Jangan memberi aku harapan tapi akhirnya akhirnya kau malah meninggalkan___
Keesokan paginya, Allen sudah siap dengan seragam SMA Andromeda yang sudah melekat di tubuhnya. Tak lupa ia menyemprotkan parfum berbau bubble gum dan berkaca sekali lagi untuk memastikan bahwa ia sudah tampil dengan rapi.
"Coba aja Mama sama Papa ada disini, pasti Mama sama Papa bangga karena gue berhasil jadi anak yang berprestasi. Tapi gue nggak boleh sedih, gue harus tetap semangat!"
Allen pun keluar kamar dan melihat anak-anak panti sedang sarapan. Tiara, yang merupakan gadis kecil yang paling dekat dengan Allen segera beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri Allen sembari memeluk erat.
"Kak Allen mau sekolah ya? Kenapa Kak Allen nggak disini aja main sama kita? Kan kemarin kita udah main sama Kak Rafa, nah sekarang giliran Kak Allen yang main sama kita," tutur Tiara.
Allen yang melihat itu tersenyum lalu berjongkok mensejajarkan dirinya di hadapan Tiara.
"Sekarang Kak Allen nggak bisa main sama kalian. Tapi Kak Allen janji habis ujian kenaikan kelas, Kak Allen akan ajak kalian kemah. Mau nggak?" balas Allen sambil mengusap lembut rambut Tiara.
"Yeeyyy...asyik!! Janji kan Kak Allen mau ajak kita liburan?" tanya Tiara memastikan. Allen pun mengangguk membuat kesenangan Tiara semakin bertambah.
Tiara segera menghampiri teman-temannya dan memberitahukan soal rencana liburan. Mendengar itu teman-teman Tiara bergerombol menghampiri Allen.
"Kak Allen bener mau ajak kita liburan?"
"Kak Allen nggak bercanda kan?"
"Asyik...kita liburan!"
"Nggak sabar mau liburan!"
"Bareng Kak Rafa nggak Kak?"
"Iya, Kak Allen mau ngajak kalian kemah sama Kak Rafa. Nanti kalau Kak Allen udah selesai ujian, baru kita berangkat," balas Allen.
"Asyiiik!!!" seru semuanya.
Tanpa sadar melihat kebahagian mereka membuat hati Allen berdesir. Melihat wajah yang dihiasi dengan senyuman mampu meluluhkan Allen. Sekarang Allen sadar bahwa kebahagiaan tak hanya dari soal percintaan.
•••
"Loh, kok lo ada disini? Ngapain?" tanya Allen begitu melihat Aveer sudah ada di depan panti asuhan.
Aveer yang semula sedang bermain handphone mendengar suara Allen langsung mendongak dan menjawab. "Gue mau jemput lo? Emang masalah?"
"Nanti kalo Dhea tau gimana? Kan dia suka banget sama lo. Kalo dia tahu gue malah makin dibenci dan makin dibully sama dia. Gue gak mau dapat bully-an lagi hari ini. Gue mau hidup tenang. Mending lo berangkat sendiri aja! Gue bisa naik angkot."
Saat Allen hendak pergi, pergelangan tangan Allen dicengkeram oleh Aveer membuat pergerakan Allen terhenti.
"Apa lagi sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Enough [ PROSES REVISI ]
Teen Fiction𝕄𝔸𝕌 ℍ𝔼𝔹𝔸𝕋? 𝕁𝔸ℕ𝔾𝔸ℕ 𝕁𝔸𝔻𝕀 ℙ𝕃𝔸𝔾𝕀𝔸𝕋! JUDUL AWAL : MY HEART "𝐊𝐢𝐭𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐩𝐚𝐬𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐭𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐞𝐧𝐝𝐚𝐦 𝐥𝐮𝐤𝐚 𝐧𝐚𝐦𝐮𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐛𝐚𝐡𝐚𝐠𝐢𝐚." Allen...