#60 Back to Rutinitas

692 65 8
                                    

Laras POV

Gue seneng bgt karena gue bisa kembali bersekolah lagi, gue begitu merindukan kelas, dan beberapa kenangan gue disini, pagi ini sekolah tampak begitu sepi, biasa sih mana ada yg mau datang jam segini, masih pukul 6 pagi gue udah stand by disekolah.

Gue mencoba berkeliling sekolah, sembari memulihkan ingatan gue, ada something yg membuat gue begitu senang hingga gue menghayal memikirkan hal tersebut, disinilah kenangan yg membuat gue senyum-senyum sendiri, di lapangan basket ini, dimana saat itu Noe berusaha melindungi gue dari bullying teman-teman sekolah gue, jujur gue kagum dengan sosok Noe Row itu, hingga membuat hati gue luluh akan semua yg ia lakukan terhadap gue, dan satu hal lagi gue juga suka disaat dia berusaha membalikkan mood gue dengan ocehan yg stupid nya berlebihan itu.

Tak terasa sudah pukul 7 pagi, terlihat beberapa siswa-siswi mulai berdatangan, dan gue menantikan kedatangan pangeran cantik gue di depan gerbang, tapi sudah hampir 15 menit gue menunggu pangeran tersebut belum juga tiba, kenapa? Ada apa? Apa pangeran ku tidak masuk sekolah hari ini?.

Kebetulan siswa terakhir yg datang adalah Dimas, gue cegat Dimas didepan gerbang padahal jam masuk telah berbunyi.

" Etttt, tunggu, Dimas, Noe mana?" Tanya gue ke Dimas.

" Noe?, Mana gue tahu? Mungkin ia gak masuk hari ini!" Ucap Dimas ke gue, lalu Dimas dengan tergesa masuk kedalam.

" Agus, Noe kok belum datang?" Tanya gue lagi ke Agus yg baru aja tiba.

" Entahlah Ras, gue masuk duluan yah!" Agus berlalu begitu aja.

Tumben kedua sahabatnya Noe ngga tahu kenapa Noe ngga masuk sekolah, gue jadi curiga seperti nya ada yg di tutup-tutupi oleh mereka, tapi apa? Gue sempet khawatir sih? Dan gue memilih untuk mengunjungi rumah Noe setelah pulang sekolah nanti.

Noe POV

Lagi-lagi gue drop hari ini, padahal gue pengen bgt bersekolah pagi ini, apalagi ada Laras, jadi gue bisa gangguin dia lagi, tapi karena kondisi gue yg tidak mengizinkan terpaksa gue harus beristirahat dulu dan menjalani treatment di rumah.

Baru pagi gue udah bosan, super duper bosan bgttttt, yg gue lakukan dirumah hanya istirahat, main PS trus makan trus istirahat, trus main PS lagi, gimana gak bosannya? Ditambah lagi mama hari ini keluar kota, jadi gue tinggal dengan bibi dirumah yg sebesar ini.

Saat gue sedang bermain PS bibi datang dan memberitahukan bahwasanya ada seseorang yg datang dan ingin menemui ku disiang hari yg terik ini, siapa orang itu? Gue tanya ke bibi tetapi bibi ngga mau jawab, ya karena ingin bertemu dengan gue, yah gue terpaksa turun dengan membawa beberapa peralatan medis yg masih melekat ditubuh gue.

Perlahan gue berjalan ke halaman depan, gue bukakan pintu, dan boom, tampak seorang pria paruh baya sedang berdiri membelakangi gue, yah udah ketebak bahwasanya itu adalah bokap gue, mengetahui hal tersebut gue langsung menutup pintu kembali, tetapi bokap gue mencegat gue.

" Lang, plissss!" Pinta bokap gue.

" Kenapa anda datang ke rumah ini lagi?" Tegas gue ke bokap gue.

Jujur gue udah terlanjur benci sama papa gue, tapi kenapa rasa sayang gue membuat gue berhenti seketika untuk membenci bokap gue.

Best Friends? [Noe Laras] S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang