Happy Reading"Lo beli sendiri apa dikasih oleh seseorang?" Tanya Haechan yang benar-benar menghentikan aktivitas yang sebentar lagi akan selesai
"Kenapa? Lo mau?" Tanya Fa-Rae yang melihat kesamping, memerhatikan ekspresi Haechan
"Gak, gue cuman nanya aja" Haechan mengecilkan suaranya seperti salah telah menanyakan hal tersebut
Tiba-tiba hening, lalu
"Gue dikasih sama mamah, tapi mamah bilang ini dari sepupu buyutnya gue" Ucapnya cerita
"Dan tau gak yang lebih anehnya? Sepupu buyut gue cerita sama nenek gue katanya kalo punya anak namain Yoona aja nanti liontin ini harus dikasih ke anak perempuan Yoona itu, dan akhirnya gue yang terlahir. Tapi aneh gak sih kenapa yang ngasih harus sepupunya buyut gue? Kaya udah di prediksi gitu, bayangin coba kalo gue gak terlahir, mamah gue udah punya berapa anak tuh" Jelas Fa-Rae panjang lebar lalu kembali mengerjakan tenda yang hampir selesai, Haechan mendengarkan cerita itu dengan seksama
"Nama sepupu buyut lo, yang ngasih liontin itu Mi-Soo Yeon bukan?" Tanya Haechan yang membuat Fa-Rae menoleh kepadanya lagi
"Kok lo tau?" Kaget Fa-Rae, ia benar-benar kaget
"Haha, gue cuman nebak aja kok" Haechan tertawa renyah lalu kembali mengalihkan atensinya ke tenda yang sudah hampir jadi terakit
"Gue tau lo nyembunyiin sesuatu, tapi gue gak mau nyari tau itu susah-susah sedangkan faktanya aja bisa keluar dari mulut lo sendiri" Fa-Rae ikut melanjutkan kegiatan yang sempat tertunda
•••VAMPIRE•••
"SEMUA HARAP KELUAR DARI TENDA DAN DUDUK MELINGKAR DI LAPANGAN" Teriak pembina dari luar membuat seluruh tenda mendengarnya
"Yuk-yuk keluar, sebelum lapangan penuh" Rere mengajak anggota kelompoknya yang sedang berleha-leha
Jennie sedang rebahan, Karina sedang bingung untuk mengenakan lipstik merah muda atau peach, Ryujin sedang mengemil, dan Fa-Rae sedang menatap layar handphonenya, entah apa yang ia akses ditengah hutan seperti ini
"Eh iya tuh, udah ada perintah. Ayo-ayo" Jennie menggiring seluruh anggotanya keluar tenda
"Itu yang ditenda tujuh, ayo jangan diem aja. Sini kumpul sama yang lainnya" Kebetulan saat kelompok tujuh keluar, mereka berhenti sebentar di depan tenda. Menunggu Karina, ia sedang mengembalikan lipstik yang terbawa olehnya
"Sabar dikit napa!" Sewot Ryujin, dan langsung menarik Karina yang masih didalam tenda
"Kita tunggu 5 menit lagi, setelah itu mau gak mau kita mulai acaranya" Pembina melihat kearah jam tangannya
17:45, cuaca seketika berubah menjadi dingin, langit berubah menjadi biru tua, suara jangkrik mulai terdengar walaupun masih pelan, dan matahari mulai kabur--
Fa-Rae tampak tidak peduli, kebanyakan kegiatan akan dilakukan bersama dengan kelompok masing-masing, jadi untuk apa guna pembina yang banyak itu. Fa-Rae mengedakkan pandangannya ke kiri, ia melihat Selly yang memandang Taeyong dengan wajah ragu, lalu Fa-Rae memalingkan pandangannya ke Taeyong, tapi Fa-Rae dibuat semakin bingung karena Taeyong juga membalas tatapan Selly dengan tatapan yang sama ragu nya
Fa-Rae melihat kesisi kiri, kebanyakan disana adalah orang-orang yang sudah memiliki hubungan, contohnya Karina Yeonjun dan Sejeong Doyoung. Keduanya terlihat sangat mesra, dengan gandengan tangan yang saling mengeratkan. Fa-Rae tidak tertarik, lalu ia meluruskan pandangannya. Dan kebanyakan dihadapannya adalah keluarga Richardern, seperti Taeil Jhonny Yuta Jungwoo, dan Mark. Sisanya Fa-Rae tidak tau hilang kemana
Fa-Rae yang sedang memperhatikan sekitarnya pun terganggu, karena ada senggolan bahu dari arah belakang
"Sendirian aja" Jennie memasukkan tangannya kedalam saku jaket, ia terlihat kedinginan
"Lho? Kok lo bisa ada jaket, perasaan tadi lo gak bawa?" Bingung Fa-Rae yang menunjuk jaket yang dikenakan Jennie
"Tadi kan disuruh ambil jaket" Tuturnya yang menjelaskan
"Kok lo gak ngajak gue sih!?" Kesal Fa-Rae yang melihat tenda kelompoknya dibelakang, aksesnya sudah tertutup rapat
"Tadi udah gue ajakin bengong aja lo nya, jadi gue tinggalin, gue pikir lo gak mau ambil jaket" Jennie hendak pergi
"Eh, lo mau kemana?" Fa-Rae menahan tangan Jennie yang sudah melangkah
"Ke sana, gue males denger ocehan lo" Jennie meninggalkan Fa-Rae disana, bahkan lingkaran belum penuh dan disisi Fa-Rae pun masih sangat kosong
Fa-Rae ingin mengambil jaketnya didalam tenda, tapi aksesnya dipegang oleh Karina, katakan saja Fa-Rae malas mengganggu dua sejoli yang sedang kasmaran itu. Tiba-tiba ada dua orang yang mengisi bagian kanan Fa-Rae, Fa-Rae menoleh
"Bolehkan kita disini?" Tanya Rere seraya menggenggam tangan Jaehyun disebelahnya
"Bebas, lagipula tempat umum kok" Jawab Fa-Rae seadanya, lalu tidak ada percakapan lagi
Terlihat Winwin baru saja memasuki lingkaran bagian kanan, pandangan Fa-Rae tidak sengaja bertemu dengannya. Tapi jujur saja Fa-Rae memanfaatkan moment ini untuk bertanya mengapa saat tadi ia tidak kembali
"Lo kemana aja, tadi gak balik ke tenda gue!? Lo kan awalnya mau bantu gue" Desak Fa-Rae yang bertanya kepada Winwin tanpa suara
"Gue ngobrol sama orang, lama banget ngobrolnya. Sorry" Jawab Winwin juga tanpa suara
Fa-Rae menyudahi argumennya, takut nanti semakin panjang dan tidak terkendali. Fa-Rae kini melihat dari sisi kiri hingga sisi kanan, kebanyakan dari siswa-siswi memakai jaket yang mereka ambil dari tenda masing-masing, Fa-Rae juga hanya menangkap pembina yang masih menggunakan seragamnya
"Nanti kalo gue dikira pembina gimana?!" Bingung Fa-Rae yang meratapi nasibnya
Kini hanya sisa beberapa rongga lagi untuk diisi, salah satunya adalah sisi kiri Fa-Rae. Fa-Rae juga tampak tak acuh saat belum ada yang mengisi bagian kirinya. Pada saat-saat seperti inilah para siswa-siswi mencoba untuk mendekati gebetannya, atau bisa dibilang PDKT dalam waktu yang tepat
"30 DETIK LAGI KITA MULAI, YANG TERLAMBAT DATANG KE LAPANGAN BAKAL KENA HUKUMAN!" Teriak pembina sekali suara langsung menggelegar
Terlihat beberapa tenda terbuka dengan sangat terburu-buru, beberapa siswa-siswi juga tidak ingin mendapatkan hukuman hanya karena terlambat datang. Tapi memang salah sendiri, jika santai dan berleha-leha walaupun perintah sudah dikeluarkan
Suasana semakin menggelap, kini bahkan cuaca dingin sudah bisa terasa dikulit Fa-Rae, langit lebih gelap daripada sebelumnya, suara jangkrik kini terdengar nyaring, dan beberapa lampu disekitar tenda juga sudah dinyalakan
-Tuk-
Satu hentakan langkah terdengar jelas dikiri Fa-Rae, Fa-Rae yang kaget pun menengok dengan cepat ke arahnya. Ternyata itu Haechan, ia melepaskan jaketnya dan hanya berpakaian dengan hoodie putihnya. Fa-Rae memalingkan pandangannya dari Haechan, namun Haechan malah memegang kedua bahu Fa-Rae dan diarahkan menghadapnya
"Kenapa?" Tanya Fa-Rae bingung dan cemas
(TBC)
KAMU SEDANG MEMBACA
vampire × nct ¹²⁷ (end)
VampireSebuah kisah cinta yang tercatat dalam buku merah berjudul 'Tresplaka' itu, terjalin kembali setelah beribu-ribu tahun lamanya terkubur. Namun, mereka terjebak dengan takdir yang sama Apakah mereka mampu mengubah takdirnya? "Maafin gue yang harus me...