Biarkan saja! Mereka tak tahu apa yang kita rasakan, mereka hanya tahu apa yang kita tampakkan___
"Dara?" ucap semuanya secara kompak.
Dia adalah Dara Vanesa Arbigell, salah satu orang yang pernah membully Allen. Sekarang ia sekolah di SMA Merah Putih dikarenakan tuduhan kasus bullying yang tidak bisa ditoleransi menyebabkan Dara harus pindah sekolah.
"Lo kenapa bisa ada disini? Bukannya lo udah pindah ke Bandung dari satu tahun yang lalu? Apa jangan-jangan lo yang udah nyulik Allen?" tanya Aveer beruntun.
Dara pun tertawa keras. "Bukan karena gue pernah bully Allen, kalian bisa nuduh gue seenaknya. Gue akui kesalahan gue di masa lalu emang nggak bisa dimaafin, tapi kasih gue kesempatan untuk memperbaikinya. Gue tau dimana Allen sekarang dan gue mau bantu dia. Apa lo tahu keadaan Allen sekarang gimana? Nggak kan? Maka dari itu gue nawarin kerjasama ke kalian supaya Allen cepat ditemuin. Biar gue nggak terbelenggu sama kesalahan gue."
"Lo nggak lagi drama kan? Gue tahu akal busuk lo, dan gue tahu juga lo pasti masih punya dendam kan sama Allen? Lo mohon-mohon sama kita supaya bisa kerjasama sama lo, dan lo gunakan kesempatan itu untuk memenuhi hasrat dendam lo? Gue nggak sebodoh itu buat percaya sama lo," balas Aveer tak percaya dengan ucapan Dara.
"Lo percaya nggak?" tanya Satria pelan sambil menyenggol lengan Gailan.
"Mana saya tahu, saya kan ikan," jawab Gailan asal.
"Anjing," umpat Satria.
"Harus berapa kali sih gue bilang supaya lo percaya sama gue? Gue udah ngomong jujur, mana mungkin gue ngulangin kesalahan yang bakal berakibat buruk ke diri gue sendiri?" ujar Dara seraya menghela nafas pasrah.
"Oke, kalau lo masih nggak percaya, terserah lo. Gue udah coba yakinin lo, gue udah coba kasih bantuan ke lo, tapi lo masih nggak percaya. Gue bisa sendiri nemuin Allen dan sekarang gue nggak butuh bantuan lo," saat Dara ingin pergi, lengannya dicekal oleh Aveer, membuat Dara berhenti.
"Katanya nggak percaya, giliran dia mau pergi, eh ditahan. Labil banget jadi cowok," gumam Satria mendapat tabokan keras dari Gailan.
"Lama-lama gue sumpel mulut lo pake kaus kaki keramat gue!"ancam Gailan.
"Sans, Bro."
"Kali ini gue percaya sama lo, tapi kalau lo bikin kesalahan yang sama lagi, gue nggak akan segan-segan untuk bertindak lebih jauh," ucap Aveer tegas.
"Ikut gue!" titah Dara.
•••
"Angker banget tempatnya, mana semak belukar nya banyak banget lagi," keluh Satria.
Saat ini, mereka sudah sampai di depan sebuah gudang yang kelihatannya sudah lama tidak berpenghuni. Banyak lumut di dindingnya dan semak belukar yang mengitari gedung tersebut.
"Cemen banget lo jadi cowok, yang gentle dong kayak gue. Tetap stay cool," ujar Gailan menyombongkan diri. Satria pun mendengus kesal.
"Halah, sok stay cool. Giliran sama Gisell aja sok kegantengan," cibir Satria membuat Gailan melebarkan matanya. Jika kalian mengira Gisell yang dimaksud Satria adalah Gisell teman Dhea, maka tebakan kalian benar. Ya, Gailan sudah lama memendam perasaan kepada perempuan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Enough [ PROSES REVISI ]
Teen Fiction𝕄𝔸𝕌 ℍ𝔼𝔹𝔸𝕋? 𝕁𝔸ℕ𝔾𝔸ℕ 𝕁𝔸𝔻𝕀 ℙ𝕃𝔸𝔾𝕀𝔸𝕋! JUDUL AWAL : MY HEART "𝐊𝐢𝐭𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐩𝐚𝐬𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐭𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐞𝐧𝐝𝐚𝐦 𝐥𝐮𝐤𝐚 𝐧𝐚𝐦𝐮𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐛𝐚𝐡𝐚𝐠𝐢𝐚." Allen...