🏀'18-Amarah

7.3K 860 53
                                    

Vote.
💬Comment.

🚫Typo bertebaran.
!¡happy reading!¡

Mobil hitam milik mark tengah melesat dengan tidak santainya mark sang pengemudi melajukannya dengan kecepatan yang sangat tinggi kedua tangan yang ia letakan disetirnya menggepal dengan erat rahang yang keras dan wajah yang sangat datar haechan y...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mobil hitam milik mark tengah melesat dengan tidak santainya mark sang pengemudi melajukannya dengan kecepatan yang sangat tinggi kedua tangan yang ia letakan disetirnya menggepal dengan erat rahang yang keras dan wajah yang sangat datar haechan yang biasanya selalu berani dengan mark sekarang malah menciut takut, haechan gak pernah liat mark begini soalnya lihat dia sekarang hanya memejamkan matanya takut serta memegang sabuk pengaman itu dengan erat.

"Kak mark pelan-pelan." Gumam haechan pelan dan mark masih bisa mendengar gumaman haechan tapi ia tidak mengubrisnya ia sangat marah saat ini, hatinya bergemuruh sakit jantungnya juga berdetak sangat cepat, efek cemburu mark benar-benar mengerikan.

Setelah sekian menit menempuh perjalanan dengan kecepatan yang diatas rata-rata akhirnya mobil hitam itu berhenti dilobi apartemen haechan, haechan membuka matanya disaat ia merasakan mark telah turun dari dalam mobil.

"Buka sabuk pengamannya." ujar mark dingin setelah ia membuka pintu bagian haechan.

Haechan menurut dan membuka sabuk pengamannya ia sedikit was-was menatap mark asli ini haechan takut banget sama mark dia gak bohong, mark serem kalo marah.

"Aww.. Mark jangan tarik... Sakit.." pekik haechan kesakitan saat tiba-tiba pergelangan tangannya kembali ditarik dengan mark sangat kuat, mark hirau ia sangat marah pada haechan saat ini jadi tidak ada ampun untuknya kali ini.

Haechan terus saja meringis dibelakang mark dengan kondisi ia ditarik paksa menuju lantai apartemennya.

"Sandi." Kata mark datar lagi.

"Gak!! Gua gak akan buka, lo.. Lo kenapa sih mark." Bantah haechan, ia gak akan buka pintunya haechan takut nanti kalau mark akan memperkosanya didalam kan gak lucu, haechan gak mau nyerahin kesuciannya sama mark, ini ia jaga hanya untuk suaminya nanti, bukan sama musuhnya.

Mark acuh ia memilih memencet nomor telfon sang adik siapa tau ia bisa mendapatkan sandi pintu apartemen haechan.

"Sandi apartemen haechan apaan." Tanya mark to the point pada jeno setelah jeno mengangkat telfonnya.

"Jeno jangan dikasih tau!!!." pekik haechan yang masih berusaha melepaskan cengraman mark, mark menoleh kearah haechan dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kasih tau gua atau gua pukulin lo dirumah." Ancam mark pada jeno yang ada diseberang telfon.

"Okey, jangan coba-coba kalian berdua kesini, tunggu dirumah gua punya hadiah buat lo." Mark mematikan sambungan telfonnya sepihak sebelum jeno menjawab maksud dari mark tersebut.

Jadi panjang mark memencet tombol-tombol kecil yang terpasang dipintu kamar haechan, setelah terbuka mark kembali membawa haechan dengan paksa menuju kamar haechan, haechan sudah was-was sekarang.

🏀BASKET [ Markhyuck ] END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang