16. KECELAKAAN

20 18 14
                                    

Kringggg kringgggggg

Bel istirahat pun berbunyi. Beberapa guru yang mengajar saat ini sedang rapat. Setibanya Zilda di kelas, dia membuka handphonenya karena sejak tadi ada diruang UKS berbunyi dan menandakan ada pesan masuk.Dia pun membuka handphonenya dan mengetikkan grup yang namanya "(DENMANKA) Dance SMAN 1 MERDEKA".

Kak Vira


"Assalamualaikum semua, mohon saat ini untuk latihan diruang kesenian karena satu setengah bulan lagi kita akan ada lomba dance Tingkat SMA Nasional. Dari Bu Hanung"

Lisya


"Waalaikumsalam iya kak"

Kak Diandra


"Waalaikumsalam iya"

Nira


"Ya"

Zilda


"Assalamualaikum, Maaf semuanya,saya dan Kinan habis dari UKS. Tadi saya pusing terus diantar ke UKS. Habis ini saya kesana. Maaf yaa"

Nira


"Lama banget lo,kita udah nunggu sekitar setengah jam. Jangan sok lemah deh lo. Bilang aja lo nggak mau latihan kan?"

Kinan


"Heh lo. Jangan ngatain sahabat gue ya, dia itu pingsan tadi, Bu Hanung sama anak-anak juga udah tau. Kenapa lo yang sewot?"

Nira


"Hallahh akal-akalan lo doang kan. Biar kita nunggu lama"

Kak Oliv


"Udah-udah, jangan berantem lagi. Mending Zilda sama Kinan cepet kesini"

Zilda


"Iya, siiap kak"

Beberapa menit kemudian, Zilda pun sudah berkumpul di ruang kesenian. Terdapat juga Bu Hanung yang sudah siap untuk mengajari anak anak dance agar bisa menang di lomba dance tingkat SMA Nasional. Semua properti dance sudah disiapkan seperti salon, lagu, dan lainnya. Kini semua anak dance menari sesuai yang dicontohkan Bu Hanung tadi. Satu jam kemudian, mereka sudah selesai latihan, kini anak dance sudah beristirahat di ruang kesenian.

"Gue mau ke toilet dulu ya,Nan" kata Zilda.

"Iya, mau gue temenin gak?" tanya Kinanyang sedang duduk sambil memainkan ponselnya.

"Nggak usah, gue hanya sebentar kok" kata Zilda sambil berdiri.

"Oke dah. Hati hati yaa" Kata Kinan membalas pernyataannya.

"Siap" kata Zilda sambil berjalan keluar dari ruang seni.

Setibanya Zilda dari toilet, ada yang menghadangnya dengan tersenyum sinis. Zilda yang merasa disenyumi, dia pun tersenyum balik pada Nira. Ia tahu kalau Nira sudah tersenyum sinis kepadanya, berarti ada yang tidak beres.

"Heh lo, jangan coba-coba ngedeketin Rasya yah, dia itu milik gue" kata Nira.

"Emangnya, kamu siapanya Rasya?" tanya Zilda penasaran.

"Dia itu TUNANGAN GUE, ngerti lo, TUNANGAN GUE. Jadi fiks, lo nggak boleh deketin Rasya lagi" ucap Nira penuh penekanan sambil menarik rambut lurus Zilda.

"I.....iya a......ku ng....nggak ba.......bakal nge........deketin dia lagi" ucap Zilda menahan rasa sakitnya.

"Bagus. Jangan coba-coba ngedeketin Rasya lagi, kalau lo ngedeketin dia lagi lo akan tau akibatnya" ucap Nira membisikkan kata itu di telinga Zilda.

WHEN I SEE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang