"Zilda, lo harus sadar ya. Walaupun lo nggak milih gue. Gue tetep sayang sama lo. Apapun yang membuat lo bahagia, gue akan turutin semua. Gue anggap lo sebagai adek gue sendiri, Zil" kata Kak Reygan.
Sang empunya hanya tertidur lelap tetap menghiraukan kata kata cowok yang di sampingnya. Ia tau Zilda hanya akan mencintai Rasya esok, lusa, dan selamanya. Ia hanya ingin menjaga Zilda seperti adik kandungnya sendiri.
"Gue nggak tega lihat lo kayak gini dek. Gue kangen lo. Jangan buat gue sedih lagi dek. Gue tau lo pasti kuat ngadepin ini semua. Dan gue yakin lo nggak akan ninggalin kita semua" ucap kak Keyvan memegang tangan Zilda.Di luar sudah banyak orang yang ingin menjenguk Zilda, salah satu nya Milan. Milan adalah salah satu sahabatnya di kelas XI IPA 1. Memang Zilda anaknya pendiam jadi tidak banyak sahabat cowoknya.
Milan, Pandu, dan Dika masuk ke ruang ICU. Mereka tak sabar menjenguk sahabatnya itu. Sungguh, mereka rindu akan keceriaan dan kebahagiaan dari gadis itu. Milan juga ingin cepat cepat memberi kabar kepada sahabatnya itu bahwa ia sudah memenangkan lomba menulis artikel antar sekolah.
"Zilda, lo kapan sadar sih? Gue udah kangen sama lo. Padahal baru seminggu lo di rumah sakit tapi gue udah kangen banget sama lo. Gue harap lo cepet sembuh yaa. Jangan kayak gini, Zil. Semua orang pengen lo cepet cepet sadar. Dan mereka pengen liat lo bahagia seperti dulu" ucap Milan panjang lebar.
Zilda masih saja tak mau membuka mata coklatnya itu. Ia masih senantiasa tidur dalam keadaan yang mungkin bisa membuat nyawanya dalam bahaya. Hanya Tuhan yang tau Zilda akan segera sadar atau tidak sadar dalam jangka waktu yang tidak bisa ditentukan.
"Zilda, gue mohon sama lo. Buka mata lo, jangan biarin keluarga lo, Rasya, dan teman teman lo sedih kayak gini. Walaupun lo nggak membuka mata tapi gue yakin lo pasti mendengar apa yang orang orang di dekat lo bicarain" ungkap Pandu.
"Kasihan keluarga lo, mereka udah kayak nggak punya semangat hidup lagi Zil, lo nggak kasihan sama mereka? Setiap hari gue lihat Rasya sering termenung di roftoop. Gue yakin dia pasti mikirin lo Zil" ucap Dika.
"Iya Zil. Gue kesini juga mau ngomong sama lo. Akhirnya gue menang dalam lomba menulis artikel antar sekolah, Zil. Gue seneng banget, thanks yaa udah ngajarin gue bikin artikel yang menarik" ucap Milan bangga.
"Yaudah kita pergi dulu ya, lo cepet sembuh Zilda, jangan kayak gini. Kita semua sedih liat lo kayak gini" ucap Diki.
"Iya Zil. Cepet sembuh yaa" ujar Pandu menimpali.
Tanpa mereka sadari air mata Zilda mulai keluar dengan sendirinya. Ia mengeluarkan air mata yang terus menerus menetes membasahi pipi mulusnya itu.
****Seorang gadis berjalan dengan tergesa-gesa masuk ke dalam rumah besar bernuansa serba biru putih itu. Ia melihat sekeliling tak ada orang disana. Mungkin semua orang pergi pikirnya. Ia mencari sebuah kamar yang terletak di lantai dua.
Ia bergegas masuk ke sana dan menaruh sebuah bingkisan bewarna hijau di atas meja. Entah untuk siapa, tidak ada yang tau. Setelah itu, ia bergegas keluar kamar itu dan turun ke bawah dan menuju mobilnya.
"Udah?" tanya seseorang di dalam mobil tersebut.
"Udah kok" jawab gadis yang tadi masuk ke dalam rumah mewah itu.
Setelah gadis itu masuk ke mobilnya, segeralah mereka pergi dari rumah tersebut. Tanpa meninggalkan jejak apapun. Hebat sekali!
Kedua perempuan itu sangat membenci keluarga Nugroho. Apalagi perempuan yang tadi masuk ke rumah Nugroho. Entah apa yang mereka benci. Dan mereka hanya ingin membalaskan apa yang sudah keluarga Nugroho perbuat kepada mereka.
Di dalam mobil tersebut mereka asyik membicarakan anak perempuan yang tinggal di rumah itu. Mereka ingin gadis itu menderita seperti apa yang mereka rasakan dulu.
Kira kira siapa yah yang mau balas dendam ke keluarga Nugroho??
Penasaran?
Yukk ikutin terus kisahnya
Jangan lupa vote, comment, and share yaa gaesss🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
WHEN I SEE YOU
Romance{ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA } Shakila Zilda Putri Anastasya, gadis cantik nan imut memiliki hati seperti malaikat dan punya jiwa solidaritas yang tinggi. Sehingga, Zilda dijadikan sandera oleh musuh keluarganya-keluarga Adijaya. Syahida Rasya Eiza...