Hari sudah semakin sore, cahayanya menembus celah-celah kecil dedaunan yang cukup rapat, menyinari kulit seputih susu milik Chae yang sedang berjalan mengekori lelaki tampan di depannya.
“ho, serius deh lagu lo terlalu mellow buat pembukaan, ganti boleh ya, yaa?” Chae tak henti-hentinya merengek tentang lagu yang Minho pilihkan, pasalnya lelaki itu memilih lagu without me milik halsey yang terlalu dramatis untuk pembukaan lomba yang seharusnya dapat meningkatkan gairah para penonton
“gak, nanti juga heboh waktu lo naik ke tubuh gue”
“gimana? Tadi lo bilang nggak mau sexy dance gara-gara ada hati yang harus lo jaga, kenapa sekarang jadi gue yang naik ke tubuh lo?”
“shh diem, lo boleh protes kalo udah kita coba, sekarang nyari tempat dulu ok?”
Keduanya sedang mencari tempat untuk latihan, ruang dance yang akan mereka gunakan sudah keduluan oleh tim lain
“hah.. sialan, gue yang disuruh kenapa jadi lo yang ngatur” Chae menghentakkan kaki kesal “semoga aja lapangan basket nggak ada yang make biar cepet selesai latihan dan nggak lama-lama ngeliat muka lo”
“gue yakin nggak ada” Minho sungguh tak memedulikan omelan yang perempuan manis itu lontarkan
Duk
“ish lo ngapain berhenti sih?” Chae memukul punggung Minho yang tadi bertubrukan dengan keningnya
Tidak ada jawaban, “kenapa nggak masuk?” bisik Chae yang lagi-lagi tidak ada respon
“ada apa sih?” Chae ikut mengintip kedalam, posisinya ia berada di depan Minho sekarang
“buset, mereka ngapain?” Jantung Chae mencelos seperti melompat dari tempatnya
Ia melihat Jisung dan lelaki yang entah siapa Chae tidak tau saling mencondongkan wajahnya satu sama lain. Mereka berciuman? Tidak jelas siapa yang bersama Jisung karena lelaki itu memunggunginya
“o.em.ji” tubuhnya meremang melihat ekspresi Jisung dengan mata terpejam, seperti tengah meresapi sesuatu
“ho, itu Jisung lo, dia ngapain?” bisik Chae
“Minho” Chae menoleh ke belakang, didapati Minho sudah berjarak cukup jauh meninggalkannya “ck dasar Minho sialan”
Chae berlari menyusul temannya yang kini hatinya kembali terluka “kok lo ninggalin gue, btw lo gapapa?”
“kita ganti lagunya sesuai saran lo” kata Minho dengan nada yang tak bersahabat
“sex- sexy? Enggak enggak, gue gamau. Lo mau balas dendam gitu ceritanya? Jangan bawa-bawa dong, gue gak mau ya ikut campur dalam masalah lo, apalagi bikin hubungan kalian tambah buruk” Chae memang menginginkannya tadi, tapi untuk sekarang ini bukan ide yang bagus
“gue gak menerima penolakan dan persetujuan, lakuin aja apa yang gue bilang”
Chae memilih bungkam, Minho dalam mode cemburu nampak seribu kali lebih menyeramkan dibanding saat ia mencuri handuknya usai latihan. Ini adalah sisi lain dari Minho yang baru ia ketahui
“by the way..” cicit Chae
“—yang sama Jisung tadi, lo tau siapa?”
“Changbin”
Chae menganga tak percaya “serius?? lo tau dari mana? Lo gak asal tebak kan? Kayaknya gak mungkin deh, gue gak percaya Changbin nusuk lo dari belakang”
Minho menghela napas jengah, Chae selalu heboh sendiri bahkan di saat seperti ini “gue hafal tasnya”
“ah.. ada tas di sana?”

KAMU SEDANG MEMBACA
Bestb̷̷o̷̷y̷̷friend | Minsung
FanfictionBukankah aneh jika melakukan hal-hal manis dengan sesama jenis setelah dia mendeklarasikan diri sebagai homofobik? "lo yakin dia homofobik bin?" 25/05/21