30. Kimia

6 1 1
                                    

Sekembalinya dari kantin menuju kelas. Kami bertiga hanya diam selama perjalanan. Tak ada yang mau berbicara meski hanya basa-basi. Terlalu fokus dengan langkah dan pelajaran selanjutnya. Tentu saja ini pelajaran yang juga menyenangkan walau cukup memutar otak untuk memahaminya. Aku juga tak terlalu memikirkan masalah Airin dan Koji di kantin tadi karena fokus sudah tertuju pada pelajaran selanjutnya. Bukankah ini menyenangkan, bisa mengalihkan perhatian dari masalah. Bisa membuat terfokus hanya karena pelajaran merupakan hal yang bagus. Setidaknya aku tak akan berpikiran bagaimana langkah selanjutnya yang harus kuambil. Pikirkan saja tabel periodik unsur yang menunggu untuk dihapalkan bagi yang belum hapal.

"Bagaimana jika ditengah pelajaran, pak guru minta kita menjelaskan tabel periodik unsur? Bukankah itu masalah?" celetuk Nisa tiba-tiba saat sudah di ambang pintu kelas.

"Mana mungkin. Lagipula, itu bukan masalah bagiku karena aku masih hapal bulat-bulat tabel periodik unsur! Hahaha," pungkas Kamio diringi tawa renyah.

Nisa menatapku, meminta pembelaan terhadap perkataannya barusan sekaligus membalas perkataan Kamio yang menyakitinya.

"Mungkin saja tidak, Nis. Kalaupun dibahas nanti, paling hanya ditunjuk seseorang untuk mempersingkat waktu karena kita sedang di laboratorium bukannya kelas. Jadi kita harus lebih punya banyak waktu untuk percobaan di laboratorium," jelasku berusaha untuk menenangkan Nisa yang sudah terlihat khawatir.

"Memangnya kamu sudah lupa dengan tabel periodik unsur, Nis?" lanjutku dengan nada menyelidik.

"Tidak. Hanya saja, sedikit lupa. Kamu jangan membuatku bertambah khawatir, Ti. Bagaimana jika seseorang yang kamu bilang itu aku?" keluh Nisa sembari mengikutiku masuk kelas.

Tabel periodik unsur yang terdiri dari seratus lebih unsur di dalamnya. Memiliki golongan A dan golongan B serta golongan transisi dalam yang terdiri atas Lantanida dan Aktinida. Dihapalkan dan dipahami unsur beserta lambang, golongan, periode, nomor atom serta nomor massa. Jadi aku cukup mengerti jika Nisa bilang dia sedikit lupa. Mengingat banyaknya angka dan huruf yang harus diingat beserta posisinya di mana.

"Sudahlah, berdoa saja semoga Kamio yang mendapatkannya." Aku mendudukkan diri di kursi belakang, tempatku dan Nisa selama beberapa bulan ini.

Tentu saja, orang yang merasa namanya disebutkan langsung menanggapi dengan cepat.

"Hei, kenapa jadi aku?" bantah Kamio tak terima.

"Bukannya sebelumnya kamu bilang, kamu masih hapal bulat-bulat tabel periodik unsur! Seharusnya kamu senang jika kamu bisa memberi manfaat lewat hapalanmu itu. Terutama manfaat untuk orang-orang yang sudah mulai lupa sedikit," balasku tak ingin kalah darinya.

Lihat. Kelakuanku masih saja sama seperti aku menghadapi Koji dengan segala sikap menyebalkannya. Membalas dengan keras apa yang dilemparkan padaku. Sama saja.

"Hah! Kita lihat saja nanti."

Selanjutnya kami sekelas melangkah menuju ruang laboratorium setelah mendapatkan pendahuluan oleh pak guru yang mengajar. Melupakan sejenak pembahasan tentang tabel periodik tadi. Kamio sudah berjalan bersama teman sebangkunya di barisan tengah. Aku dan Nisa sedang berusaha menyusul di barisan belakang dengan susah payah.

Sesampainya di ruangan, kami langsung mendapatkan penjelasan beserta antek-anteknya. Peringatan hati-hati dan juga harus menjaga kebersihan. Tentu saja kami mendengarkan sembari mencuri-curi pandang pada alat dan bahan yang ada.

Baiklah. Percobaannya yaitu, uji kepolaran senyawa. Dengan tujuan percobaan untuk menguji kepolaran senyawa dengan medan listrik. Alat dan bahan yang sudah kami lirik sedari tadi yaitu sisir plastik, kain wol, buret, statif, klem, corong, gelas beker, air, dan larutan metana. Cukup banyak menurutku.

Kami mengikuti petunjuk pak guru dengan telinga menangkap penjelasan dengan jelas. Mengikuti cara kerja yang dilakukan oleh pak guru yang seolah mudah saja.

Baiklah, saatnya mengikuti apa yang telah pak guru lakukan sebelumnya. Cara kerjanya yang pertama yaitu pasang buret pada statif. Masukkan air pada buret menggunakan corong. Lalu ambil sisir plastik. Gosok berkali-kali dengan kain wol agar terjadi medan listrik. Kemudian letakkan sisir dekat aliran air pada buret. Apa yang dapat di amati itu yang akan dituliskan nanti dan juga bagaimana jika aliran air diganti dengan CH4? Kami harus mengamatinya lalu menuliskan pengamatan pada sebuah tabel yang berisikan jenis larutan yaitu air dan larutan metana. Kemudian kami harus menuliskan pengamatan kami mengenai pembelokan oleh medan listrik dan juga kepolaran senyawa. Setelahnya kami harus membuat kesimpulan bahwa air termasuk senyawa yang bersifat bagaimana dan juga metana termasuk senyawa yang bersifat bagaimana. Cukup banyak hal yang harus dilakukan dan dipikirkan.

"Ti, bagaimana?" bisik Kamio.

Aku menoleh dengan pelan ke arahnya, "Apanya?" bisikku balik.

"Tabel periodiknya?" balasnya diiringi seringaian.

Mungkin (Sudah Diterbitkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang