(13) Malam itu

748 68 5
                                    

Setelah berjalan melewati ratusan anak tangga rasa lelah mereka terbayar saat tiba di tempat tujuan. Tujuan Jisung di sini hanya melihat bintang di langit, sedangkan Minho hanya ingin melihat cantiknya pantulan bintang di manik sipit si manis.

 “yey~ akhirnya sampe juga” Jisung menangkup telapak tangannya di bawah dagu, udara di atas sini sangat dingin, bahkan hoodie yang ia pakai tidak mampu mengatasinya

“lo suka?”

Si manis mengangguk cepat

Tangannya terangkat untuk menutup cahaya lampu-lampu pemukiman, mencoba mengeliminasi dari jarak pandangannya, kemudian mendongakkan kepala ke atas

Jisung tersenyum manis, cahaya bintang akan terlihat lebih jelas seperti ini

“cantik” senyum Jisung mengembang tak kalah cantiknya

Minho yang sedari tadi tak melepaskan pandangannya barang sedetik pun dari biji mata Jisung spontan menjawab “lo lebih cantik”

Pernyataan Minho membuat si manis sontak menoleh, keduanya saling bertatapan

Kenapa lo natap gue dalem banget? Tidak kuat berlama-lama bertatapan dengan Minho, Jisung memalingkan wajahnya

Tunggu, gue gak marah dia nyebut gue cantik?

Perasaan aneh ini, yang sering Jisung rasakan beberapa hari terakhir, kembali membawa benjolan berat di tenggorokannya

“ehem”

“—lo udah siap buat ujian?” Tanya si manis berusaha mengalihkan pembicaraan

“belum” jawab Minho ringan diiringi kekehan

“gak heran sih, gue jarang liat lo belajar setelah lo sibuk di ruang dance buat nyiapin lomba”

Berbeda dengan Jisung yang hanya fokus dengan satu hal yang ia sukai yaitu matematika, jurusannya sekarang, Minho cenderung melakukan semuanya yang sekiranya ia memiliki kemampuan di bidang itu, seperti basket dan dance

Puk

Puk

Tangan Minho kembali bergerak nakal dengan menepuk-nepuk pantat Jisung saat lelaki manis itu sedang mengagumi indahnya langit malam. Yang lebih tampan melakukannya sangat sering hari ini sampai Jisung tidak ingat sudah berapa kali.

Jisung tidak terganggu sedikit pun sampai...

Bisikan Seungmin tentang bagaimana pasangan gay bercinta melintas di kepalanya

Sekejap ia merasa aneh dan jijik, tapi sedetik kemudian ia menyadari bahwa ia tidak benar-benar merasa jijik saat tepukan pelan telapak lebar Minho pada bongkahan sintalnya kembali ia rasakan

Ia hanya tidak nyaman dengan perasaannya sendiri

Bagaimanapun Minho cowok  straight kan? dia ngelakuin ini cuma buat main-main. Begitu pikirnya

Diraihnya telapak tangan Minho untuk digenggam agar lelaki itu berhenti dari kegiatannya. Jisung tidak bisa mengatakan dengan lantang kepada Minho untuk berhenti dan tidak melakukannya lagi karena suatu alasan yang tidak cukup jelas, ia juga tidak ingin mengurangi kesenangan Minho terhadap dirinya

“duduk di sana yuk, capek gue” ajak Jisung

“okey”

Keduanya duduk di kursi panjang yang letaknya sedikit jauh dari tepi tebing. Sebenarnya tepian tebing sudah dibatasi oleh pagar yang kokoh, tebingnya pun tidak begitu curam dan tinggi. Tapi mereka tetap memilih tempat yang jauh dengan alasan memberikan jarak aman

Bestb̷̷o̷̷y̷̷friend | MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang