24. BERTEMU SEBENTAR

6 3 0
                                    

      "Semakin gue ngejauh dari lo semakin besar juga cinta gue buat lo"

⍤⃝🤎 SYAHIDA RASYA EIZAL PUTRA  ୧⍤⃝🤎

      Setelah donor darah yang dilakukan pak Lucky dan Rafly. Kak Keyvan segera ke ruang rawat Zilda bersama ayah dan ibunya Rasya. Mereka ingin tahu seperti apa gadis yang membuat Rasya terluka.
   
       Di tengah perjalanan, kak Keyvan bertemu dengan kedua orang tuanya dan juga dokter serta suster yang mendorong brankar Zilda. Seketika wajah kak Keyvan berubah menjadi panik.

       Seorang kakak mana yang tidak akan khawatir setengah mati. Melihat adiknya yang lemah dan tak berdaya itu kembali di bawa ke ruang ICU. Padahal kemarin kondisinya masih baik-baik saja.

"Zilda, mau dibawa kemana ma?" tanya kak Keyvan.

"Kondisi adik kamu semakin menurun kak, ini mau dipindahkan ke ruang ICU" jawab mama Nia.

"Maaa......nggak mungkin kan ma.....paaaa....." ucap kak Keyvan dengan tangan bergemetar.

"Sayang, kamu yang sabar ya. Zilda akan baik baik aja" ujar papa Ervan.

"Tapi, Zilda nggak akan ninggalin kita kan Ma, Pa" ucap seorang kakak yang sangat menyayangi adiknya.

"Insha allah nggak kak. Kita do'akan semoga Zilda bisa cepat sadar ya" ucap mama Nia.

"Iya, kita do'akan adik kamu yang terbaik ya. Oh iya, ini siapa kak?" tanya papa Ervan.

"Ini ibu sama ayahnya Rasya, Pa" kak Keyvan mengenalkan ayah dan ibu nya Rasya.

"Saya Ervan dan ini istri saya Nia, kami orang tua dari Keyvan dan Zilda" kata papa Ervan mengenalkan istrinya.

"Saya Lucky dan istri saya Kayla, orang tua Rasya yang ada di rumah sakit ini akibat anak anda" tutur pak Lucky.

"Pa, jangan gitu. Maafkan suami saya ya" tegur bu Kayla.

"Tidak apa-apa kok bu. Tapi, kenapa bisa Rasya ada di rumah sakit ini karena Zilda ya?" tanya mama Nia yang tak paham dengan tutur kata pak Lucky.

     Pak Lucky menjelaskan secara detail kejadian tadi siang yang ia dengarkan dari kak Keyvan. Mulai dari ia di telvon oleh kak Keyvan sampai akhirnya ia bertemu dengan kedua orang tua gadis yang anaknya cintai itu.

      Kedua orang tua Zilda tak percaya akan kata kata pak Lucky. Bagaimana bisa seorang remaja SMA melakukan hal yang tak terduga hanya karena tidak tega melihat gadis yang bukan siapa-siapanya masuk rumah sakit dan tertidur tak berdaya.

      Keempat orang paruh baya itu tampak terdiam sejenak. Memikirkan hal apa yang mereka tempuh setelah ini demi anak-anak mereka yang saling mencintai.

"Belum apa-apa udah bikin Rasya kayak gini, gimana kalo udah nikah" sindir pak Lucky.

"Pa, jangan gitu. Nggak baik" tegur bu Kayla.

"Nggak baik apanya. Emang bener kejadian kan, anak anda yang membuat Rasya begini" tutur pak Lucky.

"Saya, atas nama Zilda meminta maaf karena dengan tidak sengaja membuat anak anda terluka" mohon papa Ervan.

"Saya nggak mau maaf dari anda, saya hanya ingin maaf dari anak anda" tegas pak Lucky.

"Tapi, anak saya sedang koma, pak" ujar papa Ervan.

"Ya nggak tau. Saya maunya anak anda yang minta maaf" kata pak Lucky.

     Setelah berdebat panjang lebar, akhirnya kedua belah pihak itu memutuskan untuk berdamai dan saling meminta maaf atas tutur kata mereka tadi.

WHEN I SEE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang