10. PASAR MALAM

19 26 4
                                    

"Mau makan apa nih?” ucap Papa Ervan.

“Hmm, apa yaa pa? Aku nggak sempet masak nih, sibuk sama cafe” ucap Mama Nia.

“Beli makan aja deh ma” saran Kak Keyvan.

“Tapi beli apa??” ucap Papa Ervan.

“Gimana kalau sate aja. Yang di dekat pasar malam itu” saran Zilda.

“Ehh iya, kita kan lama nggak makan sate” ucap Mama Nia.

“Yaudah aku yang beli aja” ucap Kak Keyvan.

“Nggak usah kak, aku aja. Aku sekalian mau beli paketan nih” ucap Zilda sambil mengenyir kecil.

“Yaudah hati-hati yaa” ucap Papa Ervan.

“Siap Papa. Aku pergi dulu ya.

"Assalamualaikum” kata Zilda.

“Waalaikumsalam” ucap Papa Ervan, Mama Nia, dan Kak Keyvan.

    Zilda mulai menyalakan mesin motornya bersiap untuk membeli sate ayam. Butuh beberapa menit untuk ke sana. Sesampainya di sana, Zilda memakirkan sepeda motornya ke tepi jalan tepat di area depan pasar malam. Ia memasuki stan sate ayam yang akan dibelinya. Ia segera memesan sate ayam kepada ibu-ibu penjual sate di depannya. Zilda duduk di stan sate ayam tersebut, tiba-tiba ada seseorang yang memangilnya dari belakang.

“Zilda” ucap seseorang itu.

“Kak Reygan?” ucap Zilda.

“Lo beli sate juga?” ucap Kak Reygan.

“Iya kak” ucap Zilda sambil menampakkan senyum manisnya.

“Antriannya lama, gimana kalau kita jalan dulu aja di pasar malam ini” ucap Kak Reygan.

“Eh, hemm gimana ya kak” ucap Zilda.

“Gimana apanya? Ayok lah” ucap Kak Reygan.

“Iya, sebentar aku mau ngabari keluargaku takut nanti mereka nyariin kak” ucap Zilda sambil mengetikkan sesuatu di handphonenya.

Zyldaaaa🌼 : Ma, aku pergi jalan sama Kak Reygan sebentar ya

MamaNia♡ : Iya nak. Jangan lama-lama. Kita udah laper ini
“Ayo kak” ucap Zilda.
 
      Mereka pun berjalan-jalan di sekitar pasar malam itu. Saat ini mereka sedang naik biang lala. Terlihat wajah Zilda sedang ketakutan ketika naik biang lala. Kak Reygan yang melihat hal itu langsung memeluk gadis yang ketakutan itu berusaha menenangkannya. Ia tak mau gadis yang bersamanya saat ini ketakutan.

“Lo takut naik biang lala?” Kak Reygan masih memeluk Zilda.

“I..i...iya kak” ucap Zilda ketakutan.

“Udah udah jangan takut lagi. Gue di sini nenangin lo” ucap Kak Reygan.

“Ma...makasih ya... kak” ujar Zilda.

“He em. Santai aja” Kak Reygan masih menenangkan Zilda.

“Kakak, kita balik ke tempat stan sate yuk” ujar Zilda.

“Kamu udah tenang kan?” tanya Kak reygan memastikan.

“Iya kak. Udah tenang kok” ujar Zilda.

“Ya udah ayok” kata Kak Reygan.
     
      Mereka pergi menuju stan sate yang tadi mereka pesan. Sesampainya disana, pesanan mereka sudah selesai dibuat.

“Berapa bu?” tanya Zilda kepada ibu penjual sate tersebut.

“Rp. 15.000 dek” kata penjual sate itu.

“Biar saya saja yang bayar bu” sela Kak Reygan.

“Nggak usah kak, biar aku aja yang bayar” kata Zilda.

“Udah, simpan uang itu. Aku yang bayarin semuanya” tutur Kak Reygan sambil memberikan uang Rp 50.000 kepada Ibu penjual sate ayam.

“Terima kasih kak” ucap Zilda.

“Sama-sama” kata Kak Reygan.

“Aku pulang dulu ya kak” pamit Zilda.

“Iya hati-hati Zilda” ujar Kak Reygan.
                          
                         💦💦💦💦

"Assalamualaikum” ucap Zilda.

“Waalaikumsalam. Lama banget nak. Mama udah laper tuh” ujar Papa ervan.

“Eh, kok jadi Mama sih. Papa tuh yang laper” bela Mama Nia.

"Ya udah. Ini satenya” ujar Zilda sambil menyodorkan sate.

“Kamu dari mana aja sih dek. Lama banget” kata Kak Keyvan.

“Habis jalan-jalan sama teman kak” ucap Zilda.

“Teman apa teman” ledek Kak Keyvan.

“Ishh, teman kak. Temannya kakak tuh” kata Zilda.

“Teman kakak? Yang mana?” tanya Kak Keyvan.

“Itu. Kak Reygan” sahut Zilda.

“Ohh, Reygan” ucap Kak Keyvan.

“He em” kata Zilda.
  
        Sesudah makan malam, Zilda masuk ke kamarnya berniat mengerjakan PR dari gurunya. Kak Reygan yang masih penasaran Zilda bersama Kak Keyvan langsung masuk begitu saja ke kamar Zilda.

“Kamu suka sama Reygan?” tanya Kak Keyvan tiba-tiba.

“Ha? Ya masak baru kenal udah suka sama dia kak” ucap Zilda.

“Iya juga yah. Terus kamu sukanya sama siapa?” tanya Kak Keyvan.

“Nggak suka sama siapa-siapa kak” kata Zilda.

“Serius nih?” tanya Kak Keyvan lagi.

“H-hemm iya serius lah” cetus Zilda.

“Terus yang sering kamu liatin kalau lagi latihan musik siapa?” tanya Kak Keyvan.

“N-nggak ada kok. Aku nggak liatin siapa siapa” ungkap Zilda.

“Serius nggak liatin siapa-siapa?” tanya Kak Keyvan.

“I-iya kak. Dua rius malahan” tutur Zilda sambil mengangkat tangannya membentuk huruf V.

“Nggak bohong kan lo?” tanya Kak Keyvan.

“Eh-hem” tutur Zilda.

“Kan, ketauan lo dek” kata Kak Keyvan.

“Ketahuan apanya kak?” tanya Zilda pura-pura tidak tahu.

“Hallah pura-pura tak tahu. Kakak loh tau kamu suka sama siapa” goda Kak Keyvan.

“Siapa coba?” tanya Zilda.

“Anak kelas X IPA 2 kan?” tanya Kak Keyvan memastikan.

“Nggak” bantah Zilda dengan cepat.

“Iya tuh mukanya bullshing” goda Kak Keyvan lagi.

“Udah ah aku mau mengerjakan tugas dulu” kata Zilda.

Maaf lama up nya gaesss🙏

WHEN I SEE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang