Part 70

580 39 3
                                    

Sinar matahari pagi yang tampak dari celah jendela kamar membuat Noe terbangun dari tidurnya.

" Wooahhh!" Noe dengan malas nya bangkit dari ranjang.

Sebenarnya ia masih ngantuk berat, tetapi ia ada kerjaan pagi ini di kantor, setelah selesai mandi Noe segera memakai seragam nya, saat ia membuka lemarinya, ia tak sengaja melihat baju seragam sekolah yang dimiliki oleh Noe.

" Astaga!" Noe tertawa kecil melihat seragam itu.

Ia teringat bahwasanya seragam itu adalah sekolah milik pamannya, Noe berniat ingin mengunjungi sekolah tersebut untuk bersilahturahmi dengan pamannya itu.

Seusai dari kantor pukul 12 siang Noe mengunjungi sekolah itu.

" Ngga salah lagi ini sekolah nya!" Noe turun dari mobil dan menutupi dirinya dengan masker dan penutup jaket.

Sebab Noe tidak mau terlihat oleh para siswa-siswi yang ada di sekolah itu, takutnya ia di kira adiknya masih hidup karena kemiripan mereka.

" Paman, aku sudah sampai di lobby!" Noe mengirimkan pesan kepada pamannya, tetapi paman nya tidak membalas pesan itu.

Karena terlalu lama menunggu di lobby Noe memilih untuk berkeliling sekolah sejenak untuk melepaskan suntuknya, terlihat beberapa siswa dan siswi sekolah tengah beristirahat berkumpul di taman dan ada juga yang sedang berolahraga.

Perhatian Noe teralihkan saat ia melihat beberapa siswa sedang berlatih basket, seketika ia teringat dengan adiknya yang jago bermain basket daripada dirinya.

" Ngelihat ini gue jadi teringat lu, lu beberapa kali ngalahin gue dengan permainan itu!" Ucap Noe sambil melamun melihat para siswa sedang bermain basket.

" Ehhhh, guyss siapa orang itu?" Dimas kaget saat melihat seseorang dengan penampilan yang aneh di tepian lapangan.

" Mana?" Agus pura-pura ngga ngeliat.

" Itu loh yang pake jaket Hitam dan masker itu!" Dimas begitu curiga.

" Astaga, jangan-jangan maling lagi!" Terka Agus.

" Yaelah, itu mungkin murid baru!" Sambung adiknya Laras.

" Mending kita samperin!" Dimas mengajak anggota tim nya untuk menghampiri pria yang sedari tadi melamun melihat mereka bermain.

Sementara itu Noe masih saja berdiri dan senyum-senyum sendiri di tepian lapangan sekolah itu.

" Maaf anda siapa yah?" Dimas menegur Noe.

" Hello....!" Agus berteriak karena sedari tadi Noe tidak menjawab pertanyaan mereka.

" Eh, astaga sorry!" Noe sontak kaget dan tersadar dari lamunannya.

" Ada keperluan apa anda disini?" Dimas seperti mengintrogasi Noe.

" Sorry, gue harus pergi!" Noe Langsung pergi begitu aja karena saat itu ia mendapatkan pesan wa dari pamannya.

Noe dengan terburu-buru pergi meninggalkan area lapangan dan bergegas menuju ruang kepsek sekolah.

" Ehhhh,.....!" Dimas begitu kebingungan melihat orang itu.

" Astaga, aneh bgt org itu!" Agus.

" Yaudah yuk kita balik latihan lagi!" Saran adik Laras.

" Tapi kalian merasa ada sesuatu yang ngga asing sama orang itu ngga?" Dimas mulai overthingking karena ia merasa kenal dengan orang itu.

Best Friends? [Noe Laras] S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang