(15) pt.2

699 75 5
                                        

“eung” si manis menggeliat di atas tempat tidur guna merenggangkan otot-otot kakunya

Jisung baru saja bangun dari tidurnya yang ke dua. Udara dingin pagi hari selalu berhasil menuntun Jisung kembali tidur dan bangun saat sing. Lagi pula ia tidak tau harus berbuat apa di pagi hari

Kryuk~

Hari sudah siang tapi Jisung sama sekali belum mengisi perutnya. Semenjak pindah di sini jadwal makannya jadi kacau, ia terbiasa melewatkan sarapan, sang kakak tidak pernah membuatkannya, sangat kontras dengan Jisung yang terlalu malas keluar mencari makan atau sekedar melakukan pesan antar

“huft! Useless banget sial” pekan tenang sudah hampir habis tapi si manis masih belum melakukan apa pun, ia bahkan membatalkan semua janji dengan teman-temannya untuk belajar bersama

“lo bisa Ji, ayo kita ke perpustakaan hari ini”

Ting~

Jisung menoleh ke sumber suara—ponsel di atas nakas—tanpa perlu mengecek lagi ia sudah tau itu pesan dari Minho dan sedikitnya dari Changbin

Dua lelaki itu terus menghubunginya sejak hari itu. Awalnya Jisung hanya membalas pesan Changbin dan seperti biasa ia menceritakan semua yang terjadi di antara dirinya dan Minho

Sampai ia tahu bahwa Changbin adalah seorang pembohong. Dengan kebabiannya lelaki itu mengatakan bahwa ia tahu Minho menyimpan perasaan sedari dulu, dan ia bungkam seolah semuanya normal

Minho menyukainya dan Changbin mengetahuinya. Jadi selama ini hanya dirinya yang tidak tahu? Bagus, Jisung merasa dibodohi oleh kedua sahabatnya

Terlebih mengingat dare ciuman yang Changbin berikan, semua kini terasa berbeda. Bukankah secara tidak langsung Changbin ingin ia dan Minho menjadi lebih dekat dan intim? Jisung benar-benar ingin memukul habis wajah preman itu jika mereka bertemu

Orang bilang perempuan dan laki-laki tidak bisa bersahabat? Jika seperti ini.. apa laki-laki dan laki-laki juga tidak bisa bersahabat?

***

Jiji

Maaf gue suka lo ji

Maaf gue gak bisa nahan
perasaan ini

Gue tau lo butuh waktu, tapi
gue harap lo balik ke sini

Ah gue juga belum tau jawaban lo

Biarin gue tau kalo lo gak suka gue

Beri tau gue kalo lo benci gue

Have a nice day

jangan skip makan


“ho”

“lo dengerin gak sih?” Chae memukul kencang lengan Minho “nunggu pesan dari siapa? ngeliat hp mulu perasaan”

“gapapa” tanpa merespon pukulan Chae lelaki tampan itu memasukkan ponselnya ke dalam saku

“sekarang gue tanya, lo tau gak gue tadi ngomong apa?” tanya Chae dengan nada kesal

“apa?” tanya Minho dengan tatapan yang menunjukkan ketidaktertarikan

“ck, tuh kan... lo tuh ya aneh banget akhir-akhir ini kayak zombie lagi diare. Sering ngelamun, nggak fokus kalo diajak bicara, jangan-jangan lo nggak tidur juga ya? Coba ngaca deh mengenaskan banget mata panda lo”

Bestb̷̷o̷̷y̷̷friend | MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang