(16) pt.3

553 61 1
                                    

Tidak terasa sudah hari minggu lagi. Seminggu ini sungguh di luar rencana, yang awalnya Jisung ingin habiskan untuk belajar dan sedikit bersenang-senang kini ia habiskan untuk bermalas-malasan dan setengahnya untuk tidur.

Sebenarnya Jisung sedikit khawatir, namun dipaksa belajar pun hasilnya akan seperti kemarin, tidak maksimal

"kak?"

Sang kakak yang tengah asik menonton berita politik di televisi kini mengalihkan atensi ke adik kecilnya "udah bagun? Astaga jii.. celana lo mana?"

"ck, apa sih? Kayak gak pernah liat Ji kayak gini aja"

Jisung kecil memiliki kebiasaan tidak memakai celana saat tidur, gerah katanya, tapi Bri tetap terkejut Jisung masih melakukannya saat sudah dewasa. Mana Jisung hanya menggunakan celana dalam di depannya

"pake gih celananya, udah bangun juga" Bri memukul pantat penuh Jisung yang terekspos sebelum lelaki manis itu mendudukkan diri di sampingnya

"jangan sentuh ih! tangan kakak kotor" katanya dengan bibir maju ke depan 5 senti

"buset jelek banget adek kakak"

Jisung tidak peduli, jika ia di dikatai jelek berarti kakaknya juga jelek, secara mereka dibuat oleh dua gen yang sama

"kamu kayak gini juga pas tinggal bareng Minho?" Bri mengambil bantal di belakangnya untuk diletakkan di pangkuan sang adik, ia sedikit terganggu dengan gundukan mungil yang berbalut kain berwarna merah

"enggak" Jisung berbohong agar tidak dibombardir pertanyaan-pertanyaan yang akan menyulitkan dirinya sendiri

"-tumben nggak ke rumah pacar kak?" keterdiaman Bri adalah kesempatan emas Jisung untuk mengalihkan pembicaraan

"nggak"

"nggak pengen ngesex?"

"heh mulutnya" Bri menepuk manja bibir mungil sang adik

"hahahah ya emang kan? Lo tuh kak udah kerja, ngasilin duit, punya nafsu gede. Nikah aja kali biar bisa bikin anak sekalian, gak perlu tuh beli kondom, kak bri juga bisa ngerasain secara langsung gimana tekstur dan basahnya. Terus-"

"shhh anak kecil diem aja" Brian mengapit kepala Jisung di ketiak dan membungkam total mulutnya

Si manis meronta-ronta dalam dekapan, ia merasakan rasa asin yang menjijikkan dari telapak tangan sang kakak

"fuah" berhasil terlepas Jisung langsung menyambar tisu untuk menyucikan kembali bibir dan lidahnya "jorok banget!"

"gahaha, makanya jangan macem-macem"

Jisung melirik sinis sang kakak yang tertawa di atas penderitaannya layaknya setan yang berhasil mengeluarkan adam dan hawa dari surga

"jangan marah ji.." katanya sembari menampilkan cengiran yang menyebalkan

"-kakak nggak ke rumah dia karena kakak pengen nemenin kamu di sini" kali ini Brian nampak serius

"thanks" Jisung tidak memiliki kata lain selain berterima kasih, jujur ia suka diperhatikan seperti ini

"kamu ada masalah apa sama Minho?"

Jisung menatap lurus ke layar kaca, bukan untuk melihat acara yang ditayangkan namun ia tengah menimang-nimang untuk cerita atau tidak. Haruskah ia menceritakannya?

"umm" gumam si manis ragu-ragu

Masih gumaman samar yang Bri dengar, namun ia segera menekan tombol off remote control dan memposisikan tubuh menghadap adik manisnya

Bestb̷̷o̷̷y̷̷friend | MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang