#46 Come Home

817 57 13
                                    

" Noe gue pikir apa yang akan terjadi jika kita benar-benar menikah?" Laras menanyakan hal itu ke gue yang saat ini duduk disampingnya.

Pesawat mulai lepas landas.....

" Ntahlah Ras!" Apakah Laras berharap bahwa kami akan benar-benar menikah? Atau ia cuma bertanya saja, yg gue takutkan Laras akan jatuh cinta ke gue! Karena gue merasakan sesuatu yg aneh pada dirinya disaat gue bertatapan dengan nya, tapi gue tidak merasakan apa-apa, matanya (Laras) seakan berbicara, ia juga tampak selalu berusaha mendekati gue, walaupun gue sudah sedikit agak menjauh.

Kini Laras bersenderan di bahu gue dan ia juga sudah tertidur pulas, masalah apa Laras beneran hamil atau tidak gue belum bisa memastikannya, gue bertekad untuk mencari solusi untuk mengatasi semua yg terjadi sekarang.

Guyss ada cerita baru nih
Jgn lupa dibaca

Guyss ada cerita baru nihJgn lupa dibaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Back to Story

Setelah menempuh 2 jam perjalanan akhirnya kami balik lagi ke Jakarta.

" Noe, lu langsung balik ke rumah?" Tanya Laras.

" Iya, gue naik taksi online aja, thanks yah, om tant Noe pulang dulu!" Gue berpamitan dengan keluarganya Laras.

" Hati-hati, ntar kalo udh sampe kabarin!" Teriak Laras.

Gue gugup saat gue sudah berdiri di depan halaman rumah, tampak mobil mama telah terparkir rapi di depan garasi, itu tandanya mama sudah pulang dari luar kota.

Yahhh, gue harus memberanikan diri untuk masuk, rupanya mama udah nungguin gue di ruang tv. Baru aja sampe dirumah gue udah di panggil mama untuk keruang tv.

" Nuy, sini!" Mama.

" Iya mah, ada apa?" Gue duduk disamping mama gue.

" Mama rindu bgt sama kamu!" Mama tiba-tiba meluk gue.

" Nuy, juga rindu sama mama!".

" Gimana holiday nya?" Tanya mama.

" Ya gitu deh ma!" Gue udh mulai kecapean.

" Kamu ini! Yaudah sekarang bersihin badan kamu, setelah itu istirahat, mama mau siapin dinner kita malam ini!" Gue lega saat mama ngga menanyakan soal papa, atau hal yang berkaitan dengan nya.

Laras POV

" Huft, capek bgt!" Untung gue cepet nyampe rumah.

Oh ya, gue lupa ngabarin ke Noe begitupun sebaliknya, saat gue mau chat Noe hp gue tiba-tiba lowbat, terpaksa gue harus nge cas dulu.

Gue langsung istirahat tanpa membersihkan badan gue, hari yg lelah 2 hari bersama Noe itu bagaimana 2 abad rasanya, pengennya gitu sih tetap together dengan Noe terus, tapi apalah daya gue impossible tuk bersama Noe.

Tiba-tiba aja ada sekelebat angin kencang yg masuk ke dalam kamar gue, karena jendela gue terbuka, dan akibatnya foto gue bersama Noe terjatuh ke lantai hingga bingkai foto nya retak begitupun kaca nya.

" Loh? Kok pecah?" Gue segera menutup jendela kamar gue kembali.

Serpihan kaca dari foto itu gue bersihkan satu persatu agar nnti ngga kepijak oleh gue ataupun Keluarga gue. Sangat disayangkan foto gue bersama Noe itu udah retak dan harus ganti bingkai baru lagi.

Tapi gue Merasakan ada something yg lain, ini aneh bgt sih bagi gue, kenapa gue jadi khawatir dengan Noe saat melihat retakan kaca bingkai tersebut seperti memisahkan kami berdua.

Gue sempet berfikir aneh tentang gue, dan....

Gue kaget bgt saat mama tiba-tiba aja masuk ke kamar gue.

" Mah!" Kaget.

" Sorry syng, sebelum kamu istirahat diminum dulu susu ini!" Ucap nyokap Laras.

" Taruh aja di meja mah!" Laras

Best Friends? [Noe Laras] S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang