Clang!
Seluruh pemain yang ada di lapangan basket indoor itu menghentikan laju larinya saat bola berhasil masuk ke dalam ring, lagi-lagi Minho mengendalikan bola seorang diri
"latihan hari ini sampai di sini, terimakasih atas kerja kerasnya" Chris, sang kapten basket bertepuk tangan sesekali membalas bungkukan para anggota tim yang mulai bubar
Ia menghampiri salah satu pemain terbaiknya yang hari ini sangat meresahkan
"Minho, gue tau lo gak biasanya kayak ini, tapi gue harap apa pun masalah yang lo alami, itu gak mempengaruhi performa lo di lapangan"
Sang kapten menepuk lengan Minho lembut "tidak banyak waktu tersisa sampai hari-H, istirahatlah dengan baik"
Minho mengangguk "maaf bang"
Ia tidak bermaksud menguasai bola sendirian, tapi entah kenapa otaknya seakan tak bisa fokus untuk berpikir kemana ia harus mengoper bola
Buk
Tubuh Minho terhuyung ke depan akibat timpukan lengan besar di lehernya
"bang Chris bener, tapi gue akui lo keren banget sih, mereka aja sampe gabisa ngerebut bolanya dari lo"
"ya gue tau" Minho menurunkan lengan Changbin yang membebani pundak
"sebagai orang yang setim sama lo gue bersyukur, karena gak perlu capek-capek ngejar bola"
Saat latihan anggota klub mereka dibagi menjadi dua tim, dan Changbing satu tim dengan Minho
Disela-sela minum Changbin sedikit melirik ke arah Minho yang memang berbeda dari biasanya "lo gapapa ho?"
Yang ditanya menghela napas dalam "ya lo pikir aja"
Dahi Changbin mengkerut
"apa yang gue pikirin anjing kalo gue aja gatau masalah lo"
Minho tertawa, seru juga membuat Changbin marah-marah
"gue udah tau kenapa lo ngelarang gue buat nyatain perasaan ke Jisung"
Awalnya Changbin terkejut mendengar perkataan Minho namun keterkejutan itu berubah menjadi senyuman miring andalannya
"lo yakin dia homofobik bin?"
Changbin mengedikkan bahu
"dia ada deket sama perempuan waktu smp atau sma?"
"dia cuma deket sama gue" selalu seperti ini, Minho hanya akan banyak bicara saat topik pembahasan mereka tentang Jisung
"dia pernah nyium lo?" tanya Minho memastikan
"pfft, kenapa? Lo cemburu sama gue?"
Minho menyebikkan bibirnya enggan bertanya lebih lanjut
Johahaesoe mian mian Johahaeseo mianhae~
Dengan malas Minho mencari keberadaan ponselnya di dalam ransel
"oh jiji?" tanpa pikir panjang ia langsung menggeser tombol hijau
"bucin" batin Changbin
"iya ini gue udah selesai, hmm, okey gue pulang sekarang" Minho beranjak dengan ransel di punggung
Ia sibuk berbicara dengan Jisung di sebrang sana, sampai saat mencapai pintu keluar ia baru sadar jika telah meninggalkan Changbin sendirian "bin gue duluan!"
"hm" jawabnya singkat
Changbin sedikit curiga jika sahabat manisnya itu sedang menekan perasaannya sendiri
Pernah ia melihat Minho dan Jisung sedang makan bersama di cafetaria fakultas teknik, entah mengapa mereka bisa nyasar di cafetaria fakultasnya, Changbin tak paham
Yang menarik perhatian Changbin adalah kaki keduanya yang sedang bermain-main, mereka saling menggesek dan sesekali menekan ke lantai
"asik kali ya kalo gue ikutan main" Changbin memutuskan menghampiri keduanya dengan nampan berisi makanan di genggaman
"halo guys" ia mendudukkan diri di samping Jisung
Rencana Changbin gagal karena gerakan kaki keduanya berhenti setelah ia datang
"halo bi" jawab Jisung disertai senyuman manis
Berbanding terbalik dengan Minho yang merasa kegiatannya dengan si manis terganggu, ia memasang wajah masam ke arah Changbin
"apa lo?" bisik Changbin dengan wajah tengilnya
Saat Changbin ketempat duo itu pun, banyak kemesraan yang terumbar meski mereka melakukannya secara diam-diam
Berciuman di dapur misalnya
Ia tidak sengaja melihat keduanya saling berhadapan dengan tutup panci yang menghalangi pandangan
Changbin tidak bodoh untuk mengetahui apa yang sedang mereka lakukan
Ingin sekali ia berkata jika mereka lebih terlihat seperti sepasang kekasih ketimbang sahabat
Tapi Changbin tidak akan mengatakannya karena ia tau apa yang akan terjadi setelah kalimat itu keluar dari mulutnya
Jisung yang seorang homofobik akan berhenti melakukan hal-hal manis tersebut dan menjauhi Minho sejauh-jauhnya seperti yang ia lakukan pada Felix
Dan Minho, sebagai seorang bunciners sudah pasti akan membenci Changbin seumur hidup karena telah menghancurkan hubungan yang bahkan belum ia mulai
Sungguh skenario yang mengerikan
"tapi jika Jisung menganggap itu normal dan biasa, apa boleh buat?" Changbin berdialog dengan dirinya sendiri
"Tapi bukankah aneh jika melakukan hal-hal manis semacam itu dengan sesama jenis setelah dia memikirkan orientasi seksualnya?" kini isi pikiran Changbin yang berbicara
"gue mikir apa sih anjing? Akh!!" ia menjambak surainya kasar "capek banget gue"
Ia menghirup napas dalam dan mengeluarkan perlahan, menenagkan pikiran setelah memikirkan hal berat yang bahkan bukan urusannya
"otak gue yang ganteng, lo harus diem setelah gue buka pintu ini" kini Changbin sedang berada di depan flatnya yang ia huni bersama Lee Felix, sesuai dengan apa yang Jisung minta darinya
Clek
"Felix?"
Tak seperti yang diharapkan, yah selama di hidupnya masih ada Felix dan Jisung ketenangan pikirannya tidak akan pernah bertahan lama
Kedua saudara kembar ini selalu membuat kepalanya siap meledak kapan saja
"kalian ngapain?"
30/05/21
![](https://img.wattpad.com/cover/270969097-288-k335952.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bestb̷̷o̷̷y̷̷friend | Minsung
FanfictionBukankah aneh jika melakukan hal-hal manis dengan sesama jenis setelah dia mendeklarasikan diri sebagai homofobik? "lo yakin dia homofobik bin?" 25/05/21