21. PERIHAL KOLOR

97 20 33
                                    


Sampai detik ini setidaknya aku tahu bagaimana rasanya mencintai dalam diam, memendam perasaan rindu sendirian

___


















































"Assalamualaikum."

Dara yang sedang asyik menonton televisi sambil ngemil makanan pun langsung berdiri mendengar ada salam seseorang dari luar. Siapa yang malam-malam begini bertamu ke rumah orang?

"Waalaikumsalam. Eh, ada Tante Rena," jawab Dara ketika melihat Ibu dari Allen tersenyum ke arahnya.

"Tante mau ngapain malam-malam kesini? Ada yang bisa Dara bantu? Atau ini soal Allen?" tanya Dara sopan.

"Tante kesini mau izin menginap dan sekalian tanya kabar Allen bagaimana. Tante rindu banget sama Allen," jawab Rena membuat Dara bingung.

"Tante mau nginap disini? Emang ada apa sih Tante? Gak biasanya Tante pergi dari rumah kayak gini," ucap Dara. Memahami setahu Dara, Rena paling anti keluar malam hari jika tak ada urusan penting. Namun sekarang berbeda. Rena datang ke rumahnya untuk menginap. Sebenarnya masalah apa yang menimpa Rena?

"Bicara di dalam aja ya. Tante akan ceritain semuanya sama kamu."

"Oh ya, sampai lupa kan. Yuk masuk, Tante!"
ujar Dara mempersilahkan Rena masuk. Setelah Rena masuk, Dara menutup pintunya kembali dan duduk di sofa tepat di sebelah Rena.

"Tante mau Dara ambilin minum? Kayaknya Tante capek banget. Kan jarak dari rumah Tante kesini lumayan jauh," tawar Dara dijawab gelengan oleh Rena.

"Gak usah. Tante gak seberapa haus kok," Dara mengangguk mengerti.

"Tante mau cerita apa sama Dara? Soal Allen atau soal keluarga Tante?" tanya Dara memulai pembicaraan.

"Tante mau cerita dua-duanya sama kamu. Tante selama ini butuh tempat cerita, tapi gak ada satu orang pun yang mau dengerin cerita Tante," lirih Rena.

"Tante cerita aja sama Dara. Dara bakalan dengerin kok."

"Kamu udah tau kan alasan Tante taruh Allen di panti?" Dara mengangguk. "Tante sebenarnya gak tega buat taruh Allen di panti. Tante sayang banget sama dia dan Tante merasa jadi orang tua yang gak berguna. Tante gak berhasil buat lindungi Allen dari kemarahan Mama semenjak Papa meninggal."

"Tante gak bisa bentak Mama. Bagaimanapun juga Mama itu udah melahirkan dan merawat Tante dengan penuh kasih sayang. Tante gak mau mengecewakan Mama, tapi Tante juga sayang sama Allen. Tapi setelah Tante pikir-pikir, sebaiknya Tante titipkan Allen kepada salah satu panti asuhan supaya dia tetap dirawat dengan baik. Satu bulan sekali Tante jengukin Allen karena Mama sama sekali gak ngebolehin Tante untuk nemuin Allen. Tante gak tau juga kenapa Mama bisa benci banget sama Allen."

"Kalau boleh tau kenapa Allen selalu dibilang anak haram sama Mamanya Tante?" Pikiran Rena jatuh disaat ia dan Dean melakukan perbuatan haram. Mengingatnya saja membuatnya muak.

"Tante dan mantan suami Tante melakukan perbuatan haram. Awalnya Tante pikir, Dean adalah cowok baik-baik dan bisa jadi penuntun Tante di masa depan. Ternyata, Dean sama saja seperti cowok brengsek diluaran sana, yang hobinya merusak mahkota perempuan." jawab Rena.

"Loh, tapi kok Mamanya Tante bisa benci sama Allen sekaligus benci sama Tante? Harusnya Mamanya Tante benci sama Om Dean karena udah rusak masa depan Tante."

"Justru itu Tante gak betah lama-lama di rumah. Dean berhasil buat Mama percaya sama dia kalau Tante yang goda dia sampai-sampai Tante hamil. Nyatanya gak seperti itu. Dean yang mulai duluan dan bukan Tante. Tante gak habis pikir sama jalan pikiran Mama. Mama kenapa bisa percaya sama anak orang lain daripada Tante yang anaknya sendiri."

You're Enough [ PROSES REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang