4.7 pikiran seorang byun baekhyun

245 39 3
                                    


Happy Reading

"Pokoknya Fa-Rae gak mau, terserah papah mau gimana. Yang gak perlu ditanyain lagi itu jawaban Fa-Rae, Fa-Rae udah bilang gak dari hari ini. Dan kedepannya pun gak akan pernah berubah" Fa-Rae meninggalkan rooftop dengan perasaan marah, rasa laparnya sudah sama sekali tidak terasa, ia sama sekali tidak memiliki nafsu makan lagi

Baekhyun pov

Ia tertegun mendengar ucapan tersebut dari mulut ibunya, sebelumnya tidak ada pembicaraan seperti ini lagi. Entah kenapa ia juga merasakan sakit ketika mendengar hal tersebut, pasalnya adiknya baru saja kehilangan orang yang berharga. Dan dengan gampangnya mereka (kedua orang tuanya) menanyakan sesuatu yang menurutnya tidak seharusnya terucap

"Maksudnya!?" Baekhyun menangkap suara Fa-Rae dengan nada orang menahan amarah

Ia tidak ingin ikut campur terlebih dahulu dengan hal ini, tapi Donghae serta Yoona pun tidak mengucapkan pembelaan sesuatu yang akhirnya membuat suasana senyap

"Gak, Fa-Rae gak mau" Baekhyun mendengar Fa-Rae menjawab pertanyaan Donghae beberapa waktu lalu, ia sangat bersyukur karena adiknya berani membantah kemauan orang tuanya yang tidak seharusnya dipaksakan

"Tapi setidaknya bertemu dulu" Donghae berbicara kepada Fa-Rae, Baekhyun ingin menyelip perkataan Donghae tapi Fa-Rae menjawabnya dengan cepat. Yang membuat Baekhyun mengurungkan niatnya untuk ikut campur

"Gak" Fa-Rae mengucapkan satu kata penolakannya dengan tegas

"Fa-Rae dengerin dulu--" Ayahnya masih berusaha untuk membujuk Fa-Rae yang sudah tidak bisa dikendalikan

"Pokoknya Fa-Rae gak mau, terserah papah mau gimana. Yang gak perlu ditanyain lagi itu jawaban Fa-Rae, Fa-Rae udah bilang gak dari hari ini. Dan kedepannya pun gak akan pernah berubah" Baekhyun kaget, Fa-Rae meninggalkan meja makan dan pergi kedalam rumah dengan cepat

Sempat terlintas dipikiran Baekhyun bahwa ia harus menemui adiknya agar bisa menenangkannya, tapi sepertinya itu tidak harus dilakukan sekarang

"Papah apa-apaan?" Baekhyun yang masih menatap pintu rooftop yang kosong pun langsung mengalihkan pandangannya kearah ayahnya, yang duduk tepat dihadapannya

Donghae tidak mengucapkan apa-apa, ia hanya mengepalkan tangannya sambil menunduk kebawah

"Pah--" Ucapan Baekhyun terpotong oleh ayahnya

"Kamu gak ngerti, kenapa kita ngelakuin ini semua!" Donghae melirik Baekhyun sedikit, lalu menunduk kembali

"Apa karena bisnis?" Tanya Baekhyun dengan nada tertahan

"Tidak mungkin! Tidak mungkin kita menjodohkan kalian hanya untuk keuntungan bisnis kita!!" Donghae terlihat marah dengan pertanyaan Baekhyun

"Lalu untuk apa?" Baekhyun menanyakan hal yang ingin ia ketahui

"Kalian ini anak-anak papah, papah gak mau kalian sampai salah dalam--" Donghae menjelaskan dengan tenang, lalu terpotong oleh Baekhyun

"Dalam memilih pasangan hidup? Pah, aku udah besar, aku udah dewasa, aku udah paham mana yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan, aku bisa membedakan mana orang baik dan mana orang jahat. Aku juga tau adik aku, Fa-Rae. Dia sama kaya aku, dia bisa memilih pilihannya sendiri pah" Bela Baekhyun dengan panjang, berusaha menyadarkan ayahnya

"Papah sama mamah seharusnya paham, Fa-Rae suka sama Jaemin dari beberapa waktu lalu. Fa-Rae baru aja kehilangan Jaemin, tapi mamah sama papah dengan gampangnya ngomong kaya gitu?" Tanya Baekhyun diakhir kalimatnya

"Baekhyun, kalo kamu paham, mamah juga gak gampang ngomong kaya gitu" Yoona kini berucap, memberitahu apa yang ia rasakan

"Mamah aja ngomong gak gampang buat bicara kaya gitu, apalagi Fa-Rae buat ngejawab, buat nerima semuanya, buat ngelupain Jaemin dalam waktu singkat, buat mencintai orang lain dalam jangka waktu pendek. Semuanya pasti susah buat Fa-Rae mah" Baekhyun tidak mempedulikan makanannya yang sudah dingin maupun dihinggapi lalat, kini berbicara pada orangtuanya menjadi keinginannya paling utama

"Bahkan Jaemin meninggalkan Fa-Rae baru-baru ini, Fa-Rae secara perlahan harus menghilangkan kebiasaan-kebiasaannya. Dan sekarang aja masih sangat susah. Kalo Baekhyun balikin keadaan Fa-Rae ke posisi mamah sama papah, mamah sama papah juga pasti bakal susah menerima itu" Jelas Baekhyun sambil menatap kedua orangtuanya bergantian

"Biarin Fa-Rae cari seseorang itu sendiri, seperti tujuan hidupnya yang akan ditentukan olehnya. Baekhyun sama Fa-Rae juga udah paham, bahwa jika ada kehendak pasti ada konsekuensinya. Kita bisa memikirkannya sampai sejauh itu" Baekhyun kini sadar bahwa terlalu banyak bicara, tapi yang tertahan selama ini didalam dirinya pun keluar semua. Sangat lega rasanya

"Maafin Baekhyun kalo Baekhyun terlalu lancang, Baekhyun gak sengaja ngeluarin semua keluhan-keluhan Baekhyun selama ini" Baekhyun berdiri mengambil jaket yang tergantung di senderan kursi yang ia duduki, lalu pergi kedalam rumah

Baekhyun masih belum tau ia akan ngapain dan kemana, sampailah Baekhyun didepan kamar Fa-Rae. Tangannya terangkat untuk mengetuk pintu tersebut, tapi ia ragu. Sehingga tangannya tidak menempel sedikit pun pada kayu pintu milik Fa-Rae, malah Baekhyun menurunkan tangannya kembali

Baekhyun hanya menatap pintu tersebut, ia tidak ingin mengganggu pikiran Fa-Rae terlebih dahulu. Ia membiarkan Fa-Rae mengistirahatkan tubuhnya dengan tenang, dan berakhir Baekhyun yang pergi meninggalkan area kamar milik Fa-Rae

•••VAMPIRE•••

"Huft" Baekhyun menghela nafas panjang dan berat

Kini Baekhyun sedang berada dipinggir perbatasan sungai dan daratan, matanya terpejam, menikmati angin yang menerpa wajahnya dengan lembut, tangannya menggenggam pegangan perbatasan tersebut dengan keras, menyalurkan emosinya pada benda mati tersebut

Entahlah rasanya kini sangat ingin muntah, emosinya sangat bercampur aduk. Sedih, marah, kecewa semuanya menjadi satu. Sedih, karena ia belum bisa mendidik adiknya dengan baik. Marah, karena ia merasa sangat lancang berbicara seperti tadi pada orangtuanya. Kecewa, terhadap orangtuanya, mereka yang seharusnya mendidiknya, tapi kali ini malah memutuskan sesuatu dengan pikiran pendek dan hanya memikirkan satu hal

Tidak ingin anak-anak berpasangan dengan orang yang salah

Tidak semua orang jahat, tidak semua orang akan berbuat buruk. Menurut Baekhyun, orangtuanya itu lebih percaya pada teman-temannya dibandingkan pilihan anak-anaknya sendiri

"Berat banget. Hidup sebagai orang dewasa memiliki beban yang berat" Baekhyun mengucapkan kata-kata tersebut dengan pelan seraya melepaskan masalah-masalahnya dimasa lalu

"Aku harus berfikir dua kali untuk menikah, setelah itu aku akan menerima yang lebih berat dari ini" Batin Baekhyun

Baekhyun terkekeh pelan, membayangkan masa depannya dengan wanita yang masih di blur pada imajinasinya. Ia belum menemukan perempuan yang pas untuknya. Tapi tiba-tiba terlintaslah kisah Jaemin dan Fa-Rae beberapa waktu lalu

Jaemin berhasil memikat Fa-Rae, dan Fa-Rae juga berhasil terpikat oleh Jaemin. Kisah yang tidak pernah Baekhyun bayangkan terjadi didepan matanya, ia berfikir ulang. Taeyeon, apa benar Taeyeon adalah wanita yang pas untuk Baekhyun? Apakah seharusnya Baekhyun mengejar Taeyeon? Semua ini benar atau salah?

Baekhyun yang berusaha menenangkan pikirannya, kini malah terbebani lebih banyak dengan pikiran-pikiran yang baru saja ia bawa kedalam dirinya. Seharusnya pikirannya terkikis sedikit demi sedikit, tapi kali ini malah bertambah lebih banyak

(TBC)

vampire × nct ¹²⁷ (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang