Happy ReadingFlashback off
"Lo gak kenapa-kenapa kan? Aman semuanya?" Winwin semakin lemah dikarenakan ia belum benar-benar paham apa yang harus ia ketahui, ia baru membaca materi yang dasar saja dari buku Tresplaka tersebut
Fa-Rae tersentak karena ucapan Winwin yang terdengar jelas di hadapannya, bahkan sampai memundurkan beberapa langkah dari posisi awal ia berdiri
"Semua baik-baik saja kan? Tidak ada yang terluka?" Tanya Winwin sekali lagi, kini ia juga memegang satu bahu Fa-Rae walau rasanya sangat sakit ketika menyentuhnya
Fa-Rae kaget, dan memundurkan badannya lebih jauh agar tangan Winwin terlepas dari bahunya. Saat sudah sedikit jauh, Fa-Rae baru berbalik dan berlari dengan kencang kedalam sekolah. Entah, kini rasanya ia sangat takut oleh segala hal yang akan ia temui
Winwin memandang punggung Fa-Rae yang semakin menjauh dan ketika Fa-Rae menghilang dari pandangannya, sudah tidak tertampak lagi postur tubuhnya. Jujur rasa didalam raga Winwin kini sangat menyakitkan, tapi kondisi lemahnya tanpa gelang tersebut lebih menyakitkan. Dengan akhir, Winwin terjatuh ketanah dengan hentakan keras tubuhnya yang sudah tidak bisa ia ditopang lagi
•••VAMPIRE•••
"Fa-Rae!" Suara Daniel terdengar keras dari arah belakang
Lantas Fa-Rae pun menoleh dan mendapati Daniel yang sedang berjalan terburu-buru kearahnya, tapi ada satu orang juga yang mengikuti Daniel dibelakang tubuhnya. Ya, Haechan.
"Ke-napa? Maksud gue ad-a apa?" Fa-Rae tersentak ketika Daniel menormalkan nafasnya dihadapannya
"Gue minta tolong satuin semua tugas kelompok kita, gue gak ada waktu" Daniel dengan cepat memasukkan satu tangannya kedalam tas, dan mencari lembaran-lembaran yang sudah ia kerjakan kemarin
"Kenapa harus gue?" Fa-Rae terlihat panik juga, karena ia takut jika salah dalam menyusun tugas dari orang-orang kelompoknya
"Gue percaya sama lo, Haechan bahkan belum nge-print tugas yang dia kerjain. Terus masa gue harus nyerahin itu ke Haechan? Gak akan bisa" Daniel langsung memberikan paksa beberapa lembar tugas yang baru dikeluarkan dari dalam tasnya
"Tapi--" Fa-Rae menatap tangannya yang sudah menggenggam lembaran-lembaran kertas dari Daniel
"Gue buru-buru banget, serius! Terserah lo mau nyusunnya gimana, Haechan juga udah gue suruh bakal nemenin lo sampai lo pulang. Dan gue minta maaf banget gak bisa ngebuat klipingnya bareng-bareng, gue duluan" Setelah mengatakan pesan terakhirnya, Daniel menghampiri motor miliknya dan langsung pergi mengebut dijalan
Fa-Rae tidak bisa berkata apa-apa lagi ketika ditinggalkan berdua dengan salah satu bangsa vampire yang pernah membuatnya trauma, sial.
"Oh ya-- uhm, gue-- maksudnya lo--" Fa-Rae tergagap ketika berbicara dengan Haechan, bahkan Fa-Rae berbicara dengannya pun menatap tugas Daniel yang ada ditangannya sedari tadi
"Lo ngomong apa sih? Santai aja" Haechan tertawa ketika melihat Fa-Rae yang tidak nyaman berada disekitarnya
"Lo-- kirimin filenya ke email gue aja. Biar gue yang-- yang print, terus lo pulang-- balik aja" Fa-Rae buru-buru mengatakan inti dari penjelasannya, tapi itu malah membuatnya semakin gugup
"Gue udah disuruh sama Daniel buat nemenin lo, jadi lebih baik bareng-bareng aja" Haechan menarik tangan Fa-Rae, ingin mengunjungi tempat fotocopy disekitar area sekolah
"Gak-- gue bisa kok- sendiri. Jadi lo balik aja" Fa-Rae melepaskan genggamannya, dan menatap Haechan dengan tatapan yang tidak bisa fokus
"Lo kenapa sih kaya takut banget-- eh, mau kemana? Tunggu!! " Haechan yang awalnya ingin menanyakan kondisi Fa-Rae yang terlihat aneh pun beralih mengejar Fa-Rae, karena Fa-Rae tiba-tiba pergi berlari dengan kencang. Tapi Haechan masih beruntung, lari Fa-Rae tidak sepadan dengan lari Haechan yang berlangkah lebar
•••VAMPIRE•••
"Gue bisa pulang sendiri, lo mending balik aja" Sedari tadi dijalan pulang Fa-Rae hanya berdiam mulut, Haechan pun tampak nyaman berjalan dengan santai disebelahnya. Hingga tidak ada percakapan satupun yang terbahas, baru kali ini Fa-Rae membuka percakapannya selama 20 menit dari tadi hanya berjalan dengan hening diatas trotoar
"Nanti lo ilang gimana? Gue yang repot" Haechan terkekeh sambil menoleh kecil kesebelahnya
Fa-Rae tidak ada ide lagi apa yang harus ia bahas, ah ada satu hal! Fa-Rae ingin menanyakan soal Rere dan Selly, tapi ia takut jika ia menanyakan itu Haechan akan menyerbunya secara cepat
"Gak ada yang ganjel dihati lo kan? Kalo mau nanyain sesuatu, tanyain aja" Haechan mengucapkan kalimat tersebut seperti tidak ada yang ia sembunyikan
"Kenapa lo bisa tau!?" Kaget Fa-Rae yang sempat berfikiran untuk bertanya soal Rere dan Selly beberapa waktu lalu
"Keliatan dari gerak-gerik lo, kaya gak nyaman banget di dekat gue. Tenang aja kali, gue juga gak gigit kok" Canda Haechan dengan akhir tertawa lepas, karena melihat ekspresi Fa-Rae yang terlihat kaget
Hening selama 1 menit, Haechan menunggu pertanyaan yang diajukan oleh Fa-Rae, sedangkan Fa-Rae berfikir untuk menanyakan hal itu atau tidak
"Omongin aja kali" Geram Haechan yang tidak mendapat pertanyaan dari 1 menit yang lalu
"Tapi lo janji jangan nyentuh gue, maupun pegang gue setelah gue tanya hal ini" Persyaratan Fa-Rae disetujui oleh Haechan yang membuat gerakan mengangguk paham
"Ini gak terkait dengan gue, tapi ini menyangkut Rere, Selly" Awal Fa-Rae
"Kenapa lo nanyain mereka ke gue? Mana gue ta--" Haechan langsung nyerocos ketika Fa-Rae baru memulai ucapannya
"Diem! Gue belum selesai!" Cegat Fa-Rae
Haechan yang kaget pun hanya menunggu pertanyaan itu datang
"Rere, Selly. Mereka udah termasuk bangsa kalian, kenapa kalian melakukan itu? Kapan kalian melakukan itu? Apa moralnya? Apa mereka berbuat salah?" Tanya Fa-Rae bertubi-tubi membuat Haechan kebingungan
"Maksudnya apa? Gue gak ngerti" Haechan menyipitkan matanya heran
"Apa? Lo gak ngerti? Terus--" Kaget Fa-Rae terhenti karena ucapan Haechan
"Mereka sudah menjadi bangsa kami? Vamp?" Tanya Haechan dengan kode, dan mengecilkan nada suaranya
"Gue cuman mau lo jujur! Gue mau tau kebenarannya" Tutur Fa-Rae yang menatap kearah lain
"Gue gak tau apa-apa" Haechan menarik sedikit bahu Fa-Rae agar pandangannya menghadap kearahnya lagi
"Gue bilang jangan sentuh gue!" Fa-Rae langsung melepaskan tepukan Haechan dengan menepis tangannya
"Gue masih gak paham sama pertanyaan lo, bisa lo jelasin ke gue!?" Tanya Haechan dengan tegas
"Gue yang nanya sama lo, gue yang butuh jawaban itu. Kenapa lo malah nanya balik ke gue, lo gak lagi pura-pura gak tau soal hal ini kan?" Kesal Fa-Rae balik
(TBC)
KAMU SEDANG MEMBACA
vampire × nct ¹²⁷ (end)
VampireSebuah kisah cinta yang tercatat dalam buku merah berjudul 'Tresplaka' itu, terjalin kembali setelah beribu-ribu tahun lamanya terkubur. Namun, mereka terjebak dengan takdir yang sama Apakah mereka mampu mengubah takdirnya? "Maafin gue yang harus me...