Dua pemuda bermarga Lee dan Seo kini sedang berada di atas sofa dengan ditemani tv yang menyala. Minho duduk dengan posisi bersila, sedangkan Changbin tiduran dengan kepala yang diletakkan di atas paha Minho.
“pala lo berat bin” Minho menggoyang-goyangkan pahanya yang membuat kepala Changbin terpental-pental kecil
Merasa terganggu Changbin memukul kepala Minho sebagai balasan “pala lo lebih berat, Jisung doang isinya”
Minho menghentikan goncangan yang ia buat di kepala sahabat dari sahabatnya itu.
Kepala Minho memang terasa berat setelah mencium si manis. Apalagi tingkah lucunya setelah melepas pagutan, lelaki manis itu memeluknya erat dan menyembunyikan wajah di dadanya.
Jantungnya berdebar, katanya.
Minho terkekeh, Jisungnya terlalu jujur dan manis, ia jadi semakin tak tahan ingin segera memilikinya
Nah kan, batin Changbin “gila lo ketawa-ketawa sendiri?”
Keduanya sedang menunggu Jisung pulang membeli cemilan. Awalnya Jisung berjanji akan mentraktir makan malam di sebuah restoran jepang, tapi lelaki manis itu malah tidur saat Changbin datang ke flat mereka pukul tujuh malam.
Jisung baru bangun saat jam menunjukkan pukul sebelas, saat Changbin bersiap untuk pulang. Bukannya meminta maaf lelaki berpipi gembil itu malah marah-marah kepada kedua sahabatnya karena tidak dibangunkan.
Alhasil ia melarang Changbin untuk pulang dan memaksanya agar tetap di flat mereka untuk memakan cemilan malam dan sedikit bersenang-senang
Changbin tidak memiliki alasan untuk menolak karena hari esok adalah hari minggu
“bin, gue udah nyatain perasaan gue ke Jisung”
Changbin yang semula terpejam dengan damai dibuat membelalak kaget
“hah?? Apa? Serius lo?”
“iya”
Lelaki berbisep kekar itu mendudukkan tubuhnya menghadap Minho “terus Jisung?”
“dia nggak tau”
“hah?” kening Changbin mengkerut,
“yang jelas dong anjing” Changbin sangat kesal jika lawan bicaranya berbicara terbelit-belit saat ia sudah sangat penasaran
“ya dia gatau”
“kalo dia nggak tau lo gak ngungkapin dong?” ia menggunakan logikanya untuk berpikir
“ish, kan gue udah bilang di awal kalo gue udah ngungkapin” Minho menjelaskan
Changbin diam sejenak, tampaknya Minho tidak serius dengan ucapannya,
“pake cara apa lo ngungkapinnya?”
Minho tersenyum miring yang tampak menyebalkan di mata Changbin
“pake ciuman”
Jawaban singkat dan tanpa rasa bersalah itu sukses membuat Changbin naik pitam “anjing lo Minho” Changbin memukuli tubuh Minho yang tak kalah kekar itu dengan bantal
Minho melindungi kepalanya dengan lengan sembari tertawa puas, seru juga membuat Changbin marah-marah
“awas lo, tunggu balasan gue”
Cklek
Jisung memasuki flat dengan dua tas kain besar di samping kanan dan kiri. Buru-buru Minho menghampiri untuk mengambil alih tas belanja yang terlihat berat
“banyak banget ji?” ternyata kedua tas ini tidak seberat perkiraannya
“lo nggak liat di flat kita ada siapa?” bisik Jisung

KAMU SEDANG MEMBACA
Bestb̷̷o̷̷y̷̷friend | Minsung
FanfictionBukankah aneh jika melakukan hal-hal manis dengan sesama jenis setelah dia mendeklarasikan diri sebagai homofobik? "lo yakin dia homofobik bin?" 25/05/21