⭐Vote
💬Comment.🚫Typo bertebaran.
!¡Happy reading!¡Haechan terus menerus menyeringitkan dahinya dan memejam kan matanya sesekali menyeka keringat yang mengalir cepat didahi dan pelipisnya, matahari benar-benar panas, mungkin tuhan sedang ikut menghukumnya karena terlambat.
Haechan ngos-ngosan ia membungkukan badannya dengan tangan yang menumpu pada lututnya.
Sedangkan mark ia masih berlari mengitari lapangan SMAnya yang cukup luas.Mereka berdua mendapat hukuman lari lapangan 20 kali ditambah membersihkan toilet guru dan juga toilet kelas tiga, mampus, haechan rasanya ingin mencekik guru bk nya itu tidak ada hati sekali menghukumnya.
Haechan melihat mark yang sedang berlari itu, Haechan heran mark tidak capek apa? Sedari tadi ia terus yang mengeluh capek dan berhenti terus sedangkan mark tidak, Haechan rasa mark sudah hampir selesai dengan hukumannya.
"Haechan kau terlalu lama berhenti, mau bapak tambah hukuman mu?." Pekikan sang guru membuyarkan tatapannya pada mark yang bahkan sudah menyalip dirinya yang sedang diam berdiri.
Haechan malas sumpah, mau pulang saja kalau seperti ini ceritanya.
"Bapak tega sekali." Rengek Haechan yang masih belum gerak."Tidak ada bantahan Haechan cepat lari lagi." Pak taeil sudah mengacungkan ranting kayu yang ia gunakan untuk memukul kepala Haechan tadi.
"Pak jangan galak-galak ngapa, bapak gak liat itu keriputnya udah keliatan tau." Haechan berujar dengan sedikit berteriak karena ia sudah mulai mengitari area lapangan lagi.
"Dasar murid kurang aja berani kamu ngatain saya tua."
"Saya gak ngatain bapak emang ada saya bilang bapak tua? Saya kan cuma bilang kulit bapak udah keliatan keriput." Balas Haechan.
Bener juga sih muridnya itu tidak bilang ia tua tapi kan dari kata 'keriput' udah menggambarkan tua, taeil pusing lama-lama dengan murid nya yang satu itu.
"Itu sama aja." Pekik taeil tidak terima, dirinya masih muda tau ya walaupun umurnya udah 30 tahun dan udah memiliki anak dua nambah satu yang lagi dikandung bininya.
"Bapak tambah lari kamu jadi 25." lanjutnya.
"Tidak ada bantahan haechan dean akrlan!!." taeil langsung menyela saat Haechan ingin mengeluarkan protesannya, salah sendiri ngatain Guru keriput, dasar Haechan.
"Pak saya udah selesai 20 putaran." Mark mengacungkan tanggannya dan berjalan kearah taeil.
Taeil menganggukan kepalnya.
"Langsung bersihkan toilet, Haechan cepat lari ngapain berhenti lagi." Pekiknya saat ia melihat Haechan kembali menghentikan larinya, baru juga dapet 10 putaran Haechan udah lelah mana ditambah lima kali lagi, rasanya Haechan mau pulang ke bandung kalau gini.
KAMU SEDANG MEMBACA
🏀BASKET [ Markhyuck ] END ✔
Romance"End"✔ 'Book I Basket' -SUKA CERITANYA WAJIB FOLLOW PENULISNYA (◍•ᴗ•◍)❤ Haechan dan mark memiliki satu hobi, tapi mereka musuhan? Lah gimana ceritanya? "IIIH DASAR KAK MARK JELEK." Haechan. "Gua juga ogah ngasih uang ke lo." mark 🚫Warning!!!! -di...