(Bonchap) Shy Boy

847 60 22
                                    

Seperti malam malam sebelumnya Minho sibuk bermain game di kamar sedangkan Jisung mengerjakan tugasnya mencuci piring di dapur

“ho”

“hm? Udah selesai?” Minho mengintip sang kekasih dari balik ponselnya

Si manis merangkak menaiki tubuh sang kekasih yang terlentang, memasukkan kepalanya di antara lengan Minho yang sibuk bermain ponsel

“Min-ho, liat gue”

“kenapa? Apa ada yang berubah? Gue udah liat muka lo tiap hari dan sama aja, tetep manis” Minho masih tidak melepaskan pandangan dari game yang ia mainkan

“udah ah gue tidur sendiri di kamar lo aja”

“enggak-enggak sayang, jangan pergi, mau apa hm?” secepat kilat Minho mengikat tubuh Jisung sampai tidak dapat bergerak. Netranya bergerak perlahan mengobservasi setiap inci wajah sang kekasih “cantik”

Cup

Blush

Jisung bersembunyi malu-malu di dada Minho

Yang menjadi tempat bersembunyi terkekeh gemas “oh.. shy boy” tepukan lembut di pantat ia berikan. “kecupan di kening bikin lo semalu ini? Gimana kita mau making love?”

Merasa titik lemahnya disinggung manis memicing kesal ke arah Minho “maksud lo? Kita nggak bisa making love gara-gara gue pemalu?”

Minho mengangguk seraya tersenyum miring, senang sekali menggoda kekasihnya

“lo ngeremehin gue?”

“sayang, gue nggak akan ngeremehin kalo lo bisa buktiin”

Jisung memasang wajah datar andalannya, rasanya semakin kesal karena Minho sangat pandai menempatkannya di situasi yang sulit “buktiin gimana?”

“lakuin apa yang lo mau, oh atau lo udah lupa tadi minta apa? Mau gue ingetin? Sayangnya Minho tadi bilang mau makan pe—mp”

Si manis menutup rapat-rapat mulut Minho dengan kedua tangannya, “fine, gue lakuin”

Jisung mengubah posisinya menduduki paha Minho, Minho pun mengubah posisi punggungnya menjadi bersandar di headbed. Si manis mati-matian menjaga ekspresinya agar tetap datar meski jantungnya sudah berdetak tak karuan

Perlahan ia turunkan celana yang Minho kenakan, “oh, gosh”

Si manis menunduk dalam saat mendapati milik Minho yang ternyata memiliki ukuran jauh berbeda dengan miliknya, “belum apa-apa udah sebesar ini?” (Kurang lebih sama dengan ukuran milik Jisung versi tegang)

“kenapa sayang? Mau nyerah?”

tskJisung menggeleng kuat, ia harus membuktikan bahwa ia bisa agar Minho tak lagi meremehkannya

Jemari mungil Jisung mulai bergerak memberi usapan lembut ke seluruh permukaan, tak lupa ia berikan pijatan samar untuk menambah sensasi sensual. Ingat Jisung juga laki-laki, jadi membuat penis Minho berdiri tegak dengan sempurna adalah tugas kecil untuknya

“terus apa anjing? Masak iya masukin ke mulut gue?”

Memikirkannya saja membuat Jisung hampir gila, bisa-bisanya tadi ia dengan lancar mengatakan ingin memakan penis Minho

“sayang, nggak jadi dimakan?” tanya Minho dengan sorot mata yang begitu menyebalkan

“bajingan!”

Mau tak mau Jisung menunduk, menyejajarkan ujung penis Minho dengan mulutnya. Ia mencoba membuka mulut yang sayangnya tak bisa lebih besar dari kepala kejantanan sang kekasih.

Bestb̷̷o̷̷y̷̷friend | MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang