#62 Cemas

794 56 17
                                    

Saat dalam perjalanan pulang, laju mobil terhenti, mobil berjalan oleng dan gak jelas itu dikarenakan...

" Nuy, awas ada mobil depan!" Icut berteriak karena Noe hampir saja menabrak kan mobilnya dengan pengemudi mobil lain.

" Ohh shit!" Noe berhasil menghindar.

Saat itu Noe hampir kehilangan kesadarannya karena tiba-tiba ia merasa pusing dan tidak fokus mengemudi untung ada Icut yg membantu Noe membelokkan kemudi nya.

" Sorry Cut, kepala gue sakit bgt!" Noe perlahan menepikan mobilnya, dan benar saja, setelah itu Noe pingsan tak sadarkan diri.

Icut berinisiatif mengambil alih kemudi dan memindahkan Noe ke bangku samping kemudi.

" Pasti ni anak blm minum obat?, Nuy Nuy!" Icut segera menjalankan mobil.

Saat tiba di rumah Icut memapah Noe hingga sampai ke kamar Noe agar Noe bisa beristirahat.

" Yaelah Nuy, kok lu berat amat, dulu ngga kek gini deh?" Icut menahan Rasa sakit di pinggang nya karena BB Noe terlalu berat untuk tubuhnya yg seramping lidi.

Setelah itu Icut segera pergi untuk pulang, karena bokap nya telah menelpon sejak dari tadi.

Menjelang malam Noe masih belum sadarkan diri, mungkin ia tertidur lelap karena kecapean.

" Laras? Dengerin aku dulu!" Saat itu Noe mengejar Laras.

" Cukup Noe, gue ngga mau denger alasan apapun dari lu lagi!" Laras kembali melanjutkan langkahnya saat Noe mencegat nya.

" Ras, aku minta maaf, seharusnya aku ngga sembunyikan ini dari lu, tapi aku lakuin ini demi lu, pliss!" Noe memohon kepada Laras untuk memaafkannya sambil mencengkram erat tangan Laras.

" Apa? Demi gue? Noe Noe!" Laras melepaskan genggaman Noe.

" Sekarang katakan! Apa yg lu rasakan setelah lu tahu semua ini?" Apa yg di katakan Noe membuat Laras bungkam dan terdiam, langkah Laras terhenti.

Laras membalikan badannya dan menatap tajam kearah Noe.

" Katakan, bagaimana rasanya!, Sakit kan?" Tanya Noe sekali lagi.

" Iya Noe, hati gue sakit saat gue mengetahui bahwa lu sedang sekarat!" Ucap dalam hati, Laras seketika menangis.

" Laras, aku memang udah berbohong kepada banyak orang tentang penyakit yg aku derita selama ini, tapi aku lakuin ini agar semua orang yg aku sayangi tidak akan tersakiti!" Ucap Noe sambil berjalan perlahan mendekati Laras.

" Tapi kenapa Noe? Kenapa?, Lu sekarat Noe, gue takut kalau gue akan kehilangan lu!" Isak tangis Laras tidak terbendung lagi, Laras memukul bahu Noe dengan rasa penyesalan nya saat Noe sudah berada di depannya.

" Laras, maafkan aku!" Noe memeluk erat tubuh Laras, Laras berusaha melepaskan pelukannya dari Noe, tetapi dekapan pelukan Noe membuat Laras tidak bisa terlepas.

" Noe gue benci sama lu, gue benci!" Laras masih berupaya melepaskan pelukan dari Noe.

" Benci lah Ras, lu patut membenci gue!" Noe.

" Gue benci lu Noe!"Laras berteriak karena kesal dengan Noe.

" Maafkan aku Laras!" Saat itu Laras sudah merasa tenang karena Noe memeluk hangat tubuh Laras, rintik gerimis mulai turun, semakin lama semakin lebat saja.

Best Friends? [Noe Laras] S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang