🏀BASKET [ Markhyuck ] END ✔

🏀'20-Kehilangan

⭐Vote.
💬Comment.

🚫Typo bertebaran.
!¡happy reading!¡

Hari ini haechan sengaja bangun siang biar berangkat bareng mark sudah seminggu ia tidak berangkat bareng mark ehem kangen juga :) hari ini juga ia akan memperbaiki hubungannya dengan mark haechan kan masih budaknya mark tidak enak kalau mengingkari janjinya sendiri.

Dengan senyum manisnya haechan berjalan kearah kasurnya dan duduk mengambil hpnya untuk dimainkan sambil menunggu mark, entahlah hari ini ia sangat bersemangat tidak seperti seminggu lalu selalu murung pagi hari nya, haechan masih belum mengakui hatinya yang mencintai ia masih belum yakin.

Haechan melihat jam dindingnya yang sudah menunjukan pukul 07:00 pagi tapi mark tidak ada tanda-tanda akan memencet belnya bahkan hp nya saja sepi tidak ada panggilan telfon atau sms dari mark, mark kemana sih? Sekarang dia yang merasa kehilangan kemaren aja sok ngilang segala, ngerasainkan chan, gaya sih.

“Mark mana sih apa gak mau jemput gua lagi?.” Monolognya sendiri yang masih melihat jam dindingnya.

“Telfon aja kali ya?, tapi gak ah kemaren aja sok ngilang masa sekarang mau nelfon, ketemu aja lah disekolah.” akhirnya haechan beranjak dari duduknya dan berjalan keluar ia memutuskan untuk berangkat sendiri tidak menunggu mark lagi, takut terlambat mark juga tidak ada tanda-tanda akan menjemputnya.

Hanya butuh waktu lima belas menit untuk haechan sampai disekolahnya dengan mengunakan ojek tentu saja saat ini haechan sedang berjalan santai dari arah gerbang menuju kelasnya.

Tin.

“Astaga bunda!!.” Haechan terkejut karena suara klakson motor tepat dibelakangnya.

Renjun sang oknum membuat terkejut haechan cuma menyengir kuda saja ternyata motor bututnya itu bisa membuat seseorang terkejut juga, hebat!.

“Njun untung jantung gua kagak lompat!.” pekik haechan kesal, sirenjun cuma cengegesan saja lalu lanjut memakirkan motornya.

“Ya lagian lo santai amat jalan.” ujar renjun sambil mencopot helmnya.

Haechan gak ngerespon ucapan renjun ia malah celingukan seperti mencari sesuatu diparkiran.

“Heh lo nyari apaan.” Renjun menyenggol lengan haechan setelah ia sampai dihadapan haechan.

“A-ah gak ada, si jeno belom berangkat?.” Tanya haechan mengalihkan pembicaraan, padahal dalam hatinya ia berdecak kesal karena mark belum berangkat tau tadi ia menunggu saja biar bisa bareng kalo gini kan kecolongan lagi, sial!, dari tadi haechan nyari mobil mark btw.

“Belom.” Jawab renjun sedikit aneh gak biasanya haechan nyariin jeno.

Tak lama mobil yang sedari tadi haechan cari muncul memasuki gerbang, tanpa sadar bibir haechan menyungingkan senyumnya renjun tentu saja heran ini anak gak biasanya aja.