#28 Insiden

1K 72 5
                                    

Di ruangan ganti...

" Duh, kok pala gue pusing yah?" Sekeliling jadi muter-muter, Noe panik dan segera duduk bersandar di lokernya.

" No, no, lu kenapa?" Dimas heran liat Noe seperti itu.

" Gak tau nih, tiba aj pala gue pusing!" Noe kembali berdiri dan membereskan isi lokernya.

" Seriusan ni?" Dimas.

" Iya, lu Luan aj masuk kelas gih!" Noe nyuruh Dimas untuk ke kelas terlebih dahulu, agar ia bisa meminum obatnya yang ia simpan di lokernya.

" Oke, cepetan, ntar lu dihukum lagi kalo telat masuk!" Dimas telah beranjak dari sana.

Kini hanya Noe sendiri saja, Noe sesegera mungkin meminum obatnya agar ia kembali pulih. " Ahhrrrgg, kenapa sih gue hrs gini?" Kesal Noe.

Sementara di kelas...

" Noe mana, kok blm masuk?" Pikir Laras.

" Pasti loe mikirin Noe kan? Tenang aj bentar lagi anak tu bakal nongol!" Ucap Dimas.

Benar saja Noe pun tiba, Noe segera duduk di bangkunya. " Noe, gimana udah baikan? Lu ngga pusing lagi kan?" Tanya Dimas.

Noe hanya mengerutkan keningnya serta mengangguk kan kepala.

" Pusing? Oh mungkin karena luka nya itu yah?" Laras khawatir lagi dengan Noe.

Tak ada percakapan diantara mereka, semua terdiam saat jam pelajaran terakhir di mulai, semua tampak fokus memperhatikan materi pembelajaran hanya saja cuma Noe yang gagal fokus karena Noe merasakan pusing lagi, hingga Noe berhenti sejenak untuk menulis materi. " Duh, sakit lagi pala gue! Plisss sakitnya ntar dirumah aja!" Pinta Noe.

" Noe kenapa yah?" Laras penasaran dengan tingkah Noe.

" Anak² sampai disini dulu pelajaran kita, sekarang semuanya boleh pulang!" Kebetulan bel pulang sekolah bunyi, semua siswa langsung mengemasi barang-barang nya dan tancap gas keluar, Noe adalah orang pertama yang nyelosor keluar kelas dari pada yang lain, ia ingin segera cepat pulang karena ngga tahan dengan kondisi nya saat ini.

Gerbang sekolah, Laras menunggu siapa yg Laras tunggu? Apa Noe? Mungkin sih, tapikan Laras nunggu adiknya karena ia tidak membawa kendaraan ke sekolah, ntah kenapa adik Laras tidak kunjung datang, Laras telah lelah menunggu, saat itu Noe masih berada diparkiran dan belum pulang karena ia mengobrol sebentar dengan teman-temannya.

" No, kasian tuh Laras ngga da yg jemput! Gih anter dia pulang!" Agus.

" Ah, gue males!" Noe sok cuek padahal dalam hati nya pengen.

" Kalau ngga biar gue yg anterin Laras deh!" Dimas.

" Eh-ehhhh, apaan sih lu dims!" Noe jelous nih.

" Yaudah samperin tuh princess lu!" Dimas.

Dengan terpaksa Noe segera menjemput Laras. " Pulang bareng ngga?" Tawar Noe ke Laras.

" Gue udh pesen ojol! Sorry yah!" Jawab Laras.

Pada saat itu kebetulan abg ojol telah sampai di seberang jalan, Laras segera menyebrangi jalan akan tetapi tiba-tiba aja datang sebuah mobil dari arah kanan yang akan menabrak Laras. " Oh no, Ras awas!" Noe bergegas turun dari motor dan langsung mengejar Laras, mobil semakin dekat dan Laras tidak menyadari hal tersebut.

Noe langsung mendorong Laras ke tepian seberang dan mengorbankan dirinya tertabrak mobil hingga Noe terpental jatuh ke aspal, untung saja saat itu Noe masih memakai helm nya hingga tidak terjadi luka yang serius di kepalanya, hanya saja Noe mengalami luka di kakinya.

" Astaga, Noe!" Dimas dan Agus segera menghampiri Noe yang saat itu terbaring di tengah jalan.

" Ahhrrrgg!" Noe berteriak kesakitan  karena kakinya mungkin terkilir dan tangannya berdarah.

" Noe?" Laras langsung bangun dan berlarian menghampiri Noe.

" Kaki gue!" Noe sepertinya tidak bisa menggerakkan kakinya.

" Noe, kenapa lu jadi gini? Harusnya lu ngga lakuin itu tadi!" Laras seketika menangis melihat kondisi Noe seperti itu.

" Ini gak seberapa dgn bayi yg ada di perut lu ras!" Noe segera menepi ia dibantu oleh Laras yang memapah dirinya ke tepi jalan, sementara mobil tadi udh pergi gitu aja.

" Lu ngga apa-apa kan?" Laras begitu khawatir ia juga menangis.

" No, apa yg terjadi dengan lu?" Dimas.

" Astaga, kok lu bisa gini?" Agus.

" Gue baik-baik aj, cuma kaki gue tekilir dikit!" Jawab Noe dengan santai padahal ia berusaha menahan sakit di kakinya.

" Kyk nya parah tu no, liat tuh celana lu Ampe koyak gitu!" Agus.

" Gue takut lu ngga bisa ikut turnamen no, kalau gini!" Dimas mulai panik dan khawatir.

" Eh, kalian jgn ngomong gitu, bantuin Noe donk, bawa ke RS terdekat!" Untuk pertama kalinya Laras mengeluarkan suaranya dihadapan Agus dan Dimas.

Agus dan Dimas sedikit terpana dan kaget saat mendengar suara Laras secara langsung.

" Eh, kalian berdua! Bantuin gue berdiri!" Noe.

" Akhirnya, Laras ngomong juga, ngga nyangka rupanya suara Laras adem didengar!" Agus terpana.

" Eh kalian, ayo bantuin Noe!" Tegas Laras.

" Oke" Dimas dan Agus memapah Noe dan membawa Noe ke RS terdekat.

" Ras, sebaiknya lu ngga usah ikut! Lu pulang aj, lu ngga usah khawatir Ama gue, yang penting lu harus byk istirahat!" Pinta Noe ke Laras yang saat itu akan ikut dengan mereka.

" Iya ras, mendingan lu balik aj! Biar kita yg urus ni anak!" Dimas.

" Noe, ngga apa-apa nih?" Laras masih khawatir.

" Iya gue ngga apa-apa kok! Lu pulang yah!" Pinta Noe.

Akhirnya Laras mau pulang karena Noe membujuknya agar tidak ikut karena Noe ngga mau membuat Laras khawatir terhadap dirinya. Dimas dan Agus membawa Noe dgn mobil Dimas, sementara Agus membawa motor Noe.

" Noe kok Laras mau nurut bgt sama lu? Lu jampi apa dia?" Ucap Dimas sambil nyetir mobil.

" Apaan sih, pikiran lu aneh bgt!" Noe kesel dgn pertanyaan yg di lontarkan Dimas.

" Ya gue aneh aja gitu sama Laras!" Dimas.

" Udah ahhrrrgg, jgn bhs dia!" Noe.

Follow, komen, vote dan Share

Thanks 🙏

Best Friends? [Noe Laras] S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang