Kini Salma dan Naifa sudah berada di kawasan Masjid Al-Ikhlas untuk menghadiri kajian Ustadzah Aliyah. Berhubung waktu juga sebentar lagi akan mulai acaranya, mereka berdua segera bergegas untuk masuk ke dalam masjid.
Mengambil tempat duduk di urutan baris kedua membuat Naifa bersyukur, karena bisa mendengarkan tausiyah dengan fokus di jarak yang tidak terlalu jauh dari tempatnya duduk.
Dengan tema tausiyah tentang Istiqomah Dalam Beribadah, semakin membuat Naifa terfokus dalam mendengarkan apa-apa yang disampaikan oleh Ustadzah Aliyah, sebagai pengisi acara.
"Mengajak kepada kebaikan itu bukan perkara mudah, ketika kita melakukan kegiatan-kegiatan rutinitas kita saja belum tentu kita dapat beristiqomah.
Kadang-kadang kita merasakan sendiri, bahwa kegiatan ibadah yang kita lakukan selama ini kebanyakan bersifat temporal. Jadi ibadah yang dilakukan hanya sesuai kebutuhan atau keinginan kita saja.
Ketika kita mendapat suatu ujian atau cobaan dari Allah yang kita tidak menyenangi ujian atau cobaan tersebut, kita bisa semakin dekat kepada Allah ta’ala. Namun ketika ujian dan cobaan itu telah berlalu dan kita mendapatkan kesenangan yang diinginkan, kita mulai lalai, lengah dan lupa kepada Allah ta’ala."
Sepenggal tausiyah yang di sampaikan oleh Ustadzah Aliyah membuat Naifa merenungi dirinya sendiri di masa lalu. Betapa sombongnya ketika mendapatkan kesenangan dunia, ia justru melupakan Allah yang telah memberikan semuanya.
Dalam diam tanpa diketahui oleh orang sekitarnya, air matanya perlahan turun dan sebisanya ia menahan isak tangisnya yang mulai sesegukan.
"Kamu baik-baik saja, Nai?" Salma bertanya di samping Naifa.
Meskipun Naifa sudah mencoba menahan isak tangisnya, Salma terlalu peka terhadap sekitar.
"Aku nggak apa-apa kok, Sal." Sebelum menjawab Naifa menghapus jejak air mata yang membasahi pipinya dengan cepat, lalu tersenyum seakan terlihat baik-baik saja ke arah Salma.
Salma ikut tersenyum, ia tidak ingin memaksa Naifa untuk bercerita saat ini. Dan, ia pun memilih menfokuskan diri kembali untuk mendengarkan tausiyah.
"Kewajiban kita sebagai makhluk Allah dan Umat Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bukan hanya melakukan sesuatu perkara yang bersifat wajib saja. Ketika kita melaksanakan sholat wajib yang lima waktu dan dilakukan dengan tepat waktu, itu merupakan sesuatu yang biasa bagi seseorang yang beriman, karena hal tersebut merupakan sebuah kewajiban yang memang harus dilaksanakan.
Tetapi, sangat luar biasanya apabila hal-hal yang wajib tersebut kita hiasi dengan hal-hal yang sunnah. Nah, hal itulah yang seharusnya terus kita lakukan dengan istiqamah, dengan mengerjakan perkara yang sunnah dengan tidak membengkalaikan perkara wajib. Seperti melakukan sholat dhuha, tahajud, sedekah dan perkara-perkara sunnah lainnya."
Naifa bertekad setelah ini bukan hanya perihal yang wajib yang akan ia kerjakan melainkan perkara yang sunnah, dan semata-mata ia kerjakan hanya karena Allah.
Namun yang harus kita perhatikan dan berhati-hati yaitu apakah kita sudah istiqamah atau belum. Mungkin hari ini kita melakukan perkara-perkara tersebut, namun besok tidak ada jaminan kita masih melakukannya. Karena memang menjaga keistiqomahan dalam beribadah kepada Allah itu tidaklah mudah, perlu perjuangan dan keikhlasan dan itu sesuatu yang berat bagi yang tidak ikhlas."
Ya, Naifa berdoa untuk dirinya sendiri agar ia termasuk orang yang ikhlas dalam beribadah kepada Allah dan ia bisa memperoleh dan menjaga keistiqomahan dalam menjalankan perkara yang wajib maupun sunnah apapun yang akan ia kerjakan dalam beribadah kepada Allah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jalan Takdir Terindah
Romance"Aku punya masa lalu dan kamu pun punya masa lalu. Aku tidak mempermasalahkan masa lalu kamu, karena yang terpenting bagiku, kamu adalah masa depanku yang harus selalu aku jaga dan aku bimbing hingga ke Jannah-Nya." - Muhammad Farzan Alhusayn - "All...