Part 73

546 30 2
                                    

Noe POV

Setelah mendengar semua penjelasan dari gue, gue yakin bahwa Laras akan mengerti dan paham, tapi entahlah, kini ia tengah duduk sambil memakan makanan yang gue berikan tadi.

" Eh, gue boleh nanya ngga?" Ucap ku ke Laras.

" Tanya aja, selagi aku bisa jawab, aku jawab!" Jawab Laras.

" Bagaimana adik gue selama ia disini? Dan apa aja yang ia lakukan?" Gue penasaran karena gue tidak sempat bertemu bahkan berbicara dengan adik gue.

" Baiklah, gue akan ceritakan semuanya!" Laras.

Laras meletakkan piring nya diatas meja, lalu ia mulai menceritakan semua hal tentang Noe alias Nurul saudari kembar nya Noe.

Gue sontak menangis haru setelah mendengar semuanya dari Laras, apa yang dilakukan oleh adik gue benar-benar membersihkan nama gue, gue ngga nyangka Nurul bisa melakukan semua itu demi gue.

" Gue seneng bisa mendengar hal ini dari lu, thanks ya!" Gue menatap Laras dengan penuh kekhawatiran.

" Ya, sama-sama, but kenapa lu kelihatan khawatir gitu?" Laras heran melihat ekspresi gue.

" Ngga ada sih, gue cuma kangen aja sama dia, karena gue ngga sempat ketemu sama dia setelah 15 tahun ini!" .

" Owhhh, okelah, gue mau kedalam dulu!" Laras segera memasuki villa.

Mungkin ia ngantuk berat sebab cerita gue sedikit membosankan tadi, ya sudah siang ini kita istirahat sejenak, ntar sore disambung lagi atau malam deh biar lebih gercep, hehehe....

Home....

Gue meminta Icut untuk mengambil beberapa barang adik gue dirumah mama, karena gue butuh barang-barang itu, sebab barang-barang itu berkaitan dengan kenangan Nurul, tapi....

" Cut, Tante mau kamu tidak perlu membawa barang-barang itu padanya!" Tegas nyokap gue.

" Tant, apa salahnya, barang-barang Noe adalah miliknya juga!" Icut.

" Cut, dengerin Tante, dia itu tidak baik untuk kita, apa kamu ngga ingat sama dengan apa yang telah ia lakukan ke kita?" Nyokap gue begitu membenci gue, sebab gue bukan lah orang yang sebaik yang dikira.

Psikologis gue membuka gue tempramen, gue juga kasar kepada orang-orang yang sayang sama gue, alhasil gue dibuang oleh keluarga gue sendiri, kini gue sudah sukses sebagai seorang pengusaha dan mafia.

Orang-orang yang ada di sekitar gue ingin gue segera disingkirkan, tapi gue tidak mudah disingkirkan begitu aja.

" Icut ingat semua, makanya itu mau memperbaiki itu tant, sebab dia tidak seperti yang dulu kita kenal, dia sudah berubah dan puluh dari psikologi nya!" Icut memasukkan barang-barang itu ke dalam bagasi mobil milik Noe.

" Cut, tinggal semua barang itu!" Nyokap gue begitu marah dan kesal kepada Icut.

" Tant, ini miliknya juga! Icut minta maaf kalo Icut sudah lancang, tapi tant, ada baiknya tante mencoba untuk membuka pintu rumah ini lagi untuk nya!" Icut memasuki mobil dan segera tancap gas menuju Vila gue.

Best Friends? [Noe Laras] S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang