ayo segera beli minuman yang kau inginkan dan cepat pulang" Fa-Rae menarik Jaemin kearah minimarket yang hampir terjangkau oleh mereka

"Tunggu, kalian tidak ingin menjadi santapan?" Tanya Haechan menahan tangan Fa-Rae

"Tolong jangan sentuh dia" Jaemin menepis tangan Haechan dari Fa-Rae

"Uwh, posesif sekali" Haechan terkekeh mundur

"Haechan kendalikan dirimu" Ucap Yuta yang baru bergabung sambil menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya

Jhonny dan Mark sedari tadi tidak ikut bergabung bicara, karena mereka menahan rasa yang Jaemin dan Fa-Rae tidak ketahui

"Kak, untuk apa kalian menahannya jika mereka sudah siap di hadapan kita?" Tanya Haechan yang memberikan smirk-nya

"Sepertinya kalian mabuk, segera pulang" Saran Jaemin hendak pergi menarik Fa-Rae

"Tidak bisa begitu saja" Haechan dengan cepat menarik lalu menggigit Jaemin, tepat dileher kirinya lalu menghisap darahnya yang deras dengan nikmat

"Lee Haechan, apa yang kau lakukan?!!" Fa-Rae sudah menangis dan mencoba mendorong badan Haechan dari hadapan Jaemin

Namun Jaemin menahan tangan Fa-Rae, agar tetap dibelakang tubuhnya. Jaemin berusaha melindunginya walaupun dikeadaan yang darurat seperti ini

"Hey bodoh, lepaskan!!" Fa-Rae menangis deras ketika Jaemin mulai bersandar pada dirinya yang benar-benar berada di belakangnya

5 menit berlalu begitu lama

Bulan purnama kini sudah terhalang oleh awan malam yang gelap, yang membuat Haechan kembali sadar

"Huh, apa yang kulakukan--" Haechan yang kaget, melepaskan gigitannya lalu menjauh dari arah Jaemin

"Jaemin, kumohon" Fa-Rae terjatuh karena menahan badan Jaemin yang sudah lemas bersandar padanya

"Hah" Hela Jaemin yang masih bernafas diatas paha Fa-Rae

Haechan bahkan lari begitu saja, diikuti oleh saudara-saudaranya yang lain. Entah pergi kemana, Fa-Rae pun sudah tidak memikirkan sekitar

"Sudah ku bilang, jangan keluar rumah!!" Fa-Rae kini benar-benar menangis dihadapan muka Jaemin

"Jangan menangis seperti itu" Jaemin masih bisa tersenyum, walau Fa-Rae tau yang dialami Jaemin sekarang adalah rasa sakit yang amat luar biasa

"Jaemin kau harus bertahan, nomor ambulans berapa? Aku akan menghubunginya" Fa-Rae menyiapkan handphonenya untuk menelfon ambulans, tapi ia benar-benar tidak tau nomor ambulans

"Tidak perlu menelfon nya" Jaemin merebut handphone yang Fa-Rae pegang

"Maksudmu? Apa kau gila?!" Fa-Rae kali ini benar-benar marah pada Jaemin, tidak seperti sebelumnya

"Bukan seperti itu" Mata Jaemin mulai sayu, seperti orang yang benar-benar sudah sangat mengantuk

"Jaem--" Fa-Rae ingin mengucapkan kalimat kalimat yang menguatkannya Jaemin, walaupun ia tau itu tidak ada gunanya

"Diam sebentar" Cegat Jaemin

"Aku harap kau tetap seperti Fa-Rae yang ku kenal, jangan membenci orang. Siapapun itu, jangan pernah. Dan ingatlah aku akan selalu disisi mu, bahkan jika dunia kita berbeda" Jaemin berbicara dengan mata terpejam seperti orang kelelahan

"Jaemin, tolong bertahan--" Lagi-lagi Jaemin memotong perkataan Fa-Rae yang masih menangis

"Kau sangat keras kepala ya? Aku bilang diam sebentar" Jaemin terkekeh walaupun suaranya lebih rendah dari sebelumnya

"Kau tau? Aku sangat, sangat, sangat, menyayangimu. Aku harap kita bisa selamanya, tapi sayangnya--" Jaemin menghentikan ucapannya seperti mengambil nafas yang panjang

"Tuhan berkehendak lain, dia memilih pasangan yang lebih baik dariku untukmu. Aku harap kau mengerti takdir itu, aku hanya sebagian kecil dari kebahagiaanmu didunia ini" Lanjut Jaemin yang kini membuka sedikit matanya untuk menatap gadis dihadapannya yang hanya bisa menangis sesenggukan

"Kau tau? Kau pria pertama yang aku sayangi setelah ayah, dan Kak Baekhyun. Bahkan tidak hanya rasa sayang, aku memiliki rasa yang lebih dari kata cinta. Dan kau tau? Kau juga pria pertama yang membuatku se kacau ini" Fa-Rae memeluk kepala Jaemin yang berada diatas pahanya

"Maafkan aku membuatmu menangis seperti ini, untuk kedepannya berjanjilah jangan menangis karena aku lagi" Jaemin mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Fa-Rae, yang berarti mereka sudah membuat perjanjian yang tidak akan diingkari

"Aku akan berjanji, setelah kau sembuh" Fa-Rae menatap wajah Jaemin kembali yang sudah memucat

"Tidak! Kau tidak melihat seluruh ragaku yang sudah memucat? Aku kekurangan darah, bahkan darah sisa didalam tubuh terus keluar dari leherku" Jaemin memejamkan matanya lagi

Fa-Rae memang bodoh, ia menggerutu seperti orang gila. Menyumpahi dirinya sendiri, bila terjadi sesuatu dengan Jaemin

Ia baru bertindak setelah Jaemin yang memberi tahunya. Fa-Rae melepaskan jaket Baekhyun yang ia pakai, dan menahan aliran darah Jaemin yang terus mengucur dari lehernya

"Maafkan aku" Sesal Fa-Rae yang menangis tambah keras lalu menunduk

"Aku akan memaksamu berjanji suatu hal padaku. Jangan lakukan hal-hal gila didunia ini. Jangan pernah menangis lagi karena ku. Jangan pernah membenci orang, siapapun itu. Dan jangan pernah merasa kehilanganku, karena aku selalu menjagamu dari manapun itu" Tutur Jaemin sambil mengembangkan senyumannya tipis, lalu diikuti tangannya yang mengelus pelan rambut Fa-Rae yang sudah berantakan

"Aku tidak akan bisa melakukannya Nana!!" Isak Fa-Rae yang sudah tidak terkendali

"Nana?" Tanya Jaemin lalu terkekeh pelan

"Dengar! Mulai hari ini dan seterusnya, Nana akan menjadi bintangmu. Bintang yang paling bersinar dimata Rae" Jaemin yang dari tadi memejamkan matanya pun tidak berkutik lagi

Senyuman Jaemin yang awalnya mengembang kini hilang, tangan Jaemin yang awalnya mengelus surai milik Fa-Rae kini jatuh tidak berdaya, darah yang mengalir pun berhenti, bahkan Fa-Rae tidak mendengar nafas Jaemin lagi setelah kata-kata tersebut terucap

"Tidak! Ini tidak benar!" Fa-Rae memeriksa nadi dileher serta ditangan Jaemin secara bergantian

"Tidak berdetak?!" Fa-Rae tersentak

"Tidak Jaemin Tidak!!" Isak Fa-Rae

Fa-Rae mengalihkan pandangannya keatas langit, yang terlihat sangat gelap. Matanya menangkap ribuan bintang yang tidak bercahaya terang. Tunggu, satu bintang. Satu bintang yang benar-benar terang dimatanya muncul secara tiba-tiba

"I trust you" Fa-Rae menatap lekat bintang yang baru saja bersinar terang diatas sana

•••VAMPIRE•••

"Aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri, aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri, aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri" Fa-Rae yang sudah berada dirumah sakit terus bergumam kecil seperti itu dari 30 menit yang lalu

Kini, semua yang ada dirumah sudah berada dirumah sakit. Jaemin sedang didalam ruangan, diperiksa oleh Dokter. Bahkan sudah 2 jam lebih lamanya

(TBC)

vampire × nct ¹²⁷ (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang