#53 Kenapa Laras?

901 64 19
                                    

Noe POV

Entah kenapa gue jadi ngga bisa tidur, sementara Laras sudah tertidur pulas disamping gue, gue memilih untuk bangkit dan pindah ke kamar sebelah, tapi tiba-tiba aja Laras tidur sambil memeluk gue, so gue ngga bisa kemana-mana, gue terpaksa diam karena tidak bisa bergerak, Laras juga ngga sengaja menghimpit lutut gue, gue merasa sedikit kesakitan, tapi gue harus tahan agar gue tidak menganggu kenyamanan Laras.

Syukurlah Laras melepaskan pelukannya dari gue, gue lega setelah hampir dua jam gue diam ngga jelas gitu, gue jadi gugup saat liat Laras tiba-tiba sudah terbangun dan menatap gue.

" Kenapa lu belum tidur?" Pertanyaan Laras membuat gue kaget ngga karuan karena padatnya saat itu gue termenung kosong.

" Laras?, Lu ngagetin gue aja!" Gue segera duduk.

" Noe lu ngga apa-apa kan?" Laras heran dan bingung serta khawatir saat lihat gue mengusap lutut gue yg kini sedang sedikit kesakitan.

" Gue baik-baik aja!" Jawab gue dengan santai.

" Noe? Apa lu udah tahu tentang pernikahan kita?" Laras duduk disamping gue.

" Gue udah tahu, dua hari lagi kan?".

" Iya, tapi Noe kenapa lu ngga batalin aja? Kita kan sama-sama cewe, kita ngga seharusnya melakukan ini!" Ucap Laras.

Apa yg dikatakan Laras memang ada benarnya, seharusnya gue ngga lakuin ini, tapi jika gue belum menemukan apa yg sebenarnya terjadi dengan Laras dan kenapa ia seperti ini? Gue harus terima, karena gue ngga mau Laras ketika melahirkan nanti anaknya tidak memiliki seorang ayah, meskipun gue ada cewe.

" Seharusnya kita bisa cegah ini Noe!" Laras.

" Tapi bagaimana caranya?, Gue ngga bisa Bantu lu Ras? Kondisi gue sekarang sekarat, gue ngga mau lu nantinya tersiksa sendirian dengan kondisi lu saat ini!" Tegas gue ke Laras.

" Gue yg salah Noe, seharusnya gue ngga libatin lu dlm masalah ini! Gue ngga apa-apa kok, gue bisa menjalani ini sendirian!" Laras berkata seperti itu dengan maksud agar gue segera membatalkan pernikahan ini.

" Disini gue yg salah Ras, lu ngga perlu nyalahin diri lu sendiri!".

Gue segera meninggalkan kamar gue dan memilih untuk tidur dikamar sebelah, begitupun dengan Laras yg sudah melanjutkan tidurnya kembali setelah perdebatan kecil tadi itu berlangsung.

Seberkas sinar matahari tampak menyilaukan mata Noe dari balik gorden kaca jendela kamarnya, Noe terbangun dan segera membersihkan badannya, setelah itu Noe kembali lagi Kamarnya. Noe kaget saat melihat Laras sudah tidak ada di sana, tampak juga kamar Noe sudah bersih dan tersusun rapi kembali.

Noe segera membuka lemarinya takutnya Laras mengemas peralatan medis nya, untung saja peralatan medis itu tidak tersentuh oleh Laras.

" Eh, anak mama udh bangun!" Mama menyapa gue dari ruangan tv.

" Morning mah!" Gue segera ke dapur untuk mencari sarapan pagi.

" Gimana lututnya udh baikan?" Tanya mama ke Noe yg saat itu Noe sudah terduduk di lantai ruangan tv.

Sambil menonton mereka berbincang kecil.

" Lumayan sih mah!" Jawab Noe.

Best Friends? [Noe Laras] S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang