5.4 perjalanan

240 41 5
                                    


Happy Reading

"Gue yang nanya sama lo, gue yang butuh jawaban itu. Kenapa lo malah nanya balik ke gue, lo gak lagi pura-pura gak tau soal hal ini kan?" Kesal Fa-Rae balik

"Gue serius gak tau apa-apa" Mata Haechan berkeliling, seperti benar-benar sedang kebingungan

"Kalo kaya gitu, lo itu sebenarnya siapa? Kenapa bisa dengan tiba-tiba lo dateng ke dunia ini, dan mentargetkan gue sebagai mangsa lo?" Hampa Fa-Rae diakhir kalimatnya

"Tolong jangan salahin gue untuk semuanya!" Panik Haechan yang kini menahan amarahnya

"Terus harus ke-siapa, disini siapa yang salah!? Gue yang salah karena udah terlahir?!" Fa-Rae secara tidak sengaja membentak Haechan dengan keras

"Gue juga gak tau Fa-Rae! Gue gak tau kenapa harus lo!!" Haechan balik membentak

"Kalo gue bisa ngatur scenario takdir gue, gue gak mau itu lo! Gue juga bertanya-tanya, kenapa harus lo?! Kenapa!? Gue punya salah apa sampai-sampai harus mentargetkan perempuan yang gue sayang!?" Haechan menatap Fa-Rae dengan tajam, namun ia langsung menepis tatapannya

"Kenapa harus lo? Apa gue bisa merubah itu semua Fa-Rae? Gue mau itu semua berubah!!" Haechan menggoncangkan bahu Fa-Rae dengan kedua tangannya

"Gue gak suka takdir ini, gue bener-bener gak suka" Haechan merengkuh tubuh Fa-Rae yang ada didepannya, Haechan memeluknya dengan erat seakan mengeluarkan seluruh beban yang ia tampung selama ini, Fa-Rae tercengang dengan pengakuannya

•••VAMPIRE•••

05:51

"CEK, CEK. HARAP SEMUANYA TENANG, JANGAN ADA YANG BERKELIARAN LAGI" Pembina berbicara memakai alat pengeras suara, dan pemberitahuan itu menghentikan aktivitas siswa/i yang sedang bercanda dengan yang lain

"Ok, terimakasih atas perhatiannya. Segera kita bagi bis saja agar tidak menunda waktu keberangkatan ya" Pembina mengambil dua lembar kertas yang disodorkan oleh guru kesiswaan dan siap membicarakan yang tertulis disana

~~~

"Hah" Hela Fa-Rae yang kini baru menaiki tangga bis, ia melihat kearah tempat duduk yang hampir terisi penuh

Mata Fa-Rae menangkap dua sosok yang menatap ke arahnya lirih, Rere Selly duduk bersebelahan dibagian tengah kiri. Fa-Rae mengalihkan pandangannya lagi, ia melihat dua kursi kosong dibagian belakang kanan, lumayan juga.

Fa-Rae berjalan ke arah kursi tersebut, setelah benar-benar dipastikan tidak ada yang mem-booking kursi itu, Fa-Rae langsung duduk disisi jendela, ia ingin menikmati perjalanan tanpa harus ada yang mengusiknya--

"SEMUANYA, BEOMGYU DATANG HAHAHA" Beomgyu yang baru saja masuk kedalam bis berteriak keras sambil tertawa diakhir karena melihat teman-temannya yang terusik karenanya. Kehebohannya menandakan bahwa ia sudah datang, ditambah dengan lariannya yang mencari tempat kosong

"Shut, jangan berisik masih pagi!" Tegas Mark yang terganggu dengan suara yang ditangkap oleh telinganya

"Duduk sini, diem!" Daniel yang melihat Beomgyu lewat disebelah kursinya pun menariknya, agar tidak terjadi keributan berkelanjutan

"AHK! GUE GAK MAU SAMA LO!" Beomgyu merengek disebelah Daniel

"Biar sama gue aja, dijamin gak akan keganggu deh" Soobin dengan mata mematikannya menarik tangan Beomgyu kekursi paling pojok dibelakang

"Karina bebeb, kamu dimana?" Tanya Yeonjun dengan lantang saat baru memasuki pintu bis

"Jangan pacaran Yeonjun" Nasihat wali kelas 11A yang sedang mengabsen dibagian pintu masuk

"Hehe, iya pak" Yeonjun pun langsung berjalan mendatangi kursi Karina dengan mengendap-endap, sedangkan Taehyun yang mengikuti Yeonjun dari tadi duduk disebelah Hueningkai dan langsung memejamkan matanya

"Kayanya tenang banget deh" Batin Fa-Rae seraya menatap wajah Taehyun yang teduh

Fa-Rae pun mencoba untuk mengikutinya, mengeluarkan airpods nya dan memasang lagu santai dilanjutkan dengan pejamkan mata yang tenang

Mungkin beberapa siswa ada yang masih mengantuk, masalahnya untuk perkumpulan dilapangan itu harus sudah hadir dari jam 5 pagi. Jadi mungkin nanti banyak siswa/i yang tertidur diperjalanan, tapi jujur Fa-Rae kini mengantuk karena lagu yang ia dengar, padahal sebelumnya rasa kantuk itu tidak datang

-Deg-

Bahu Fa-Rae mendapat senggolan dari sebelahnya, padahal baru saja Fa-Rae akan terlelap kembali. Lantas mau tidak mau ia harus membuka matanya dan menoleh kesamping

"Ngapain lo disini?" Tanya Fa-Rae ketus, karena kehilangan moodnya

"Gak kenapa-kenapa, memangnya kenapa?" Tanyanya balik sambil mengambil satu airpods ditelinga kiri Fa-Rae

"Ck, balikin" Ucap Fa-Rae menahan kesal

"Shut" Ucapnya seperti tidak ingin diganggu, setelah ia memasangkan alat tersebut kesatu telinganya ia langsung melipat tangannya didepan dada dan memejamkan matanya sambil menyandar dibadan kursi

Karena Fa-Rae melihat kearah kiri, otomatis ia juga melihat orang-orang yang berlalu ke kursi bagian belakang. Haechan baru saja melewati kursi Fa-Rae dengan Doyoung dan mata Haechan terlihat sedikit melirik cepat, ketika Fa-Rae menyadari itu Haechan langsung menarik pandangannya lagi

Pikir Fa-Rae terbang, ah sial

"Gue juga bertanya-tanya, kenapa harus lo?! Kenapa!? Gue punya salah apa sampai-sampai harus mentargetkan perempuan yang gue sayang!?"

Fa-Rae tidak ingin mengurusinya lagi, lantas pandangannya dilempar kearah luar bis yang masih menampakkan bis kelas lain. Ia menyumbat satu telinga nya dengan airplug, lalu satu airplug nya lagi diberikan kepada Doyoung

Terdengar lebih tenang daripada sebelumnya, Fa-Rae mulai memejamkan matanya lagi dan menikmati dinginnya AC bis serta langit yang mulai sedikit terang. Lagi-lagi Fa-Rae terganggu, tapi kali ini bukan karena mahluk hidup

"Sial, kenapa gue muter playlist yang ini sih?" Kesal Fa-Rae saat telinganya mendengar lagu bergenre retro energetik

Setelah itu Fa-Rae langsung mengganti playlist ber genre ballad untuk mengembalikan suasananya lagi, sebenarnya itu sangat memalukan ia yang sudah tenang harus kaget dengan playlist nya sendiri, bahkan Doyoung sampai menoleh kearahnya saking kagetnya

20 menit bis sudah berjalan

Suasana bis terdengar senyap, bahkan gorden-gorden di dalamnya pun tertutup rapat, didalam bis hanya menyediakan satu penerangan itu pun berada dibagian tengah, bis membuat suasana redup dibagian depan dan belakang

Kini lagu WAYO dari BANG YEDAM pun terputar, jujur saja dari tadi Fa-Rae menguatkan matanya hanya untuk mendengarkan lagu favoritnya ini. Sungguh melelahkan harus menahan hasrat untuk tetap terjaga, padahal hanya untuk mendengar sesuatu yang menjadi favoritnya

Beberapa kali suasana tenang ini terdistraks oleh goncangan bis, gangguan dari beberapa siswa yang main-main serta pergerakan dari Doyoung yang mengubah posisi duduknya

"Waeyo, waeyo, waeyo
Neo eopsin wae naneun andoenayo
Dodaeche waeyo, waeyo, waeyo
Just tell me neo anim andoenayo
Wae urin andoenayo"

-Tuk-

"Hah!?" Doyoung yang kaget pun melihat ke arah Fa-Rae

(TBC)

vampire × nct ¹²⁷ (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang