#2 See You

3K 148 7
                                    

Noe POV

Aku sudah kaya orang bodoh saat aku bingung dengan pelajaran Matematika ini, sesekali aku melirik teman sebangku ku yang dari tadi diam saja dan tak berkata sedikitpun, Miss Artha memberikan soal latihan, kenapa harus ada pelajaran matematika ini!?" Aku geram serta kesal karena dari tadi tidak dapat menjawab soal latihan itu.

Gue bingung bagaimana menjawab soal tersebut, hingga timbullah pikiran kotor gue untuk mengintip tepatnya mencontek jawaban dari teman sebangku ku, tiba-tiba tanpa angin tanpa hujan Laras menyodorkan bukunya karena ia tahu aku membutuhkan jawabannya.

" Wow, thanks ya!, Ntar aku traktir es krim ya!" Ucapku.

Anehnya Laras malah memalingkan mukanya dariku, ia juga tidak menjawab tawaran dariku, bel istirahat kedua berbunyi, semua para siswa mengantarkan buku latihan nya ke meja depan begitupun dengan Laras, tetapi aku mencegatnya. " Ras, biar aku yang anterin buku mu, sekalian dengan punya ku!" Tawaran ku kembali lagi ditolak oleh Laras, jujur aku sedikit kesal dengan Laras, tapi tiba-tiba saja Laras sudah menghilang entah kemana gue bingung kan kemana si darah dingin itu pergi.

Berkeliling sekolah akhirnya gue menemukan Laras sedang berada di taman sendirian, terlihat ia sedang membaca diary nya, "AHA, aku ada ide!".

" Hai Laras!" Aku menyodorkan sebuah es krim Cornetto coklat untuk Laras tetapi ia hanya menatap gue heran dan tidak mengambil pembrian gue, gue duduk di depan dan membuka es krim tersebut lalu aku suapkan dengan paksa ke mulutnya.
" Sini biar gue siapin!".

Laras menolak untuk di suap kan, tetapi gue berusaha agar ia mau memakan es krim yang gue beri.

" Okelah, lebih baik gue buang aja es krim nya dari pada ngga dimakan?".

Laras tiba-tiba saja merampas es krim yang ditangan gue padahal hampir saja es krim itu gue buang. " Dimakan es krimnya, jangan dibuang juga!" Ahhh, gue jujur sedikit geram dan kesal padanya.

Sudah hampir 15 menit gue duduk disamping Laras tapi tidak ada obrolan yang keluar satupun dari mulut gue maupun Laras, gue berusaha merayu nya kembali, membuat para siswi yang sedang memperhatikan gue jadi iri, masa sih? Yang benar aja mereka iri, hahaha!".

" Ras, kamu tahu ngga kenapa langit hari ini begitu cerah?". Krik...krik Walaupun Gue tidak dapat respon dari Laras gue tetap lanjutin gombalan receh gue.

" Ras, loe mau ngga jadi pacar gue?" Aneh sih kenapa gue tiba-tiba nawarin itu ke Laras tapi gue lakukan itu agar membuatnya untuk berbicara.

Tetapi seketika gombalan gue terhenti karena bel masuk berbunyi, Laras pun pergi begitu saja meninggalkan Gue di taman sekolah. Emang sakit sih di cuekin, tapi tak apalah, gue harus berjuang lagi.

Author POV

Saat sampai dikelas Noe kembali duduk di bangku nya, tak seperti biasanya Noe yang pecicilan suka menganggu Laras tiba-tiba diam seribu bahasa.

" Tumben, ana pecicilan ini diem?" Pikir Laras dalam hati sambil sedikit melirik Noe.

Diamnya Noe itu dikarenakan sakit yang ia derita muncul, Noe menahan rasa sakitnya, wajahnya pucet kayak hantu yang sedang kedinginan, Noe berusaha menahannya tetapi ia tidak tahan lagi, Bagaimana ini?, Apa yang harus gue lakukan, obat ngga gue bawa lagi?" Noe begitu kesal karena ia sengaja meninggalkan obat yang harus ia bawa.

Untung saja belum ada guru yang masuk, Noe segera berlarian ngebut keluar kelas, satu kelas bingung kenapa Noe tiba-tiba keluar dari kelas, kebingungan juga tampak dari raut muka Laras.

"Come on, jangan sakit sekarang!, Gue mau belajar dulu ntar sakitnya dirumah aja!" Noe terus mencuci mukanya agar tampak terlihat segar kembali dan menahan sejenak rasa sakitnya hingga sedikit mereda. Kebetulan toilet saat itu kosong tidak ada satu orangpun disana, tetapi Noe kaget saat ada seseorang datang ke toilet, Noe buru-buru masuk ke bilik toilet, karena takut ketauan tapi sudah terlambat ia sudah tercyduk oleh tema satu kelas nya.

" Noe, kok loe ada di toilet wanita sih?" Najwa heran kenapa Noe ada di toilet wanita.

" Gue emang harus disini, masa gue ke toilet sebelah!" Noe gugup.

" Loe laki apa perempuan sih?" Najwa.

" Yaelah, trus ngapain gue di toilet wanita?" Noe.

" Tapi, Loe itu ganteng bgt ngga mungkin loe cewe?" Najwa.

" Terserah loe deh, tapi jgn kasih tahu siapa-siapa ya!" Noe langsung pergi begitu saja.

Najwa begitu kecewa sekaligus kaget karena Cowo yang ia kagumi dan sukai yaitu Noe ternyata adalah cewe " Njirr dah, buset, Noe itu beneran cewe, tapi gue dah terlanjur jatuh cinta padanya!" Kesal Najwa.

Keberuntungan masih ada pada Noe, guru belum masuk kelas, Noe kembali lagi kebangku nya, dan memilih untuk tidur sejenak,

" Ada yang Aneh dengan anak ini?" Laras melirik Noe yang tengah tertidur disampingnya.

Seluruh siswa heboh saat ada pengumuman bahwasanya siswa di pulangkan cepat karena guru sedang mengadakan rapat tahunan, kehebohan tersebut membuat Noe terbangun dari tidurnya, saat itu Noe tidak sadar kalau Laras sudah tidak ada disampingnya.

" Loh, kemana ngilangnya Laras?" Sambil garuk-garuk kepalanya Noe berkeliling kelas, semua siswa dikelas pada merangkul tas nya Masing-masing.

" Noe, Laras udah pulang! Loe ngga pulang juga?" Dimas.

" Emang udah pulang?".

" Loe tidur aja dari tadi sih!" Dimas segera pergi.

" Astaga!" Noe segera keluar kelas.

Saat jemputan Alphard Noe tiba, Noe tak sengaja melihat Laras tengah mengayuh sepedanya keluar dari parkiran motor sekolah, Noe mencoba membuntuti Laras, dan menyapanya ditengah perjalanan.

" Sayang, yang kuat kayuhnya ya! Semangat! Aku padamu, hati-hati ya!" Goda Noe dari dalam mobil yang berteriak menyapa Laras.

Lagi-lagi Laras mengacuhkan ocehan rayuan dari Noe si pecicilan, Laras santai aja mengayuh sepedanya hingga mereka terpisah karena Laras berbelok arah kanan sedangkan Noe lurus menuju arah selatan rumah barunya.

Next Komen donk👇

Best Friends? [Noe Laras] S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang