#58 Must Leave Her

774 64 12
                                    

Keesokkan nya Laras sudah diperbolehkan pulang, untuk beberapa waktu ini Laras tidak boleh kemana mana, ia harus beristirahat sambil menunggu persiapan pernikahan nya yg 3 hari lagi akan di laksanakan.

Disisi lain, mama Noe sudah mendapatkan beberapa bukti mengenai Laras, tapi bukti itu tidak cukup kuat karena ada bukti hasil tes USG Laras yg Noe berikan ke mana nya.

Tentu saja membuat nyokap Noe kebingungan, dan hampir putus asa dengan penuh keraguan, apa yg harus di lakukan? Noe saat ini tengah terbaring ngga sadarkan diri setelah semalaman ia tidak beristirahat, peralatan medis sudah terpasang kembali setelah beberapa hari Noe tidak menjalani kemoterapi.

" Nuy, mama bingung harus bagaimana lagi? Hasil ini menunjukkan bahwa Laras positif hamil, mama di penuhi rasa keraguan, gimana caranya agar pernikahan ini tidak terjadi?" Mama berbicara dengan Noe yg saat itu masih belum sadarkan diri.

Karena tidak ingin mengganggu kenyamanan Noe mama segera out dari kamar Noe, tapi....

" Ini akan terjadi mah!" Noe tiba-tiba berbicara, ia sudah sadarkan diri, mengetahui hal tersebut mama kembali lagi.

" Alhamdulillah, kamu sudah sadar!" Mama begitu senang dan mengecup kening Noe.

" Mau tidak mau Noe harus terima resikonya mah!" Ucap Noe lagi.

Keadaan Noe saat itu belum sepenuhnya stabil ia masih dalam kondisi setengah sadarkan diri, Noe meminta agar mama, menemaninya tidur mlm ini.

" Apa semuanya telah di Persiapkan?" Tanya Noe.

" Sudah nak, maafkan mama yah, mama tidak bisa bantu kamu, tapi seharusnya ini tidak boleh terjadi!" Mama Noe menangis dihadapan Noe, membuat Noe bangkit dan mengusap air mata mamanya.

" Jgn nangis mah, ntar Noe ikut sedih ni?" Apa yg dikatakan Noe membuat tangisan mama Noe kembali pecah, Noe memeluk Mama nya dengan erat, dan berusaha untuk menenangkan mama nya itu.

" Mama ngga mau kehilangan kamu nak!" Mama.

" Noe akan selalu ada buat mama!" Noe.

Terhanyut dalam pelukan hingga Noe kembali pingsan tak sadarkan diri, karena tiba-tiba imun nya turun drastis, Noe segera dibaringkan lagi, mama segera menyuntikkan obat serum vitamin, agar kondisi Noe kembali stabil.

Laras POV

Gue siapa? Ah entahlah, gue bingung dengan diri gue sendiri, keadaan rumah begitu rame, persiapan pernikahan sudah mulai di persiapkan, beberapa peralatan dan perlengkapan telah di susun dengan rapi.

Apa benar gue akan menikah pada usia dini? Gue masih kecil, tapi nyokap bilang ada calon bayi di perut gue, gue heran sejak kapan gue hamil? Bagaimana? Gue tidak bisa mengingat nya.

" Mah, apa Laras harus melakukan ini?".

" Sayang, bagaimana pun kamu harus melakukannya, ini demi anak yg ada di kandungan kamu!" Mama mengatakan itu ke gue dengan penuh harapan, seharusnya gue bisa menolak pernikahan ini, jujur gue ngga mau nikah sama Noe Row itu, gue ngga kenal dan ngga tahu siapa dia, kenapa dia tiba-tiba datang di kehidupan gue tanpa persetujuan dari gue, apa ini yg dinamakan jodoh?, Atau ini memang takdir gue.

Kepala gue terasa sakit saat memikirkan hal tersebut, gue memilih untuk istirahat sejenak, mama ngga bisa nemenin gue untuk istirahat karena ia sibuk menyiapkan pernikahan gue.

Best Friends? [Noe Laras] S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang