Hari ini, Zilda berniat untuk meminta nomor handphone Rasya. Zilda rasa hubungannya dengan Rasya mulai menunjukkan titik terang. Sejak kejadian Zilda jatuh dan di antar pulang ke rumah oleh Zilda mereka berdua semakin dekat. Apalagi ketika Rasya membonceng Zilda, Zilda merasa ia semakin mendapat celah untuk memasuki hati Zilda.
Ini kesempatan yang baik untuk terus mendekati Rasya. Setiap hari, Zilda selalu memikirkannya. Memikirkan bagaimana kisah cinta mereka berdua. Jika tidak bisa jadi sepasang kekasih. Tapi, bisalah jadi teman. Teman rasa pacar lebih tepatnya.
Zilda berjalan dengan langkah cepat menuju kelasnya. Ia tak sabar ingin memberikan bekal makanan dengan coklat avocado seperti biasanya. Semoga kali ini, Rasya tidak menolak pemberian dari Zilda.
Kini hal yang paling di tunggu teman-teman Zilda adalah resminya hubungan Zilda dan Rasya. Mereka selalu mengolok-olok Zilda dan Rasya."Sya, lo mulai suka sama Zilda?" tanya Yezki.
"Nggak. Kenapa?" sahut Rasya..
"Tapi, gue rasa lo udah mulai suka sama Zilda" ujar Dheo.
"Ini urusan hati gue. Kenapa lo malah bilang kayak gitu'' seru Rasya,
"Iya ini emang urusan hati lo. Tapi, kita sebagai teman lo mau ngingetin lo doang. Kalau lo udah suka sama Zilda, lo kasih perhatian ke dia, biar dia itu nggak semakin menjauh dari lo, karena lo nggak balas cinta nya dia" jelas Ghevan.
"Iya Sya. Gue setuju sama apa yang di bilang Ghevan. Cewek itu mudah sakit hati, perasaanya sensitif bro" cercah Dheo.
"Dan gue denger-denger nih ya, Kak Reygan juga suka sama Zilda" terang Yezki.
"Kak Reygan yang ketua ekskul musik kan?" tanya Rasya pemsaran.
"Iya, temannya Kak Keyvan, kakaknya Zilda" ucap Dheo."Dan jangan sampai lo nyesel karena udah menyia-nyiakan Zilda. Orang yang baik dan setulus itu sama lo" kata Ghevan.
"Ya udah, kita pergi dulu, lo renungin apa yang kita bicarakan tadi, oke sob" ujar Dheo.
Tidak lama setelah Dheo, Yezki, dan Ghevan pergi, Zilda datang drngan membawakan bekal makanan yang ia masak sendiri. Dan seperti biasa, dengan minuman coklat avocado kesukaannya.
"Hai, Rasya" panggil Zilda.
"Ya? Kenapa?" sahut Rasya.
"Aku bawakan kamu bekal makanan sama coklat avocado" kata Zilda.
"Ikut gue" ajak Rasya.
"Mau kemana?" tanya Zilda.
Baru pertama kali, tangan Rasya menggandeng pergelangan tangan Zilda. Ini kejadian yang sangat amat langka. Kemanakah Rasya akan membawa Zilda? Hanya Rasya yang tahu dia mau kemana.
Setelah menaiki tangga, barulah Zilda tahu akan dibawa kemana dirinya. Dan ternyata Rasya membawa Zilda ke Rooftop. Di Rooftop memang sepi. Tempat favorit Rasya waktu galau disini. Dan, entah mengapa, Rasya membawa Zilda kesini."Kenapa kamu membawa aku kesini?" tanya Zilda yang masih tak mengerti mengapa Rasya membawa dia kesini.
"Lo mau makan bareng gue kan?" tanya Rasya balik.
"Iya, terus kenapa kok tempatnya di rooftop?" tanya Zilda yang masih tak mengerti.
"Ya, makan bareng gue disini" jawab Rasya.
"Di kantin bisa kan. Kenapa harus di sini?" tanya Zilda. Banyak omong ya mbak!
"Kalau lo masih banyak omong gue tinggalin lo disini sendirian" ancam Rasya. Sadis banget yah.
"Eh iya iya" ucap Zilda sambil menyodorkan bekal makanan ke Rasya.
"Suapin gue" pinta Rasya.
"Lah?" tanya Zilda.
"Lo nggak mau" seru Rasya.
"Eh, iya mau" tutur Zilda.
Akhirnya, Zilda menyuapi Rasya dengan sepenuh hati. Ia melakukan itu dengan ikhlas. Ya, memang ini yang diinginkan. Jantung Zilda mulai bergetar tak beraturan seperti orang yang dikejar setan. Rasya pun juga begitu. Apakah ini yang dinamakan cinta?
Apa gue udah suka sama Zilda yah gumam Rasya dalam hati.
Apa mungkin ini yang dinamakan cinta batin Rasya mulai berbicara.
Jangan lupa vote yaa gaess!!
Salam Sayang
Mii

KAMU SEDANG MEMBACA
WHEN I SEE YOU
Roman d'amour{ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA } Shakila Zilda Putri Anastasya, gadis cantik nan imut memiliki hati seperti malaikat dan punya jiwa solidaritas yang tinggi. Sehingga, Zilda dijadikan sandera oleh musuh keluarganya-keluarga Adijaya. Syahida Rasya Eiza...