Happy Reading"Gak kenapa kenapa" Jawab Fa-Rae yang sudah duduk didepan tenda satu
"Kalo gak kenapa-kenapa, lo gak bakal terluka. Otak lo udah pindah apa?" Tanya Doyoung dengan kesal seraya duduk disebelah Fa-Rae sambil membuka kotak obat
Fa-Rae hanya berdecak menanggapi ocehan Doyoung yang terdengar berisik di telinganya
"Sini bibir lo" Doyoung memerintahkan agar wajah Fa-Rae menghadap ke arahnya
Fa-Rae yang ingin cepat selesai pun langsung mengarahkan wajahnya ke Doyoung, Doyoung sudah siap dengan kapas untuk membersihkan darah yang sudah turun ke dagu Fa-Rae lagi
"Ini ada darah yang kering dibibir lo, gue bakal bersihin pake alkohol juga. Jadi jangan kenain lidah lo ke bibir" Doyoung yang sudah membersihkan darah yang masih basah pun beralih mengambil satu kapas lalu ditetesi beberapa tetes alkohol untuk dibersihkan dengan baik
-Tap-
"Ish, jangan ditekan" Fa-Rae memundurkan wajahnya ketika Doyoung mulai membersihkan lukanya dengan sedikit kasar, Fa-Rae merasa bibirnya sedikit perih
"Gue gak tekan, cuman diusap doang biar bersih" Doyoung mengambil wajah Fa-Rae kembali lalu mulai mengusap luka kering Fa-Rae, dan tidak mempedulikan ringisan yang Fa-Rae lontarkan saat Doyoung sedang membersihkan lukanya
"Ini bekas apa sih, sampai ada gigitan?" Tanya Doyoung saat luka dasar Fa-Rae sudah mulai terlihat
"Cepat bersihin aja, laper nih" Fa-Rae beralih melihat ke arah lain
"Sabar" Doyoung hanya menjawab singkat namun dengan nada menahan kesal
2 menit berlalu. Fa-Rae yang masih menatap sekitar menjadi bingung, dikarenakan Doyoung hanya memegang dagunya untuk diarahkan kepadanya, namun tidak ada pergerakan dengan tutur membersihkan luka
Fa-Rae langsung menatap Doyoung, dan ia sangat terkejut karena wajah Doyoung hampir bertubrukan dengan wajahnya
"Ish lo ngapain sih deket-deket?" Fa-Rae yang kaget sontak memundurkan wajahnya
"Bentar! Coba gue liat luka lo" Pinta Doyoung dengan tangan yang meraih kepala Fa-Rae untuk didekatkan
"Lo apa-apaan--" Fa-Rae ingin protes namun Doyoung terlebih dahulu memotong ucapannya
"Ini bentuk taring Haechan? Lo habis ngapain sama Haechan!?" Doyoung merasa bingung, ia pun mengambil kapas yang ia buang beberapa menit lalu dengan bercak darah dikapasnya
Iya, darah Fa-Rae
Doyoung memperhatikan kapas tersebut, lalu mencium aroma darah tersebut. Namun tidak ada apapun yang Doyoung rasa, tidak ada wangi spesial darah murni yang sejak dulu diincar
Doyoung memperhatikan kapas berdarah tersebut dengan luka pada bibir Fa-Rae secara bergantian
"Jadi lo habis ciuman sama Haechan? Kalian berdua ngelakuin apa aja?" Interogasi Doyoung dengan nada menekan namun tertahan
Fa-Rae tersedak, lebih tepatnya kaget sampai salivanya menolak masuk. Bagaimana bisa Doyoung bertanya seperti itu? Menyangkut hal yang bukan seharusnya dibahas oleh anak SMA
KAMU SEDANG MEMBACA
vampire × nct ¹²⁷ (end)
VampireSebuah kisah cinta yang tercatat dalam buku merah berjudul 'Tresplaka' itu, terjalin kembali setelah beribu-ribu tahun lamanya terkubur. Namun, mereka terjebak dengan takdir yang sama Apakah mereka mampu mengubah takdirnya? "Maafin gue yang harus me...