5.1 aneh

254 45 10
                                    


Happy Reading

Sebelum perdebatan itu berlanjut lagi, Fa-Rae memutuskan untuk memotong pembicaraan mereka, supaya tidak menjadi atensi lebih lama di tempat mereka saat ini

"Udah! Berisik banget! Orang-orang jadi keganggu tuh" Tutur Fa-Rae yang menurunkan layar laptopnya sedikit, agar bisa menatap kedua pria didepannya dengan jelas

"Dia tuh asal nuduh" Adu Haechan yang melirik sinis Daniel disebelahnya

Terlihat Daniel yang ingin menjawab pengaduan yang diajukan Haechan, Fa-Rae pun memotong percakapannya lagi

"Daniel, lo kalo mau pulang silahkan asalkan lo udah selesai" Fa-Rae menatap Daniel yang kini menatapnya juga

"Gue udah selesai sih, lo udah belum?" Tanya Daniel balik

"Gue belum, lo pulang duluan aja" Fa-Rae kembali mengerjakan tugasnya ketika mendengar jawaban dari Daniel

"Terus lo pulangnya sama siapa? Udah mau malem juga" Daniel langsung menyimpan laptopnya yang sudah selesai ia pakai

"Dia sama gue" Jawab Haechan acuh karena masih mengetik tugasnya diatas keyboard

"Hah? Gue gak percaya sama lo, yang ada nanti dia hilang gitu aja" Daniel mengucapkan kata-kata yang membuat Fa-Rae dan Haechan kaget

Setelah mendengar kata-kata Daniel itu, Fa-Rae dan Haechan langsung bertatap-tatapan karena bingung kearah mana pembicaraan yang Daniel bawa

"Maksud lo?" Tanya Haechan masih dengan nada was-was, takut faktanya terbongkar begitu saja dengan gampang

"Ya, siapa tau nanti lo nurunin dia ditengah jalan, terus ada yang nyulik dia" Daniel akhirnya menjelaskan konteks yang ia maksud sebelumnya

"Pikiran lo jelek banget ya?" Kekeh remeh Haechan terdengar oleh Daniel

"Terserah sama lo mau ngomong apa lagi, Fa-Rae gue tunggu-in lo aja" Daniel membetulkan posisi duduknya seperti benar-benar sedang menunggu seseorang

"Udah dibilangin dia bareng gue ish, lo punya gangguan telinga?" Tanya Haechan kesal kepada Daniel

"Aduh lo ribet banget deh--" Daniel mulai berdebat lagi dengan Haechan

"Shut! Udah Daniel lo pulang aja, gue nanti bareng Haechan kok" Final Fa-Rae dengan hela panjang dibelakangnya

•••VAMPIRE•••

-Kring kring kring-

"Hore istirahat!!" Sahut beberapa siswa/i dari kelas 11A

"Sebentar-sebentar, akan ada info penting diumumkan dari speaker. Dengar baik-baik, biar paham dan gak perlu nanya sama temennya lagi" Guru perempuan yang baru saja mengajar dikelas pun langsung pergi dengan anggun

"Ada apa nih?" Beomgyu sudah mengubah posisi duduknya dari kursi menjadi meja

"Sepuluh, sembilan, cek, sepuluh, sembilan, delapan, cek, sound cek"

"Heh bin! Masa gak dapet info apa-apa?" Tanya Jennie songong

"Lo anak perempuan atau preman? Bisa agak sopan dikit gak!?" Kesal Soobin yang ditanyai dengan angkuh oleh Jennie

Wajar saja jika Soobin terlalu kesal menanggapi warga kelas ini, karena ia sendiri yang menjabat menjadi ketua kelas disini selalu kena sasaran oleh teman-temannya. Sebenarnya sifat asli Soobin tidak seperti ini, cuman mungkin karena memang kesabarannya sudah diuji dari satu tahun yang lalu, ia tidak bisa menahannya lagi

Bayangkan, ketua kelas yang seharusnya dipandang angkuh, dan memiliki jiwa kepemimpinan ini berubah menjadi ketua kelas yang selalu di eceng-ecengi, selalu digoda (dibercandai), dan selalu menjadi target dari berbagai macam kejadian. Sepertinya Soobin memiliki tekanan mental batin yang harus diselesaikan

"Soobin ketua kelas 11A, masa lo gak dapet info apa-apa?" Tanya Jennie ulang namun dengan nada lembut, diajari oleh IU beberapa hari yang lalu

"Gak, gue gak nerima info apa-apa" Soobin menjawab dengan ketus

"Lo aja ketus jawabnya, masa gue gak boleh ngegas--" Jennie hampir saja mendatangi Soobin, namun karena pengumuman sudah dimulai ia kembali lagi

"Cek, cek, oke. Maaf mengganggu waktu istirahat kalian semua"

"Sadar dia" Tawa kecil Hueningkai

"Saya akan menginfokan bahwa sekolah kita akan mengadakan kemah hutan. Yang akan dilaksanakan dua hari lagi untuk kelas sepuluh, tiga hari lagi untuk kelas sebelas, dan empat hari lagi untuk kelas dua belas"

"Masing-masing angkatan memiliki lokasi yang berbeda-beda, tapi tetap sama di alam terbuka yaitu hutan tentunya. Untuk mendapatkan izin dari orangtua, seluruh siswa diwajibkan mengisi kertas formulir yang akan dibagikan oleh keanggotaan osis dalam jam pelajaran ketiga nanti"

"Seluruh kepentingan sudah tercantum disana, seperti izin, perlengkapan yang harus dibawa, kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan, serta tanggal dan jam ketentuan berkumpul. Sekian dari saya ketua kesiswaan, terimakasih dan selamat beristirahat"

Semua yang ada dikelas pun kaget karena pengumuman yang mendadak, bahkan berangkatnya tiga hari lagi. Keadaan kelas yang awalnya hening karena mendengarkan pengumuman pun kini sedikit ricuh membicarakan bagaimana bisa ini direncanakan secepat itu. Bahkan sampai detik ini belum ada siswa/i kelas yang berniat keluar dari kelas menuju kantin, untuk menyantap makanan yang biasanya paling ditunggu-tunggu setelah jam pelajaran selesai

"Apa pembicaraannya udah lama ya?" Tanya Winter yang terlihat berfikir

"Lo mikir apa sih? Orang bukan lo yang rapat" Sindir Taehyun

"Gak ada yang bisa tenang memang, dasar kelas A" Giselle pun menggelengkan kepalanya dan membuat suasana kembali normal

Kini baru saja beberapa siswa yang keluar, Fa-Rae pun berniat seperti itu. Ia sedang menyiapkan uang sakunya untuk segera pergi ke kantin, tapi saat Fa-Rae baru mengambil uang dari dalam tasnya, ada seseorang yang menariknya begitu keras. Fa-Rae yang tersontak pun melepaskan semua genggaman, dan berakhir ia pergi ditarik tanpa membawa sepeser uang yang terjatuh begitu saja

Di taman belakang sekolah

-Srak-

"Awh" Ringis Fa-Rae karena tarikannya sangat kencang

Saat Fa-Rae mendongkak untuk melihat, ternyata ada dua orang yang membawanya kesini, entah apa moralnya. Rere dan Selly kini tampak mengepung Fa-Rae di sana, terlihat Fa-Rae yang kini berdiri dipojok, didepan kedua temannya itu

"Fa-Rae. Lo gak kaya biasanya, lo wangi banget hari ini" Rere kini tersenyum lalu mengendus leher Fa-Rae pelan

Jelas Fa-Rae menolak, perilaku Rere terlalu aneh menurutnya. Bahkan Fa-Rae sempat berfikir bahwa Rere mengalami gangguan penciuman, masalahnya Fa-Rae tidak memakai wewangian apapun ditubuhnya, bahkan sabun yang ia gunakan saja wanginya sangat tipis sehingga ketika keluar kamar mandi wanginya langsung hilang

"Maksud lo apa?" Fa-Rae menjauhkan dirinya dari Rere dengan cara setengah berjongkok didalam kepungan tersebut

"Gue kira gue doang yang cium, ternyata lo juga ya Re?" Tanya Selly simpul, ketika menyadari bahwa bukan cuman dirinya yang menganggap Fa-Rae itu wangi

"Gue gak pake apa-apa, jadi gue gak memiliki wangi apapun" Fa-Rae hendak pergi namun kedua tangannya tetap ditahan oleh Rere dan Selly yang semakin diluar kondisi

(TBC)

vampire × nct ¹²⁷ (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang